JAMBI - Pihak Pertamina Sumbagsel kemarin membantah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kabar yang beredar selama ini bahwa harga BBM bakal naik dibantah oleh pihak Pertamina.
‘’Nggak ada itu. Kabar yang beredar BBM bakal naik tersebut hanya isu,’’ ungkap Robert Ast. Man External Relation Pertamina Pms. BBM Retail Region II dalam pesan singkatnya kepada Koran ini, kemarin.
Sebelumnya, dirinya mengatakan, bahwa untuk 2011 ini belum ditetapkan kuota BBM untuk Jambi. Baik itu berupa premium, solar maupun minyak tanah. Pertamina juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berhemat dalam mengkonsumsi BBM dan lebih bijak dalam menggunakan kendaraan bermotor. Ini agar konsumsi BBM tidak terlalu besar.
Pertamina katanya, juga menawarkan BBM Non Subsidi (Pertamax) yang sudah dipasarkan dan dapat diperoleh di SPBU. Bahan Bakar Khusus (BBK) Pertamax memiliki spesifikasi yang lebih baik dari Premium, Pertamax lebih baik untuk mesin kendaraan, pembakaran yang lebih sempurna, lebih ramah lingkungan, dan tentunya dari sisi konsumsi mesin lebih irit bahan bakar apabila menggunaka n Pertamax.
Tunda Konversi
Bagi daerah yang tak punya listrik, sebaiknya waktu konversinya ditunda lebih dulu. Karena, bagi daerah yang tidak mempunyai listrik, keberadaan minyak tanah sangat dibutuhkan untuk penerangan. Hal ini diungkapkan Usman Ermulan, Wakil Ketua DPP Hiswana Migas pusat.
“Mereka belum mendapatkan listrik secara merata. Sehingga, ada daerah-daerah yang masih bergantung dengan minyak tanah untuk bahan bakar penerangan,” ungkapnya kepada Koran ini.
Bahkan, di beberapa daerah, masyarakat terutama kalangan petani, masih membutuhkan minyak tanah untuk penerangan di kebun-kebun.
“Misalnya saja, petani karet, mereka itu menyadap karet di waktu subuh. Dan biasanya mereka membawa obor yang bahan bakarnya minyak tanah, tidak mungkin mereka akan membawa gas untuk penerangannya,” tambah Bupati terpilih Tanjabar ini.
Lalu, bukankah konversi ini sudah harga mati ? “Ia, kita akan tetap mendukung program pemerintah, namun saya berharap, tidak lantas pemerintah menghilangkan minyak tanah dari peredaran,” tegasnya.
Seperti diketahui, program konversi saat ini sudah memasuki tahap sosialisasi. Dan bahkan tinggal menunggu proses pelaksanaannya. Namun di Provinsi Jambi sendiri, proses konversi belum terlaksana.
Terakhir, pihak pemerintah baru menyebarkan kartu pembagian kompor dan tabung gas 3 kilogram kepada masyarakat. Beberapa pihak mengharapkan, proses konversi setelah semua persiapan rampung, bahkan, ada beberapa yang meminta konversi di undur.
No comments:
Post a Comment