Saturday, October 17, 2009

Calon Kepala Sekolah Bermasalah Di Duga Titipan

JAMBI – Terkait Delampan belas (18) Orang Calon Kepala Sekolah (Cakepsek) SD yang ditolak di SK-kan oleh Walikota dr Bambang Priyanto dicurigai sebagai orang titipan. Karena, pengajuan nama Kepsek tersebut terkesan dipaksakan padahal, tidak memenuhi syarat sebagai Kepsek.
‘’Kan masih ada yang lain yang bisa diajukan, jangan dipaksakan yang belum memenuhi syarat itu,’’ tegas politisi PDI Perjuangan, Maria Magdalena di ruang fraksi Jum’at kemarin.
Dirinya mengatakan, tidak bisa menerima alasan begitu saja dari Diknas. Apalagi, jika alasan Diknas kurangnya guru SD yang sarjana.
‘’Kalau tidak titipan apalagi namanya, masa dipaksakan yang tidak memenuhi syarat, ada kemungkinan titipan Tim sukses dari salah satu pejabat Pemkot,’’ ujarnya lagi.
Dia menyebutkan, ini merupakan salah satu kesalahan dari Dinas Pendidikan Kota Jambi. Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan terkait hal ini dewan akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk dimintai keterangannya.
‘’Ya, kita akan panggil Disdik, kita kan mintai keterangannya kenapa bisa demikian,’’ tukasnya.
Walikota Jambi, dr. H. R. Bambang Priyanto sangat menyesalkan kejadian ini. Bahkan dirinya pernah menyebutkan bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi yang berkali-kali diingatkannya untuk melakukan pergantian Kepala Sekolah tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
Walikota Jambi juga mengatakan tidak mau lagi ada persoalan serupa.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Jambi, Sunarto SPd menyatakan pihaknya kesulitan dalam menetapkan siapa saja yang akan diajukan.
Sunarto beralasan untuk menetapkan kepala sekolah yang akan diajukan untuk menduduki posisi kepla sekolah tidak lah gampang. Menurut mantan kepala sekolah ini, masyarakat harus memahami tentang penempatan posisi kepala sekolah tersebut. ‘’Misalnya untuk menggantikan posisi kepala sekolah yang standarnya bagus, itu harus dicarikan yang punya standar bagus lagi kepseknya, nggak bisa sembarangan, sulit kita untuk menentukan level itu, saya,’’ ujarnya kemarin di ruang kerjanya saat ditemui harian ini.
Hanya saja Sunarto tidak mau berkomentar banyak tentang kenapa kesalahan pengajuan ini kembali terjadi setelah beberapa waktu lalu juga pernah terjadi kesalahan yang serupa.
Diakui Sunarto salah satu persoalan di sekolah dasar di Kota Jambi ini adalah jumlah guru yang di SD yang berpendidikan sarjana masih minim.
‘’Kalau jumlahnya masih banyak yang tidak S! dibandingkan dengan yang sudah sarjana, itu juga karena ada kendala,’’ ujarnya sembari menyebutkan jumlah guru SD di Kota Jambi sekitar 3 ribuan termasuk Kepseknya.
Menariknya Sunarto mengatakan bahwa ada lima point yang menjadi titik berat dalam penilaian terhadap kepala sekolah yang diajukan tersebut, seperti sosial, kepribadian, enterpeneurship, manajerial, dan supervisor. Tapi saat ditanyakan apakah sebanyak 18 guru yang diajukan untuk menjadi kepala sekolah yang ditolak oleh pak wali untuk di SK kan itu sudah memenuhi persyaratan itu dan bisa mengabaikan persyaratan yang lain sepetrti S!, orientasi kepsek dan yang lain, Sunarto enggan untuk memberikan komentar.
‘’Saya nggak komentar dengan hal itu, yang jelas pak wali bisa mendengar dari banyak sumber suara, kami juga memiliki keterbatasan dalam penilaian,’’ imbuh Sunarto. (int)

No comments:

Post a Comment