SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
Thursday, March 18, 2010
Tiga Kecamatan Terendam Banjir Pedagang Simpang Kiri Jualan di Atas Air
[BANJIR: Rumah warga di Desa Pematang Rahim, Kec Mendahara Ulu, yang terendam banjir. Diperkirakan banjir akan terus meluas.]
BANJIR: Rumah warga di Desa Pematang Rahim, Kec Mendahara Ulu, yang terendam banjir. Diperkirakan banjir akan terus meluas.
MUARASABAK - Sudah sekitar dua pekan ini sejumlah kawasan di Kab Tanjab Timur terendam banjir yang terus meluas. Jika sebelumnya hanya melanda Kec Berbak dan Rantau Rasau, kini banjir sudah meluas ke Mendahara Ulu.
Di Mendahara Ulu, banjir cukup parah melanda daerah Simpang Kiri dan Desa Pematang Rahim. Setidaknya 10 rumah warga dilaporkan terendam. ‘’Sedangkan, di Simpang Kiri ada 9 rumah yang terendam dan di Dusun Teladan, Desa Pematang Rahim, 1 rumah lagi,’’ ungkap Camat Mendahara Ulu, Abdul Rasyid, kemarin (17/3).
Tak hanya rumah warga, jalan lintas Jambi - Muarasabak juga tergenang banjir, tepatnya di Desa Pematang Rahim, Mendahara Ulu. Ketinggian air di badan jalan kemarin mencapai 25 cm sehingga menghambat kelancaran arus lalu-lintas.
Menurut Rasyid, pihaknya akan terus memantau kondisi desa-desa Mendahara Ulu. Bantuan segera akan disalurkan kepada warga yang rumahnya terendam banjir. Pos-pos kesehatan juga sudah didirikan. ‘’Bantuan Sembako hari ini mulai disalurkan dari Disosnakertrans,’’ paparnya.
Banjir juga menggenangi pasar tradisional Simpang Kiri. Ketinggian air di pasar yang buka tiap Rabu ini mencapai 50 cm. Pedagang terpaksa menggelar dagangannya di atas lapak yang terendam banjir. Bagi pedagang yang lapaknya sudah benar-benar terendam dan tak bisa digunakan lagi, mereka menggelar dagangan di pinggir jalan raya sehingga menyebabkan arus lalu lintas menjadi macet. ‘’Pasar ini tidak ada saluran air, sehingga mudah digenangi banjir,’’ kata Joni (40), salah seorang pedagang.
(bim)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment