MUARA BULIAN - Kualitas bantuan bibit ikan patin yang diberikan Kelompok Tani Teluk Ketapang, Kec Pemayung, Kab batanghari, kepada para anggotanya diduga tak sesuai standar. Pasalnya, ukuran bibit hanya 2 inci, padahal semestinya 3 inci.
‘’Kami merasa kecewa terhadap kelompok tani Teluk Ketapang, karena bibit ikan yang diberikan kepada kami tak sesuai standar alias lebih kecil dari ketentuan,’’ ungkap salah seorang warga, Bujang.
Menurut Bujang, bibit ikan yang dibeli kelompok tani itu diperkirakan tak akan tahan lama, karena ukurannya terlalu kecil sehingga mudah mati. Sedangkan, ukuran kolam cukp besar.
Yamin, salah seorang anggota kelompok tani yang ikut dalam pembelian bibit, mengaku sudah berusaha mencari bibit yang sesuai standar, tapi sulit didapat. Bahkan, pihaknya sudah sampai ke Sebapo dan Sungai Duren, Kab Muaroajmbi. Bibit akhirnya didapat di Simpang Rimbo, Jambi.
‘’Waktu membeli bibit itu, kami ada tiga orang yaitu Saya selaku
anggota kelompok, Paijo ketua kelompok, dan Wandik sebagai Kadus. Soal harga saya tak tahu persis. Silakan tanya ke ketua kelompok. Yang jelas saat itu jumlah bibit patin kami beli sebanyak 32.000 untuk 8 kolam,’’ jelasnya.
Kadis Peternakan dan Perikanan Batanghari, Akhyar, melalui staf, Desi Zakwan, menjelaskan bantuan bibit ikan itu sebenarnya dikerjakan rekanan proyek. Pihaknya hanya mengawasi. Bibit ikan yang tak memenuhi standar tak bisa diterima.
‘’Bibit ikannya harus memenuhi syarat dengan ukuran 3 inchi. Jadi, kalau di luar itu, kami dari dinas selaku pengawas tak akan menerimanya karena ukuran sangat berpengaruh,’’ ujarnya.
Soal harga bibit, menurutnya, pihaknya juga tak tahu persis dan Harian ini diminta menanyakan langsung kepada rekanan pemenang tender, yaitu CV Yantaufik. Anggaran pagu bibit yang dimenangkan CV Yantaufik itu sebesar Rp 204 juta untuk 8 kolam.
No comments:
Post a Comment