Thursday, September 10, 2009

Diduga Penimbunan Batu Bara Tanpa Izin Poldasu Diminta Turunkan Tim

Diduga Penimbunan Batu Bara Tanpa Izin
Poldasu Diminta Turunkan Tim

Medan, media swara indonesia
Penimbunan batu bara di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Belawan diduga tanpa mengantongi izin. Batu bara yang legalitasnya diragukan itu ditimbun di dalam gudang nomor 88, lokasi penimbunan berada ditengah perkampungan masyarakat.
Polres Kp3 Belawan sempat melakukan penggerebekan di dalam gudang nomor 88 tersebut dan mengamankan pemiliknya Iwan. Akibatnya kegiatan yang disinyalir illegal itu sempat terhenti. Namun tidak berlangsung lama, pemiliknya bebas dan kembali menjalankan aktifitasnya.
Selain itu, penimbunan batu bara yang disebut-sebut asal Kalimantan juga tidak dilengkapi dengan analisa dampak lingkungan (amdal-red), masyarakat disana merasa resah dan berharap kegiatan itu dihentikan. Kemudian pembayaran pajak penambahan nilai dan pajak penghasilan juga diragukan.
Pantauan Msi dilapangan, batu bara milik Iwan yang ditimbun didalam gudang nomor 88 dilangsir menggunakan alat berat. Selanjutnya batu bara itu dimuat kedalam truk dan dibawa ke beberapa perusahaan di kota Medan . Batu bara illegal tersebut digunakan untuk pembakaran boiler.
Menanggapi hal itu, ketua koordinator DPP Asosiasi Swara Wartawan Demokrasi (ASWD) Roy Andre pada MSI di kantor Puja Kesuma Belawan, Kamis (03/9) meminta Poldasu turunkan tim, “kita harapkan Poldasu segera menurunkan tim ke lokasi penimbunan batu bara di gudang nomor 88 itu. Kita bukan tidak percaya dengan kinerja Polres Kp3 Belawan, namun kita yakini penumpukan batu bara itu illegal. Wajar saja Poldasu turunkan tim. Kemudian dinas Lingkungan Hidup Kota Medan juga harus cepat bertindak, begitu juga dengan dinas perpajakan.”, harap Roy .
Pemilik batu bara Iwan ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengaku urusan proses pemeriksaan di Polres Kp3 Belawan sudah selesai, “urusan saya di Polres Kp3 Belawan sudah selesai, dan saya tidak ada masalah”. Ketika diminta penjelasan selesai itu, Iwan tidak menjawab.”. rahman.

No comments:

Post a Comment