Monday, October 5, 2009

Pembangunan Tanggul Sungai Deli Dijalan Ileng Selesai Dikerjakan,Masarakat Mengucapkan Terimah Kasih



MEDAN MARELAN:Msi
Warga Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan merasa nyaman setelah selesai dibangunnya tebing Sungai Deli dari sumber Dana APBN tahun 2009 melalui Balai Wilayah Sungai Sumetera II. Kini warga merasa aman dari ancaman banjir yang selalu menghantui mereka selama bertahun-tahun.
Demikian disampaikan sejumlah warga Kelurahan Rengas Pulau diantaranya Suhendra, saleh dan suhinu kepada wartawan, Rabu (28/9) di marelan menanggapi selesai dibangunnya tebing Sungai Deli.
Mereka mengaku puas dan lebih nyaman tinggal di daerah bantaran sungai Deli selama dibangunnya perkuatan tebing. Sehingga jebol akibat air banjir kecil kemungkinan terjadi.
Hal senada disampaikan warga Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli yang tinggal di samping bantaran sungai Deli. Selama adanya pembangunan perkuat tebing sepanjang kawasan Titipapan tidak lagi banjir.Pembangunan perkuatan tebing sungai deli sangat menguntungkan bagi warga Titipapan, karena tidak lagi langganan banjir. Begitu juga kawasan Rengas Pulau, ujar warga.
Hal yang sama juga dikatakan Warga kelurahan belawan bahari kecamatan medan belawan lingkungan 3,6 dan 8,suhartono w mengucapkan terimah kasih kepada pemerintah pusat dan daerah atas kepedulian pemerintah membangun perkuatan bataran sungai deli di daerah kami ini,ucapnya
Disisi lain Ketua Koordinator DPP ASWD ROY ANDRE ketika ditemui beberapa wartawan saat meninjau proyek pembangunan tebing sungai deli di jalan ileng mengatakan Adanya permasalahan air yang sedang dialami didunia telah mendorong dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masarakat tentang bencana banjir yang sering terjadi di kota medan hal ini perlu terus di tingkatakan. upaya bersama dari seluruh komponen bangsa dan kebersamaan memanfaatkan dan melestarikan sumber daya air (SDA) secara berkelanjutan.Peringatan Hari air sedunia diberi judul “ Water and Disaster “ ( air dan bencana ) tahun 2004 bertujuannya agar masyarakat diingatkan pentingnya concern terhadap air ( peringatan dini ) jika terjadi kekeringan dan banjir agar siap menghadapi banjir / bencana.
sebagai wahana untuk memperbarui tekad kita untuk melaksanakan Agenda 21 yang dicetuskan pada tahun 1992 dalam United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, atau secara populer disebut sebagai Earth Summit.Pada Sidang Umum PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992 melalui Resolusi Nomor 147/1993, usulan Agenda 21 diterima dan sekaligus ditetapkan pelaksanaan Hari Air Dunia pada setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993 oleh negara-negara anggota PBB.
Dengan demikian masyarakat bisa mengantisipasi atau memanilisasi jumlah korban namun hingga berita ini diturunkan beberapa wartawan di Sumut kesulitan berkordinasi tentang terjadi penimbunan sungai deli yang dilakukan pihak-pihak pengembang, penyempitan dan pencemaran akibat limbah – limbah industri yang makin merajalela mencemari air hingaa kelaut yang berada di sungai deli hingga nelayan dirugikan akibat pencemaran air .ucap roy
Roy juga mengucapkan terimah kasih kepada masarakat yang mendukung program pembangunan perkuatan tebing sungai deli dan sungai-sungai yang ada di sumatera utara yang mengunakan Dana APBN.serta Pihak Balai sungai sumatera II.seperti Ir Posma samosir, dan juga pihak kontrakor PT Ipasin melaksana proyek tersebut@AS

No comments:

Post a Comment