JAKARTA– Air minum layak dikonsumsi air tanah sekitar 0,62 persen dari 97 persen permukaan dunia adalah air minum.
“Jumlah air itu menjadi rebutan sebanyak 6,7 miliar penduduk dunia sehingga air ke depan akan sangat berharga,” ungkap Pakar Hidrogeologis, Prof Dr Sari Bahagiarti di Jakarta, Rabu (8/12/2010) .
Sumber air yang berasal dari air pegunungan vulkanik, menjadi yang terbaik dibandingkan dengan air tanah yang ada di pesisir ataupun di krast.
“Penjelasan ilmiahnya adalah mata air pegunungan vulkanik bebas dari pencemaran, mengandung mineral alami yang seimbang dan memenuhi syarat air tanah yang baik yakni kualitas, kuantitas dan kontinuitas,” ungkapnya.
Dari sisi kualitas air harus memenuhi standar kualitas yakni fisik, kimia dan biologis. Untuk fisik tidak boleh berwarna, tidak berasa dan tidak keruh. Sedangkan kimiawi tidak mengandung logam berat misalnya Hg, Ni, Pb, Zn dan Ag ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan deterjen. Aspek biologi berkait air tidak mengandung microba khususnya bakteri entamoeba koli.
No comments:
Post a Comment