Thursday, September 3, 2009

Soekirman: Pujakesuma Harus Berubah Sanggar Seni dan Budaya Pujakesuma Diresmikan

Soekirman: Pujakesuma Harus Berubah
Sanggar Seni dan Budaya Pujakesuma Diresmikan

Medan, (media swara indonesia)
Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatra (Pujakesuma) harus berubah. Jika tidak maka akan digilas oleh perubahan itu sendiri.
"Zaman terus maju dan berkembang, perubahan demi perubahan terus bergulir. Karenanya jika Paguyuban Pujakesuma tidak melakukan perubahan maka akan tertinggal oleh perubahan itu sendiri," kata unsur pengurus Dewan Pimpinan Pusat Pujakesuma, Ir Soekirman, Sabtu (4/11) malam pada acara peresmian Sanggar Seni Budaya Pujakesuma dan halal bihalal keluarga besar Pujakesuma di Jalan Karya Budi Medan Johor.
Menurut Soekirman, yang juga Wakil Bupati Serdang Bedagai, ibarat sebuah produk, walaupun sudah terkenal dan disenangi masyarakat, namun tak henti-hentinya untuk melakukan promosi dengan mengeluarkan biaya tidak sedikit. Begitu juga yang harus dilakukan oleh Pujakesuma di tengah-tengah masyarakat.

Agar Pujakesuma tetap harum di tengah-tengah masyarakat, maka harus berani melakukan perubahan. Dalam melakukan perubahan itu, tentu tidak mudah dan banyak mengalami kendala.
Lebih jauh diungkapkan Soekirman, lahirnya paguyuban Pujakesuma adalah sebagai wadah atau tempat untuk berkumpul. Bagi warga Pujakesuma yang tidak mau kumpul, maka perlu dipertanyakan. Begitu juga yang mau kumpul saat-saat menjelang Pilkada. "Jangan hanya mau kumpul saat menjelang Pilkada".
"Terpenting dalam organisasi ini adalah untuk kumpul dan guyub. Karena dengan pertemuan dan kumpul ini kita saling mengetahui kabar rekan sejawat, apakah ada yang susah sehingga perlu dibantu atau sebaliknya," ujar Soekirman.

KAJIAN POLITIK
Diakhir pembicaraannya, Soekirman menyarankan agar di organisasi Pujakesuma harus memiliki lembaga kajian politik. Hal ini dipentingkan dalam menghadapi Pilkada agar Pujakesuma tidak dapat dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu yang akan mencari keuntungan pribadi.

Hadir pada acara itu, para sesepuh Pujakesuma, HM Arifin Kamdi, Ketua DPP Pujakesuma H Kasim Siyo, Ketua DPD Pujakesuma, Suherdi, Ketua PCNU Kota Medan, Ir H Wahid MSi, H Bintara Tahir, H Suratmat, Letkol Inf Soenarto, Tom Adlin, Sukirmanto, Sekjen DPW Generasi Muda Pujakesuma Danu Prayetno SE MM dan lainnya.

Sementara Ketua DPP Pujakesuma Kasim Siyo usai meresmikan Sanggar Seni dan Budaya diawali dengan pemukulan gong dan pemotongan nasi tumpeng mengemukakan, sanggar ini merupakan bangunan yang pertama kali di Sumatra. Diharapkan, dari sanggar seni dan budaya ini mampu melahirkan putra-putri terbaik dan berkualitas.

Sedang Ketua Panitia pelaksana, H Mukidi SE menjelaskan, pembangunan Sanggar Seni dan Budaya Pujakesuma menelan biaya Rp150 juta. Pembangunan ini atas partisipasi Setiawan Kamdi.
Dijelaskan, sanggar seni bertujuan untuk menggali potensi para generasi muda agar cerdas, tangkas, cakap, dapat berpikir kritis, hidup demokratis serta memahami budaya-budaya bangsa dan nilai-nilai luhur. Sehingga ke depan, putra-putri Pujakesuma dapat berbuat nyata di tengah-tengah masyarakat.

Selain sanggar seni dan budaya, juga akan dibuat lembaga pendidikan qori dan qoriah secara gratis bagi pemuda yang berminat. Juga akan dibangun lembaga pendidikan setingkat SD dan SLTP yang khusus diperuntukan anak-anak yatim piatu dan kurang mampu secara gratis.

Mukidi juga mengatakan, warga Jawa yang tinggal di ‘tanah Deli’ ini agar tetap menciptakan rasa persatuan dan kesatuan. " Selain budaya Jawa, sanggar ini juga terbuka bagi lintas etnis untuk saling belajar dan mengembangkan seni dan kebudayaan".
Hal ini dimaksudkan, sanggar seni dan budaya ini juga sebagai tempat perekat generasi muda dan tidak terpecah belah, kata Mukidi.

Turut memberikan kata sambutan, Ketua DPC Pujakesuma Medan Johor, Sukermanto. Pada acara itu juga dilakukan tepung tawar bagi calon jemaah haji, salah satu diantaranya adalah Ketua DPD Pujakesuma Sumut, Suherdi. (roy)
--

No comments:

Post a Comment