Saturday, April 3, 2010

Intrusi air Laut ke Daerah Pemukiman Penduduk semangkin lama semangkin tinggi di Belawan,Ribuan Rumah Terendam ASWD : Minta Tngkap Perambah Hutang ma




BELAWAN BAHARI LINGKUNGAN VIII








Lingkunga 11-9




Beginilah kondisi pasang air laut yang merabah ribuan pemukiman penduduk di kawasan Belawan hingga menimbulkan keresahan serta menghambat aktivitas warga.



BELAWAN : Kecamatan Medan Belawan sekitarnya beberapa hari ini mengalami kebanjiran pasang air laut yang kian besar hingga merendam ribuan rumah milik warga pesisir namun banjir pasang kali ini terbilang besar merambah kesejumlah badan jalan lintas Medan Belawan, Kamis sore (1/4).


Kondisi pasang air laut ini tidak hanya meresahkan warga tukang becak serta nelayan namun kalangan pemburu dolar di Pelabuhan Belawan turut terkena imbasnya,pasalnya sejumlah kantor ekspedisi muatan kapal laut maupun kantor bongkar muat Pelabuhan digenagi air asing penyebab kerosin kenderaan bermotor tersebut.
Hal yang sama juga diresahkan sejumlah kalangan nelayan langgei yang ada disepanjang aliran sungai Deli, mereka resah saat air laut pasang kapal ikan mereka tak bisa melintasi jembatan Kuning perbatasan Medan Belawan sehingga keangan nelaan terpaksa mengantri sembari menunggu surutnya pasang.
"Tiap kali pasang,kapal kami tak bisa melintasi kolong jembatan dan terpaksa kami mengantri disini", ungkap Naim (45) seorang nelayan langgei mengeluhkan kondisi pasang besar landa kawasan Belawan.
Lain halnya keluhan Sarmila (40) Ibu rumah tangga ini mengaku tak bisa keluar rumah saat banjir pasang memasuki ruangan rumah, ia dan keluarganya terpaksa kerja keras menguras air pasang laut yang membawa berbagai sampah dan dikhawatirkan hewan laut seperti ular laut, kepiting serta ubur-ubur kerap masuk bila tak segera dikuras.
"Biasanya pasang besar ini perlu waktu 4 jam untuk kembali surut, tapi kalau hampir setiap harinya dalam seinggu kondisi pasang begini terus yaaaa, buat capek kita jugaa, keluh ibu anak empat yang tinggal dikawasan Pajak Baru Kelurahan Belawan Bahagia tersebut.
Warga menuding banjir pasang kian besar belakangan ini akibat maraknya aksi perambahan hutan Magrove yang tak terjamah hukum serta semangkin gencarnya pembuatan tambak alam yang mengorbankan penebangan hutan bakau serta perambahan lahan konservasi di sekitar kawasan Percut Seituan, Belawan serta Langkat.
Warga berharap pelaku perambahan hutan bakau segera ditangkap agar kawasan Belawan tak tenggelam dilanda banjir pasang yang kini sudah mencapai ketinggian hampir 1 meter di setiappemukiman warga.
Disisi lain Koordinator DPP Asosiasi Swara Wartawan Demokrasi (ASWD) Roy Andre mengatakan kondisi seperti ini kerap terjadi di karenakankan (1). Kerusakan Mangrove yang Cukup Parah (2). Alih Fungsi Hutan Mangrove menjadi Kawasan Industri dan Pemukiman , Intrusi air Laut ke Daerah Pemukiman Penduduk semangkin lama semangkin tinggi jika tidak melakukan pencegahan 5 tahun sampai 20 tahun kedepan lebih parah lagi bisa mencapai 1 meter atau lebih,bukan Cuma itu saja akibat Pencemaran Wilayah Pesisir dan Laut oleh Limbah Industri dan Rumah Tangga masarakat belawablah yang paling rentan terkena penyakit ,roy juga menambahkan Kerusakan hutan Mangrove (bakau-red)yang Cukup Parah dan Alih Fungsi Hutan Mangrove menjadi Kawasan Industri,tanamn sawit,tambak dan Pemukimanjuga terjadi di kabupaten Langkat,Deli serdang,Serdang bedagai,batubara.asahan,tanjung balai.Labuhan batu,tapanuli tenggah,sibolga,
Tapanuli Selatan. Mandailing Natal. Kabupaten Nias dan Nias Selatan,kita minta tangkap pengrusakan hutan mangrove.

No comments:

Post a Comment