Thursday, September 3, 2009

Terkait Proyek Tanggul Sei Wampu Asal Jadi Ka. Balai Sungai Sumatera II Bakal Diperiksa

Terkait Proyek Tanggul Sei Wampu Asal Jadi
Ka. Balai Sungai Sumatera II Bakal Diperiksa
Sumut,Msi
Pelaksanaan proyek operasi dan pemeliharaan tanggul Sungai Wampu Desa Hinai kanan Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat yang dimulai Mei 2009 dan berakhir Oktober 2009 terkesan asal jadi. Pasalnya sepanjang proyek bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2009 berjumlah sekitar berjumlah sekitar Rp. 1.424.971.700 Miliar yang dikerjakan PT Marison dengan nomor kontrak : HK. 02.07/OP-SDA/2009/04 dipenuhi lobang-lobang, akibatnya warga disana merasa resah dan mengalami kerugian materi dan immaterial.
Akibat lintasan lalu lelang ribuan truk yang mengangkut tanah timbun, badan jalan dusun IV dan V mengalami rusak berat. Pihak PT Marison berjanji akan bertanggung jawab atas kerusakan badan jalan itu. Tidak cukup sampai disitu, warga yang tinggal dibawah kaki tanggul sungai Wampu pasrah menerima serangan tanah tanggul yang turun. Halaman rumah warga jadi semberaut bahkan sawah/ladang warga juga terganggu, ironisnya pihak pelaksana proyek maupun Balai Sungai Sumatera II sama sekali tak menghiraukan nasib warga.
Pelaksanaan pekerjaan proyek kilat selesai dikerjakan PT Marison dua bulan dari yang dijadwalkan (Agustus 2009-red), hasilnya sepanjang tanggul mengalami rusak alias dihiasi lobang-lobang. Janji memperbaiki badan jalan hanya isapan jempol, puluhan warga yang merasa tertipu jadi berang dan menahan alat berat pekerjaan tanggul. Keresahan warga ini direspon kepala desa setempat hingga akhirnya PT Marison memberikan 10 damp truk sertu untuk perbaikan badan jalan.
Perbaikan tanggul sungai Wampu sepanjang 1482 meter dengan tinggi penambahan tanah yang berpariasi (50-70 cm-red) ditetapkan menggunakan tanah sebanyak 11.796,42 m3, namun dilapangan PT Marison menggunakan tanah diperkirakan sebanyak sekitar 750 truk dengan rincian rata-rata sekitar 13 m3/truk satuan harga sekitar Rp. 350 ribu/truk.
Penambahan tanah perbaikan tanggul sungai Wampu yang dikerjakan PT Marison diperkirakan menelan APBN Tahun Anggaran 2009 sekitar Rp. 262.500.000,- dengan rincian 750 truk x 350.000/truk (13 m3/truk = 9750 meter3), sementara pemerintah pusat mengucurkan anggaran untuk perbaikan sungai Wampu melalui APBN tahun anggaran 2009 sebesar Rp. 1.424.991.700 miliar.
Menanggapi hal itu, ketua DPP LSM Pengamat Pejabat Pemerintah Indonesia yang Korupsi (Corruption Indonesia Functionary Observation Reign) CIFOR Robby Haris melalui Kabid. Humas A. Ahmad yang juga ketua Masyarakat Pemantau KKN pada SRI diruang kerjanya jalan Syahbuddin Yatim Km. 18 Medan, Rabu (02/9) mengharapkan peran aktif Kajatisu, “Dari tahun-tahun sebelumnya, kita sudah sering mendengar mutu pekerjaan proyek Balai Sungai Wilayah Sumatera II yang terus saja bermasalah. Wajar Kajatisu menurunkan tim keseluruh proyek Balai Sungai Wilayah Sumatera II, jika ditemukan pekerjaan yang berbau KKN segera saja panggil dan periksa semua pihak terkait, dan jika terbukti didapati kerugian Negara tangkap dan penjarakan orang nomor satu di Balai Sungai Wilayah Sumatera II itu. CIFOR juga akan segera menurunkan tim investigasi untuk membantu Kajatisu”, harap A. Ahmad yang siap membantu tim Kajatisu.
Hal senada juga dikatakan ketua koordinator DPP Asosiasi Swara Wartawan Demokrasi (ASWD) Roy Andre, “Resolusi PBB 147/193 menghimbau semua Negara untuk memperhatikan hari air sedunia setiap tanggal 22 maret, di Indonesia dideklarasikan dan ditanda tangani oleh 11 mentri diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, yakni: Menko Kesra Ad Interim, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah, Menteri Kehutanan, Menteri Sosial, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Negara Linglkungan Hidup yang isinya antara lain : meningkatkan upaya pengelolaan dan perlindungan sumber daya air untuk menanggulangi bencana, melakukan pencegahan perusakan lingkungan melalui konservasi, rehabilitasi hutan dan lahan pada daerah aliran sungai ( DAS ) kritis. Pengelolaan kwantitas air serta pencemaran air, meningkatkan kordinasi di bidang IPTEK, serta mengingkatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan masyarakat luas. Dalam menanggulangi bencana, pertukaran data dan informasi di bidang sumber daya air dan penaggulangan banjir.
Has tahun 2004 berjudul“ Water and Disaster “ ( air dan bencana ) tujuannya agar masyarakat diingatkan pentingnya concern terhadap air ( peringatan dini ) jika terjadi kekeringan dan banjir agar siap menghadapi banjir / bencana.
pelaksaannya dilakukan pemerintah sejalan dengan UU NO 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air. Jadi pelaksanaan proyek pemeliharaan sungai Wampu yang disinyalir asal jadi itu dinilai telah mengangkangi harapan 11 mentri.
Masih dikatakan Roy, puluhan wartawan mencoba mengkonfirmasikan hal pemeliharaan sungai Wampu sesuai acuan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum nomor 323/PRT/M/2005 tentang tata cara penanganan masukan dari masyarakat di lingkungan Pekerjaan Umum, namun kepala Balai Sungai Wilayah Sumatera II terus saja menghindar dengan alasan sibuk melebihi dari presiden SBY. Untuk itu kita minta Mentri PU Joko Kirmanto segera mengganti kepala Balai Sungai Wilayah sumatera II, tegas Roy.
Kepala Balai Sungai Wilayah Sumatera II Ir. Yani S Siregar, DIPL HE melalui OP Sumber Daya Air Ir. Perasaan Ginting Sp.1 disalah satu ruangan Balai Sungai, Rabu (02/9) membantah semua tudingan, “Tanah tanggul yang turun itu wajar saja, kecuali diplaster pakai beton. Perbaikan tanggul sungai Wampu tidak menggunakan rumput, hal itu dikarenakan adanya protes dari inspektorat dan biayanya mahal, lagi pula secara tekhnis rumput akan tumbuh dengan sendirinya. Panjang perbaikan tanggul sungai Wampu 1482 meter sedangkan tingginya berpariasi mulai dari 50 cm hingga 70 cm dengan volume 11.796,42 m3, hal ini dikarenakan tinggi tanggul itu tidak sama. Kita tidak membayar tambahan tanah per truk, itu terserah kepada pihak PT Marison yang jelas kita memakai rumusan volume. Terkait kerusakan perbaikan tanggul sungai Wampu yang anda tanyakan itu, kami bersama pihak PT Marison sudah tinjau kelapangan dan dalam minggu ini juga akan segera diperbaiki. Lagi pula pekerjaan itu belu diserah terimakan, artinya segala yang timbul atas proyek perbaikan tanggul sungai Wampu masih tanggung jawab PT Marison hingga memasuki tahap pemeliharaan dan bukan bearti menambah anggaran. Sedangkan anggaran yang berlebih nantinya akan dikembalikan ke kas Negara”, jelas Perasaan Ginting.(rahman).

No comments:

Post a Comment