Kepada Jambi Independent, UPTD Bappeda Provinsi Jambi Idham Kholid kemarin (20/12) mengatakan bahwa penentuan program samisake tersebut dibuat atas beberapa dasar. Di antaranya peran dan fungsi camat sangat strategis dalam melaksanakan pemeintahan dan pembangunan langsung. “Sebab camat lebih mengetahui permasalahan dan kebutuhuan riil masyarkat sesuai dengan potensi wilayah mereka,” ujar Idham.
Selain itu, menurutnya, juga disebabkan karena keterbatasan anggaran yang tersedia di kabupaten/kota dalam pembangunan. Sehingga diluncurkannya program samisake. Nantinya, tidak semua kecamatan yang akan mendapatkan program samisake ini, tetapi kecamatan yang memenuhi beberapa kriteria saja.
Kriteria kecamatan yang memperoleh program samisake yaitu seperti tersedianya data pendukung yang akurat pada kecamatan, program yang diusulkan memiliki multiplier effect terhadap peningkatan perekonomian wilayah dan kesejahteraan masyarakat. “Program yang akan diusulkan harus sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah kecamatan itu sendiri, kemudian juga hasil output dari program dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Idham Kholid, lagi.
Hingga saat ini telah ada beberapa usulan program dari berbagai kecamatan yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Jambi. Di antaranya seperti bantuan alsintan, bantuan bibit karet, bantuan bibit kopi, bantuan ternak hewan (sapi, kambing, dan kerbau), bedah rumah, serta sertifikat tanah gratis.
Selain itu, pihak kecamatan juga ada yang mengusulkan penguatan program UMKM, infrastruktur perkotaan dan pedesaan, Jamkesmasda, jaringan listrik, dan banyak lagi usulan lainnya. Program-program yang diusulkan tersebut diharapkan dapat bisa direalisasikan pada 2011 nanti.
Untuk program bedah rumah, masyarakat yang menerima juga harus memnuhi 14 kriteria. Kriteria yang diberikan tersebut diberikan berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS). Kriteria tersebut merupakan kriteria yang dimilik oleh masyarkat dengan kategori miskin. Seperti luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari delapan persegi per orang, jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah, berdinding bambu, rumbia dan kayu murahan.
Kemudian tembok tanpa diplester, tidak memiliki fasilitas MCK dan bersama-sama dengan rumah tangga lain. Sumber penerangan rumah mereka juga tidak menggunakan aliran listrik.
No comments:
Post a Comment