Sabtu, 08 Januari 2011
Medan Banjir Bung!
Banjir Medan terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Medan sejak Rabu (5/1/2011) malam hingga Kamis (6/1/2011) pagi mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir. Banjir terparah terjadi di kawasan bantaran Sungai Deli dan Sungai Babura.
Sungai Deli meluap akibat hujan deras yang terus mengguyur Medan sehingga tidak dapat menampung debit air. Luapan itu juga diduga akibat banjir kiriman dari arah hulu sungai sepanjang 71 kilometer tersebut. Ketinggian air di kawasan Sungai Deli, terutama di Kelurahan Aur, Kampung Baru dan kelurahan Sei. Mati mencapai 1 meter. Sementara di bantaran Sungai Babura mencapai 45 cm. Namun di beberapa tempat, terutama yang berada persis di tepian sungai air terlihat hingga bubungan atap rumah warga.
Sungai Deli merupakan salah satu dari delapan sungai di Kota Medan. Belum diperoleh konfirmasi mengenai penyebab kiriman air dari hulu. Namun, sejak lama diberitakan bahwa hutan di hulu sungai kian menyusut. Disebutkan, area hutan di sana tinggal 7,5 persen dari 48 hektar Daerah Aliran Sungai Deli. Padahal, setidaknya diperlukan 30 persen area DAS untuk resapan air.
Banjir tidak hanya menggenangi pemukiman warga di kawasan bantaran sungai. Sejumlah kawasan juga terendam banjir seperti di Kecamatan Sunggal, Maimun, Polonia, Marelan dan Kecamatan Tuntungan. Ketinggian air di pemukiman warga rata-rata 30 cm.
Sejumlah jalan protokol seperti Jl. Krakatau Ujung, Jl. Keretaapi dan Jl. Letda Sujono juga sempat terendam banjir pada Rabu malam. Air mulai surut menjelang Kamis pagi.
Ratusan personil TNI hingga pagi ini,(6/1), masih turun kelokasi untuk mencari korban yang tenggelam di Perumahan Felamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, akibat banjir bandang dari sungai Belawan yang berada dikawasan itu yang terjadi tadi malam, (5/1), tersebut.
Perumahan Flamboyan yang berjumlah kurang lebih 75 rumah dan berjumlah sekitar 49 kepala kelurahan tersebut adalah salah satu tempat yang terparah yang dilanda banjir bandang malam ini.
Selain tim SAR dan TNI, juga turun tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dan hingga saat ini tim SAR serta pasukan TNI belum menemukan korban dari perumahan yang tenggelam tersebut.
Hingga saat ini dilokasi terlihat air banjir masih menggenangi kawasan Perumahan Flamboyan, dan ratusan warga hingga tim relawan masih berada dilokasi untuk melihat perumahan yang tenggelam serta mencari korban banjir bandang tersebut.
PMI selamatkan bayi dalam ember
Petugas Palang Merah Indonesia Sumatera Utara menyelamatkan seorang bayi berusia dua bulan yang dimasukan ke dalam ember, dalam musibah banjir di kompleks perumahan Flamboyan Island di Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Selayang.
"Kejadiannya Kamis dinihari sekitar pukul 03.00 WIB," kata Kabid Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara dr John Purba yang terlibat langsung dalam penyelamatan itu, tadi sore.
John Purba mengatakan, sebagian besar rumah di kompleks perumahan itu terendam banjir dengan ketinggian air antara dua hingga tiga meter.
Tingginya genangan air tersebut disebabkan kompleks perumahan itu berada di dekat aliran Sungai Sunggal yang kini meluap.
Ketika memberikan bantuan dengan perahu karet, kata dia, pihaknya menemukan sebuah keluarga yang masih berada di dalam rumah dan belum sempat menyelamatkan diri.
Begitu memasuki rumah itu, petugas menemukan keluarga yang sedang menyelamatkan bayinya yang masih berusia dua bulan ke dalam sebuah ember.
Untuk menghindari bayi itu dari cipratan air, ember tersebut ditutup dengan tudung saji yang merupakan penutup hidangan makanan.
Dengan perahu karet yang disiapkan, petugas membawa bayi tersebut berikut orang tuanya ke posko yang dibuat di depan kompleks perumahan itu.
"Syukurnya bayi itu tidak apa-apa. Namun kami bahagia karena mampu memberikan pertolongan," kata John Purba.
Sementara ribuan rumah di Kota Medan juga terendam banjir seperti di Kelurahan Kampung Baru, Hamdan dan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.
Pemko Medan tak antisipasi banjir?
Banjir besar melanda sejumlah kawasan di Kota Medan menyusul hujan deras yang terjadi sepanjang Rabu (5/1) malam hingga Kamis dini hari, kemarin.
Ribuan rumah dilaporkan terendam di sejumlah kecamatan, akibat luapan Sungai Deli dan Sungai Babura. Diantaranya di Kecamatan Medan Maimum, Medan Labuhan, Medan Deli, Medan Helvetia, dan Kecamatan Medan Sunggal.
Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Brilian Moktar, yang telah meninjau langsung ke lokasi dan menyerahkan bantuan kepada para korban banjir mengaku sangat prihatin dengan kondisi di lokasi.
Karena banjir serupa hampir setiap tahun melanda kawasan pemukiman di sepanjang alur Sungai Deli.
“Kita sangat prihatin melihat kondisi para korban. Pemko Medan semestinya sudah sejak dulu mengambil langkah-langkah antisipatif, tetapi tidak pernah dilakukan. Pemerintah seharusnya juga menyediakan lokasi yang aman untuk ditinggali warga di antaranya dengan membangun rumah susun, sementara kawasan bantaran sungai tidak boleh lagi ditempati,” ujar Brilian, tadi malam.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menuturkan, Pemko Medan harus memikirkan pembangunan kanal pengendali banjir yang baru agar warga kota benar-benar terbebas dari banjir.
Selain itu, tambahnya, Pemko Medan juga harus membuat membuat pembatas permanen di sepanjang alur Sungai Deli.
“Untuk semua itu, Rahudman (Walikota Medan, red)) bisa melibatkan Pemprov Sumut dan bahkan pemerintah pusat, karena untuk membangun kanal dan rumah susun membutuhkan biaya yang besar,” pungkasnya.
Situs Slot
ReplyDeleteBandar Terpercaya
Freebet Tanpa Deposit