MEDAN--Banjir terjadi di mana-mana. Tak hanya di Jawa, ratusan rumah di beberapa kawasan di Medan juga terendam banjir. Ini menyusul hujan panjang yang turun sepanjang malam kemarin. Beberapa titik terendam banjir, akibat buruknya sistem drainase.
Di Kompleks Perumahan Pamen, Jl. Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara (Sumut), ketinggian air di dalam rumah warga mencapai paha orang dewasa. Sebagian warga mulai menguras air dan membersihkan rumahnya.
Salah seorang warga, Mardi mengatakan, air memasuki kawasan permukiman warga, Selasa dinihari sekitar pukul 01.00 WIB. Ketinggian air di dalam rumah sempat mencapai pinggang orang dewasa. Akibatnya, warga terpaksa memindahkan barang-barang dan perabotan ke lokasi yang lebih tinggi.
"Semua warga yang terkena banjir terkejut karena air tiba-tiba datang saat warga masih tertidur. Sebagian sempat menyelamatkan barang, sebagian lagi ditinggal begitu saja. Pagi hari baru diselamatkan," kata Mardi.
Menurut Mardi, banjir disebabkan hujan yang mengguyur Medan sejak Senin (6/12/2010) malam. Hujan belum reda hingga Selasa dini hari. Akibatnya, Sungai Babura yang tidak jauh dari permukiman warga tidak mampu menampung debit air.
Sebagian warga mulai membersihkan rumahnya pada Selasa siang namun sebagian lagi masih bertahan di lokasi pengungsian dan masih enggan kembali ke rumah akibat khawatir akan banjir susulan. Terutama keluarga yang memiliki balita.
Warga lainnya, Misnah, mengaku akan tetap di lokasi pengungsian karena memiliki bayi berusia 2 tahun. "Untuk sementara lebih aman di pengungsian. Suhu rumah yang masih terendam banjir tidak sehat untuk bayi," kata Misnah.
Sementara itu warga yang tinggal di kawasan Sei Mati, mengaku was-was karena Sungei Deli terus naik permukaannya. "Kami masih belum bisa tinggal tenang selama musim hujan sekarang ini," kata Abdi Siregar, seorang warga di gang Merdeka. Menurutnya, banjir di kawasan tempat tinggalnya sudah menjadi langganan setiap di penghujung tahun.
No comments:
Post a Comment