Tuesday, November 8, 2011

Truk Batubara Dilarang Lewat Di Kabupaten batang hari












Warga sepakat menghentikan aksi setelah ada surat dari Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi yang meminta agar semua truk dan tronton CPO yang ditahan supaya dilepas.


waka polres batang hari bersama warga desa penerokan dan supir truk tronton batu bara saat menyapaikan surat dari Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi yang meminta agar semua truk dan tronton CPO yang ditahan supaya dilepas.


MUARABULIAN – Terhitung sejak, tanggal 1/11/2011 truk batubara dan tronton CPO dilarang melintas ruas jalan lintas dalam wilayah Kabupaten Batanghari. Baik melewati jalur lintas Pemayung-Jambi maupun jalur Kecamatan Bajubang-Tempino. Hal itu menyusul adanya protes warga yang berbuntut penghadangan truk batubara dan CPO di Desa Panerokan, yang baru berakhir, Senin (31/11) sore sekitar pukul 16.30.
Warga sepakat menghentikan aksi setelah ada surat dari Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi yang meminta agar semua truk dan tronton CPO yang ditahan supaya dilepas. Namun, dalam surat itu disebutkan bahwa mulai kemarin, semua truk batubara dan CPO tidak diperbolehkan melintas di Kabupaten Batanghari hingga perbaikan jalan rampung dilakukan. Karena pihak asosiasi batu bara juga sudah berjanji akan memperbaiki kerusakan yang selama ini terjadi pada ruas jalan tersebut.
"Warga sudah mau membebaskan semua truk yang dihadang," kata Kapolsek Bajubang, Suhadi Soeltan.
Pantauan Jambi Independent di lapangan kemarin, truk batubara dan CPO memang sudah tak melintas seperti hari-hari biasa. Hanya terlihat sejumlah truk terparkir di depan rumah makan di sepanjang jalan, sembari menunggu jalan selesai diperbaiki. Sebelum perbaikan jalan rampung mereka tak diperbolehkan melintas di kawasan itu.
Kapolres Batanghari AKBP Tjahyono Saputro melalui Kasat Lantas Polres Batanghari AKP M Gunawan, kemarin mengatakan, truk batubara dan CPO dilarang melintas di jalan lintas dalam Kabupaten Batanghari menjelang perbaikan rampung dilakukan. Karena itu tuntutan warga yang melakukan penghadangan selam empat hari di Desa Panerokan.
“Mulai hari ini truk batubara dan CPO tak boleh lewat. Batas waktunya sampai jalan selesai diperbaiki,” katanya.

Thursday, November 3, 2011

Banjir Masih Ancam Kota Jambi


Banjir di salah satu kawasan pemukiman di Kota Jambi. (f:dok)
Banjir di salah satu kawasan pemukiman di Kota Jambi.
JAMBI– Kurang bagusnya drainase di Kota Jambi, menyebabkan beberapa pemukiman warga yang ada di Kota Jambi masih terancam banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi.
Selain itu, berdasarkan prospek cuaca wilayah Provinsi Jambi dai Badan Meteorologi Klimatologi dan dan Geofisika (BMKG) sejak Senin (07/02) hingga Senin mendatang (14/02), hujan dengan intensitas lebat yang bisa menyebakan tanah longsor di wilayah perbukitan atau wilayah Barat Jambi juga harus tetap diwaspadi.
‘’Di wilayah barat Jambi yang kondisi tanahnya labil, harus diwaspadai jika hujan lebat, karena bisa menimbulkan longsor. Banjir juga masih mengancam pemukiman di Kota Jambi, karena kurang bagusnya drainase,’’ ujar prakirawan BMKG, Muhamad Nur, dalam releasenya.
Hujan dengan intensitas ringan dan lebat ini, berpeluang terjadi di wilayah Jambi bagian timur, tengah dan barat. ‘’Hujan ini bisa terjadi pada sore dan malah hari. Angin umumnya bertiup dari barat hingga utara, dengan kecepatan berkisar 08-35 KM/perjam,’’tambahnya.
Sedangkan untuk pantai timur Jambi, kata Muhamad Nur, angin yang bertiup dari utara hingga timur laut dengan kecepatan 08-28 KM/jam dan tinggi gelombang berkisar 1.0-2.0 meter juga berbahaya untuk perahu nelayan dan kapal motor.
Menurutnya, berdasarkan pantuan sebagai dasar pertimbangan, daerah tekanan rencan diperkirakan akan terjadi di Samudra Hindia disebelah barat laut teluk Carpentaraia dan samudra Hindia sebelah barat Bengkulu.
Hal ini berpotensi terjadinya bibit badai tropis di wilayah tersebut yang akan mempengaruhi cuaca di wilayah barat Jawa dan Sumatera bagian barat dan selatan.
Suhu muka laut di Samudera Hindia sebelah barat SUmatera dan perairan pantai Timur Jambi masih cukup hangat. ‘’Kondisi ini masih mendukung untuk pertumbuhan awab konvektif di wilayah Provinsi Jambi khususnya,’’tukasnya

Drainase Tak Berfungsi Kota Jambi Terancam Banjir

DRAINASE RUSAK : Rusaknya drainase membuat genangan air di Jalan Pattimura ini.
JAMBI - Dari panjang drainase 105 KM, ada puluhan titik yang  tidak berfungsi secara optimal. Akibatnya, terjadi genangan air di jalan raya. Pantauan koran ini, saat hujan kemarin genangan air terjadi di Jalan Pattimura ada empat titik, yakni di dekat Perum Damri, depan SPBU Simpang Rimbo, depan SPBU Simpang Pucuk dan depan STM Jambi.
Kemudian di jalan Yusuf Singadekane juga ditemukan genangan air yakni di depan TPA Al Amanah. Belum lagi di jalan Slamet Riyadi tepatnya di penurunan arah ke pemakaman Broni. Di jalan Kaca Piring sendiri, meski anak sungai sudah diperbesar, namun, genangan air di jalan tetap tak bisa dihindari. Apalagi jika hujan lebat.
Kadis PU Kota Jambi, Saiful Zakaria, mengakui, dengan kondisi drainase seperti sekarang ini, hampir seluruh kota terancam banjir. Namun, ia mengatakan, beberapa kawasan yang paling berpotensi diantaranya adalah di Jalan Pattimura, tepatnya di kawasan hotel Golden Harvest dan terdapat anak sungai. Selain itu, di kawasan Perumas, Kota Jambi dan juga di Jalan Rajawali.
            “Titik-titiknya memang banyak, hampir semua titik-titik anak sungai dalam Kota Jambi memang perlu diwaspadai. Seperti Jalan Rajawali dan juga di Jalan Pattimura dan Perumnas,” katanya.
Sementara itu, di kawasan Broni, karena gorong-gorong di bawah trotoar pihaknya memang tidak bisa berbuat banyak. Selain itu, dikatakannya juga, jalan tersebut merupakan jalan Provinsi. “Jadi kami akan koordinasi dengan Provinsi dulu,” ucapnya.
Disebutkannya juga, banyaknya bangunan yang saat ini sudah berdiri di Kota Jambi, menjadi salah satu kendala yang dirasakan pihaknya untuk membersihkan saluran ataupun memperbaikinya.
“Jalan Rajawali juga macet. Disana kita sulit juga, kiri kanan sudah gedung semua. itu jadi kendala kita. Tapi ada, cara mengatasinya,” katanya.
“Ada banyak alternatif untuk mengatasinya, diantaranya kita dibuat kolam retensi di bagian tengah. Disamping itu, dibuat sodotan atau cabang dari aliran untuk pengalihan,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, untuk membuat alternatif tersebut, pihaknya terkendala lahan. Sebab, untuk membuat kolam retensi, dibutuhkan lahan kosong yang akan dijadikan kolam retensi di kawasan yang berpotensi terjadi banjir.
“Sekarang untuk membuat itu kita terkendala lahan. Yang paling bagus kolam retensi memang, itu daerah aliran yang ada tanah kosong, nah tanah kosong itu kita beli untuk dijadikan kolam pengalihan aliran itu. Kolam retensi ini untuk menampung sementara supaya arus bisa menjadi baik,” jelasnya.
Hingga saat ini, katanya lagi, belum ada kolam retensi ini yang di bangun di Kota Jambi. “Sejauh ini belum ada, kita baru mendata kawasan. Selanjutnya baru kita laporakn ke Bappeda dan juga ke DPRD supaya bisa dibangun ini dan didukung. Ini sudah diprogramkan. Sekarang masih dibicarakan dan rencana, belum bisa dijalankan di 2012 mendatang,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Jambi, Zayadi menilai, rencana dari Dinas PU Kota Jambi yang berencana membangun kolam retensi akan sia-sia jika drainase yang ada saat ini sendiri tidak diperbaiki.
“Terkait rencana Dinas PU Kota Jambi akan membuat kolam retensi, saya pikir itu belum mendesak. Yang penting di Kota ini dibuat saluran yang lebih layak. Kalaupun kita memiliki kolam retensi kalau drainasenya masih seperti sekarang tidak akan memadai,” katanya.
Disebutkannya, saluran pembuangan menuju Sungai Batanghari di Kota Jambi saat ini sudah banyak dan bisa diberdayakan. “Sungai-sungai kecil yang menuju Batanghari banyak di Kota Jambi. Nah, sekarang bagaimana drainase yang hanya berukuran 20x30 meter harus diperbesar dan harus dikerjakan instansi terkait. Prioritasnya perbaiki dulu drainase itu. Menurut saya, kolam retensi belum dibutuhkan selama drainase tidak bagus. Bagaimanapun kolam retensi itu dibuat, kalau drainase masih seperti sekarang hasilnya juga tidak akan baik,” tukasnya.
Diungkapkannya juga, Dinas PU Kota Jambi harus membuat master plan drainase di Kota Jambi dengan baik dan benar. Ini untuk mengatasi permasalahan banjir yang disebabkan oleh saluran drainase tak memadai.
“Kita sudah minta untuk memikirkan jangka panjang. Bikinlah sistem drainase untuk Kota ini, jangan memandang sekarang saja. Karena drainase yang ada sekarang saja sudah tidak mungkin lagi daya tampungnya, tidak layak,” sebutnya.
Dirinya mengatakan dalam kesempatan itu, pihaknya sudah pernah menganggarkan untuk Dinas PU membahas master plan drainase di Kota Jambi. “Kalau tidak salah sudah pernah dianggarkan untuk membuat master plan drainase di Kota ini. jadi, betul-betul kita berharap jangan ada banjir berkepanjangan dan ke depan ada solusi untuk memperbesar saluran itu yang lebih layak dengan kondisi sekarang ini,” imbuhnya.
Dirinya juga menghimbau kepada pemerintah untuk mengajak masyarakat berperan serta. “Kita berharap ada koordinasi instansi terkait dengan masyarakat. Saya juga sedikit mengkritiki program pemerintah yang mengadakan gotong royong setiap Jumat membersihkan got. Harusnya ada partisipasi masyarakat, jangan hanya mereka yang turun sementara masyarakat tidak,” imbuhnya.
Pasalnya, yang memiliki lingkungan adalah masyarakat. “Harusnya dia (masyarakat, red) yang bertanggung jawab menjaga lingkungannya. Bolehlah instansi terkait turun juga namun sebagai koordinator, jangan dia (Dinas Pu, red) yang kerja. Misalkan, warga yang punya ruko, bersihkan sepanjang jalur rukonya,” imbuhnya.
Terkait dengan alasan warga yang sudah membayar retribusi kebersihan kepada Pemkot, dikatakannya, harusnya itu bukan jadi persoalan. “Itu kan lingkungan daerah itu juga tanggung jawab dia (masyarakat, red). Bayarkan hanya Rp 2500, masak melupakan tanggung jawab. Lagian juga untuk dia. Harusnya pikir jangka panjang,” ketusnya.
Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Jambi mengaku sudah menyiapkan diri untuk menangani masalah yang bakal terjadi di musim penghujan ini, seperti banjir dan sebagainya.
“Kalau untuk korban banjir, kita stok di gudang siap berupa logistik. Disamping itu, anak-anak TAGANA juga sudah kita persiapkan. Sudah diadakan piket juga, jadi semua informasi akan cepat ditanggapi,” kata Kasful SH, MH, Kepala Disosnaker Kota Jambi kemarin.
 Bukan itu saja, Tim TAGANA, sambungnya, sudah diinteruksikan untuk melakukan pengecekan peralatan TAGANA. “Alat-alat sudah kita suruh cek, misalkan seperti tenda-tenda, tali yang lapuk mungkin dan perahu karet juga,” katanya.
Selama musim penghujan, sebutnya, belum ada laporan yang pihaknya terima dari masyarakat. “Untuk selama ini laporan masyarakat dan pantauan kita belum ada. Kalau sungai Batanghari juga kita lihat masih jauh, masih aman. Kadang yang dari hujan ini yang bahaya. Tapi itu isidentil, sejam dua jam juga sudah surut. Kita yang pasti sudah siap untuk mengantisipasi berupa bantuan,” tandasnya.

Belasan Sekolah di Kerinci Terendam


03112011_banjir_kerinci_sekolah.jpg

Banjir di Kerinci yang merendam bangunan sekolah, Kamis (3/11).

Jambi : Banjir yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai penuh, Rabu (2/11) dini hari, siswa di belasan sekolah, SD maupun SMP terpaksa diliburkan karena sekolah digenangi air.

Pantauan  di sejumlah sekolah, akibat meluapnya sungai Batang Merao, ruang kelas terendam air. Kondisi tersebut, meyebabkan siswa tidak bisa belajar.

Tingginya genangan air di beberapa halaman sekolah, dijadikan sebagai tempat bermain anak-anak. Bahkan, beberapa warga memancing ikan di halaman salah satu sekolah.

"Ya, kami tidak bisa belajar karena sebagian besar ruangan kelas digenangi air. Paling tidak air baru bisa surut selama tiga hari ke depan," ucap seorang murid di SD Simpang Tiga Rawang, kepada Tribun, Kamis (3/11).

Orangtua pun melarang anak-anak mereka untuk ke sekolah.
Di Desa Lubuk Suli, sejumlah murid mengaku tidak bisa ke sekolah, lantaran jalan ke sekolah tergenang. "Kami dilarang orangtua ke sekolah, karena jalan masih digenang air," katanya.

Kepala Unit Pengelola Teknis Dasar (UPTD) Pendidikan, Kecamatan Depati Tujuh, Yoses Mirno, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, di Kecamatan Depati Tujuh setidaknya ada tujuh sekolah yang diliburkan.

"Sekolah yang terendam bajir terpaksa dliburkan, di antaranya 7 unit SD, ditambah SMP dan MIS. Saat ini sekolah tersebut memang tidak layak untuk proses belajar mengajar, karena ruangannya tergenang air," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh, Pakhruddin, saat diminta komentarnya mengatakan, diliburkannya sekolah bukan karena disengaja, namun karena adanya bencana alam banjir, yang merendam sekolah.

"Kami mengimbau kepada guru dan murid di sejumlah sekolah yang libur akibat banjir, untuk segera memulai proses belajar mengajar begitu banjir surut. Jangan sampai libur terlalu lama, karena berdampak kepada murid itu sendiri," pungkasnya.

Tuesday, November 1, 2011

AKP Kemas Arif Irawan : Perwira Ramah dan Murah Senyum

AKP Arif Irawan dan isteri. (afrizal)
Masyarakat Kabupaten Batanghari pengendara kendaraan bermotor, tidak ada yang tidak kenal dengan sosok satu ini. Mantan Kasat Lantas Polres Batanghari ini sering terlihat turun memimpin aparatnya mengatur lalulintas.
Ia juga akrab dengan wartawan. Setiap dihubungi, langsung maupun melalui ponsel, ia selalu menjawab, “Siap Boss !” Bila bertemu, ia selalu menebarkan senyum. Tak jarang pula ia yang duluan menyapa dan memberi salam.
AKP Kemas Arif Irawan, kelahiran Palembang, 24 Oktober 1978 ini, kini dipromosikan menempati posisi baru di Direktorat Lantas Polda Jambi. Ia minta para wartawan yang bertugas di Batanghari ikut membantu tugas kasat yang baru.
Dalam karir kepolisian Arif Irawan memiliki prestasi bagus. Walaupun masih muda, perwira satu ini sudah banyak mencicipi kerasnya tugas demi pengabdian pada negara.
Karirnya dimulai dari tamat Akpol tahun 2002 dengan pangkat ipda. Jabatan pertamanya adalah Kapolsek Sumbabarat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia kemudian menjadi Kasat Lantas Polres Alor, NTT. Setelah itu pindah ke Sika Maumere, NTT, juga dengan jabatan kasat lantas.
Di Polda Jambi Arif juga pernah menjabat KaKorsis Sekolah Polisi Negara (SPN). Sebelumnya ia pernah menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta. Dari PTIK Arif ditugaskan sebagai Kapolsek Rimbobujang, Tebo.
Dari isterinya, Winda Wijayanti ST, seorang putri Solo yang besar di Palembang, Arif dianugerahi dua anak, Saka Salsabila Putri Irawan (5) dan Arkana Wicaksana Putra Irawan (2).
Arif mengaku banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan selama bertugas di Batanghari. Di tempat tugas yang baru, Arif tetap akan memakai motto lamanya, Senyum, Sapa dan Salam (3S). Ia juga punya prinsip Smile, Service and Security (3S).
“Senyum itu bisa memberi rasa nyaman. Di tempat yang baru saya akan tetap memakai motto itu,” kata Arif