Wednesday, September 30, 2009

Pengusaha Tambak Dan Sawit Tutupi Ratusan Paluh Nelayan Tradisional Kehilangan Mata Pencaharian

Pengusaha Tambak Dan Sawit Tutupi Ratusan Paluh
Nelayan Tradisional Kehilangan Mata Pencaharian

Hamparan Perak,Msi
Ratusan anak Paluh dan Paluh besar di sekitar daerah Pulau Belang sampai ke daerah Pawit (Lintasan terusan Sungai Hamparan Perak menuju Laut Belawan-red) di tutupi pengusaha tambak dan sawit,akibatnya masyarakat nelayan tradisional Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang kehilangan mata pencaharian.
Nelayan tradisional Desa Hamparan Perak berinisial SY,IM,IY,E dan AZ pada wartawan di tangkahan nelayan Desa Baharu,Sabtu (29/9) mengaku kehilangan mata pencaharian,”sehari-harinya kami mencari nafkah di paluh-paluh itu,hasilnya dapat juga untuk menghidupi keluarga,namun semenjak ratusan anak paluh dan paluh besar di tutup jangankan untuk memenuhi kebutuhan hidup,untuk membeli satu liter aja sulit,kami nggak tahu lagi harus bagaimana”,keluh nelayan yang di benarkan nelayan lainnya.
Dengan menggunakan perahu ukuran 14 kaki (muatan 3 orang-red),tim wartawan SRI yang di pandu nelayan setempat melakukan investigasi ke lokasi penutupan paluh yang di maksud,Sabtu (29/09).Dari lokasi tersebut terlihat ratusan Ha lahan yang di tumbuhi hutan bakau dan pohon nipah di sekitar daerah pulau Belang sampai ke daerah Pawit (kawasan hukum Hamparan Perak-red) terdapat ratusan anak paluh dan paluh besar.Dengan menggunakan alat berat,sepanjang lahan tersebut di bentengi oleh pengusaha tambak dan sawit,sehingga ratusan anak paluh dan paluh besar di sekitar daerah itu yang sehari-harinya di gunakan nelayan untuk mencari ikan dan tempat lalu lintas nelayan di tutup,akibatnya mata pencaharian nelayan tradisional khususnya jaring Ambay,jala Udang dan ikan,jaring Kepiting serta nelayan Bubu musnah.
Informasi yang di himpun dilapangan,kesensaraan masyarakat nelayan tradisional Desa Hamparan Perak,Desa Baru dan Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang terjadi sejak pengusaha tambak dan sawit menutupi ratusan anak paluh dan paluh besar di antaranya paluh Nawi,paluh pak Yar,paluh Panjang besar,paluh Panjang kecil,paluh Belang besar,paluh Belang kecil,paluh Demam,paluh Simpang tiga,anak-anak paluh Bogak serta ratusan paluh lainnya,sementara masyararakat nelayan tak kuasa melawan di karenakan takut dengan orang suruhan pemilik tambak yang tak segan-segan bertindak arogan.
Isu yang berkembang di kalangan masyarakat dan wartawan menyebutkan pengusaha tambak itu bergelar Acuan Pulau,Presiden Hamparan Perak Along dan Afu yang juga pengusaha produksi garam.
Untuk memuluskan usahanya,ke tiga pengusaha tersebut di khabarkan menggunakan kekuatan aparat keamanan dan memakai sistem premanisme,sehingga tak satupun masyarakat kususnya nelayan yang berani protes,hal ini di buktikan dengan penembakan di lokasi tambak milik Along yang di lakukakn oleh oknum Polsekata Hamparan Perak beberapa bulan lalu,serta pembakaran rumah warga menyangkut pembebasan tanah di Paluh Kurau.
Ketua Koordinator DPP ASWD Roy Andre yang sedang berada di Padang ketika di hubungi melalui telepon selularnya,Selasa (29/9) mengatakan,pengusaha-pengusaha illegal itu sudah mengangkangi Deklarasi 11 Mentri tentang pemeliharaan dan pemanfaatan Air,Sungai,Waduk dan Danau.Kita akan segera turun kelapangan,jika itu terbukti maka tidak tertutup kemungkinan adanya peraktek suap dalam perambatan hutan lindung yang menutupi ratusan anak paluh dan paluh besar di kawasan hukum Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang,tegas Roy.
Hal senada juga di katakana Sekretaris Kelompok Usaha Bersama (KUB) Putera Deli Bestari A.Ahmad,nelayan Hamparan Perak tidak perlu takut,KUB Putra Deli Bestari siap mempertahankan dan berjuang bersama untuk membuka kembali ratusan anak paluh yang di tutup pengusaha tambak dan sawit illegal itu.
Mereka bukan saja menghancurkan kehidupan nelayan,tetapi mereka juga sudah menghancurkan hutan bakau yang suharusnya kelestariannya di jaga,kita menduga Camat Hamparan Perak dan Dinas terkait lainnya sengaja tutup mata,jika perlu KUB Putra Deli Bestari siap bergandengan tangan menindaklanjuti perambahan hutan bakau yang menutupi ratusan anak paluh ke KPK Jakarta,ujar A.Ahmad dengan nada geram.
Satu di antara pengusaha tambak dan sawit yang di sebut-sebut Presiden Hamparan Perak Along ketika di konfirmasi melalui pesan singkat SMS tidak menjawab.Sementara Camat Hamparan Perak tidak berada di tempat.( rahman.

No comments:

Post a Comment