Saturday, December 12, 2009

Mahal, Pupuk Bersubsidi Dijual Bebas di Rohul Pupuk bersubsidi beredar dan dijual bebas di Rokan Hulu, petani mengeluh soal harga pupuk subsidi yang

Sabtu, 12 Desember 2009


Riauterkini-RAMBAHSAMO-Para petani di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengeluhkan tak perdulinya pemerintah atas distribusi keliru pupuk bersubsidi. Pasalnya, pupuk yang semestinya dijual terbatas dengan harga khusus pada petani, justru beredar di pasar bebas dengan harga yang sangat mahal. Untuk mendapatkan satu karung pupuk bersubsidi dengan berat 50 kilogram, petani harus mengeluarkan uang Rp 200 ribu.

Pupuk bersubsidi menjadi masalah serius pemerintah saat ini, karena tidak jelas sistem penyalurannya ke masyarakat, karena kurangnya kontrol pihak terkait. Seharusnya dalam penyalurannya harus di sertai Rencana Definitif Kerja Kelompok (RDKK) dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan yang bertugas sebagai koordinasi dan pengontrol sistem penyalurannya hingga sampai ke petani, tegas seorang ketua keompok tani yang tidak mau menyebutkan namanya.

Bukan itu saja, petani juga harus membayar mahal dari harga standar pemerintah Rp.85 ribu yang bisa dibeli melalui koperasi kelompok tani, menjadi Rp.200 ribu per sak-nya di pasaran dan susah mendapatkannya.

Dari pantauan riauterkini.com di lapangan, ditemukan masih ada pupuk subsidi yang dijual bebas dan harganya sangat mahal dari harga standar. “Dulu pupuk subsidi masuk ke koperasi kelompok tani dan harganya masih standar, kami membayar Rp.85 ribu dan Rp.2 ribu untuk biaya ongkos angkutnya, tapi sekarang tidak ada pupuk subsidi masuk ke koperasi kelompok tani, kami biasa beli di pasaran dengan harga Rp.200 ribu”, ungkap Rasikin (52 tahun), mantan ketua kelompok tani di daerah transmigrasi SKP-A desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo.

Seorang pedagang pupuk di Pasirpangaraian Rohul ketika di konfirmasi riauterkini.com mengatakan, tidak benar ada pupuk bersubsidi dijual bebas oleh pedagang, karena para pedagang takut adanya operasi pasar dari pihak terkait. Ia juga menambahkan, mungkin ini hanya permainan oknum terkait, karena pedagang pupuk juga tidak berani mengambil dari agen untuk pupuk bersubsidi. Mereka takut dan tidak mau berurusan dengan pihak hukum.

Langkanya dan mahalnya harga pupuk subsidi ini, petani Rohul mengharapkan adanya koordinasi pihak terkait agar segera menyelidiki oknum yang menjual bebas dengan harga sangat tinggi pupuk subsidi pemerintah ini, karena para petani kecil seperti petani padi sawah tidak mampu membeli dengan harga begitu mahalnya.***(zal).

No comments:

Post a Comment