Selasa 06/04/2010,
MEDAN | DNA - Terbukti Sumut belum mampu swasembada daging, menyusul masuknya kembali ribuan ekor sapi asal Brome Australia ke Sumut melalui Pelabuhan Belawan sesuai catatan sebelumnya beberapa bulan ini masuk sebanyak 2489 ekor, 1258 ekor, 1385 ekor dan 3210 ekor.
(foto:dnaberita/agusleo)
Lagi ribuan ekor sapi-sapi impor masuk yang seharusnya dikandangkan terlebih dahulu di karantina hewan Belawan namun entah kenapa sapi-sapi impor itu mulus lolos dari Belawan
Kali ini ribuan ekor atau sekitar 1457 sapi impor Australia itu masuk lagi di Pelabuhan Belawan Selasa (6/4) sekira pukul 23.00 WIB yang diangkut kapal khusus sapi bernama MV NORVANTES sandar di dermaga 202 Pelabuhan Citra Belawan.
Keagenan kapal pengangkut sapi dari Pelabuhan Darwin ke Belawan diketahui dilaksanakan pelayaran PT.GL sedangkan kegiatan EMKL serta pelaksanaan pembongkaran muatan sapi dikerjakan PBM TSP dan LUIS.
Belum diketahui persis apakah ribuan ekor sapi potong asal Australia yang hadir di pintu gerbang perekonomian Sumut tersebut sudah bebas penyakit virus sapi gila atau belum sebab ribuan ekor sapi diangkut kapal berbadan besar itu langsung diturunkan kedalam truk pengakutan sapi dengan tujuan belum diketahui secara pasti dibawa kemana.
Informasi yang berhasil terendus DNAberita, Selasa (6/4) dari Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) Pelindo I Cabang Belawan, rencananya kapal pengangkut khusus sapi dari Negara Kangguru itu akan kembali bertolak ke Pelabuhan Austaralia pada Rabu (7/4) pukul 23.00 WIB.
Ditempat terpisah, Roy Andre seorang aktivis kordinator ASWD Sumut wilayah kerja Medan Utara mendesak, pihak instansi terkait yakni Karantina Hewan harus lebih teliti dalam melakukan pemeriksaan masuknya sapi impor tersebut, jika tidak, kita khawatir sapi tersebut terjangkit Virus sapi gila yang dapat mengancam kesehatan masyarakat Indonesia maupun terjangkitnya virus sapi gila ke sapi-sapi local.
“Karantina hewan jangan meloloskan begitu saja ribuan ekor sapi tersebut seharusnya terlebih dahulu dikarantinakan di kandang milik karantina yang ada di Gabion sebagaimana biasanya kita menyesalkan kalau sapi-sapi sebelumnya lolos begitu saja tanpa dikandangkan di kandang karantina hewan Pelabuhan”, jelas Aktivis ASWD tersebut.
SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment