Tuesday, November 8, 2011

Truk Batubara Dilarang Lewat Di Kabupaten batang hari












Warga sepakat menghentikan aksi setelah ada surat dari Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi yang meminta agar semua truk dan tronton CPO yang ditahan supaya dilepas.


waka polres batang hari bersama warga desa penerokan dan supir truk tronton batu bara saat menyapaikan surat dari Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi yang meminta agar semua truk dan tronton CPO yang ditahan supaya dilepas.


MUARABULIAN – Terhitung sejak, tanggal 1/11/2011 truk batubara dan tronton CPO dilarang melintas ruas jalan lintas dalam wilayah Kabupaten Batanghari. Baik melewati jalur lintas Pemayung-Jambi maupun jalur Kecamatan Bajubang-Tempino. Hal itu menyusul adanya protes warga yang berbuntut penghadangan truk batubara dan CPO di Desa Panerokan, yang baru berakhir, Senin (31/11) sore sekitar pukul 16.30.
Warga sepakat menghentikan aksi setelah ada surat dari Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi yang meminta agar semua truk dan tronton CPO yang ditahan supaya dilepas. Namun, dalam surat itu disebutkan bahwa mulai kemarin, semua truk batubara dan CPO tidak diperbolehkan melintas di Kabupaten Batanghari hingga perbaikan jalan rampung dilakukan. Karena pihak asosiasi batu bara juga sudah berjanji akan memperbaiki kerusakan yang selama ini terjadi pada ruas jalan tersebut.
"Warga sudah mau membebaskan semua truk yang dihadang," kata Kapolsek Bajubang, Suhadi Soeltan.
Pantauan Jambi Independent di lapangan kemarin, truk batubara dan CPO memang sudah tak melintas seperti hari-hari biasa. Hanya terlihat sejumlah truk terparkir di depan rumah makan di sepanjang jalan, sembari menunggu jalan selesai diperbaiki. Sebelum perbaikan jalan rampung mereka tak diperbolehkan melintas di kawasan itu.
Kapolres Batanghari AKBP Tjahyono Saputro melalui Kasat Lantas Polres Batanghari AKP M Gunawan, kemarin mengatakan, truk batubara dan CPO dilarang melintas di jalan lintas dalam Kabupaten Batanghari menjelang perbaikan rampung dilakukan. Karena itu tuntutan warga yang melakukan penghadangan selam empat hari di Desa Panerokan.
“Mulai hari ini truk batubara dan CPO tak boleh lewat. Batas waktunya sampai jalan selesai diperbaiki,” katanya.

Thursday, November 3, 2011

Banjir Masih Ancam Kota Jambi


Banjir di salah satu kawasan pemukiman di Kota Jambi. (f:dok)
Banjir di salah satu kawasan pemukiman di Kota Jambi.
JAMBI– Kurang bagusnya drainase di Kota Jambi, menyebabkan beberapa pemukiman warga yang ada di Kota Jambi masih terancam banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi.
Selain itu, berdasarkan prospek cuaca wilayah Provinsi Jambi dai Badan Meteorologi Klimatologi dan dan Geofisika (BMKG) sejak Senin (07/02) hingga Senin mendatang (14/02), hujan dengan intensitas lebat yang bisa menyebakan tanah longsor di wilayah perbukitan atau wilayah Barat Jambi juga harus tetap diwaspadi.
‘’Di wilayah barat Jambi yang kondisi tanahnya labil, harus diwaspadai jika hujan lebat, karena bisa menimbulkan longsor. Banjir juga masih mengancam pemukiman di Kota Jambi, karena kurang bagusnya drainase,’’ ujar prakirawan BMKG, Muhamad Nur, dalam releasenya.
Hujan dengan intensitas ringan dan lebat ini, berpeluang terjadi di wilayah Jambi bagian timur, tengah dan barat. ‘’Hujan ini bisa terjadi pada sore dan malah hari. Angin umumnya bertiup dari barat hingga utara, dengan kecepatan berkisar 08-35 KM/perjam,’’tambahnya.
Sedangkan untuk pantai timur Jambi, kata Muhamad Nur, angin yang bertiup dari utara hingga timur laut dengan kecepatan 08-28 KM/jam dan tinggi gelombang berkisar 1.0-2.0 meter juga berbahaya untuk perahu nelayan dan kapal motor.
Menurutnya, berdasarkan pantuan sebagai dasar pertimbangan, daerah tekanan rencan diperkirakan akan terjadi di Samudra Hindia disebelah barat laut teluk Carpentaraia dan samudra Hindia sebelah barat Bengkulu.
Hal ini berpotensi terjadinya bibit badai tropis di wilayah tersebut yang akan mempengaruhi cuaca di wilayah barat Jawa dan Sumatera bagian barat dan selatan.
Suhu muka laut di Samudera Hindia sebelah barat SUmatera dan perairan pantai Timur Jambi masih cukup hangat. ‘’Kondisi ini masih mendukung untuk pertumbuhan awab konvektif di wilayah Provinsi Jambi khususnya,’’tukasnya

Drainase Tak Berfungsi Kota Jambi Terancam Banjir

DRAINASE RUSAK : Rusaknya drainase membuat genangan air di Jalan Pattimura ini.
JAMBI - Dari panjang drainase 105 KM, ada puluhan titik yang  tidak berfungsi secara optimal. Akibatnya, terjadi genangan air di jalan raya. Pantauan koran ini, saat hujan kemarin genangan air terjadi di Jalan Pattimura ada empat titik, yakni di dekat Perum Damri, depan SPBU Simpang Rimbo, depan SPBU Simpang Pucuk dan depan STM Jambi.
Kemudian di jalan Yusuf Singadekane juga ditemukan genangan air yakni di depan TPA Al Amanah. Belum lagi di jalan Slamet Riyadi tepatnya di penurunan arah ke pemakaman Broni. Di jalan Kaca Piring sendiri, meski anak sungai sudah diperbesar, namun, genangan air di jalan tetap tak bisa dihindari. Apalagi jika hujan lebat.
Kadis PU Kota Jambi, Saiful Zakaria, mengakui, dengan kondisi drainase seperti sekarang ini, hampir seluruh kota terancam banjir. Namun, ia mengatakan, beberapa kawasan yang paling berpotensi diantaranya adalah di Jalan Pattimura, tepatnya di kawasan hotel Golden Harvest dan terdapat anak sungai. Selain itu, di kawasan Perumas, Kota Jambi dan juga di Jalan Rajawali.
            “Titik-titiknya memang banyak, hampir semua titik-titik anak sungai dalam Kota Jambi memang perlu diwaspadai. Seperti Jalan Rajawali dan juga di Jalan Pattimura dan Perumnas,” katanya.
Sementara itu, di kawasan Broni, karena gorong-gorong di bawah trotoar pihaknya memang tidak bisa berbuat banyak. Selain itu, dikatakannya juga, jalan tersebut merupakan jalan Provinsi. “Jadi kami akan koordinasi dengan Provinsi dulu,” ucapnya.
Disebutkannya juga, banyaknya bangunan yang saat ini sudah berdiri di Kota Jambi, menjadi salah satu kendala yang dirasakan pihaknya untuk membersihkan saluran ataupun memperbaikinya.
“Jalan Rajawali juga macet. Disana kita sulit juga, kiri kanan sudah gedung semua. itu jadi kendala kita. Tapi ada, cara mengatasinya,” katanya.
“Ada banyak alternatif untuk mengatasinya, diantaranya kita dibuat kolam retensi di bagian tengah. Disamping itu, dibuat sodotan atau cabang dari aliran untuk pengalihan,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, untuk membuat alternatif tersebut, pihaknya terkendala lahan. Sebab, untuk membuat kolam retensi, dibutuhkan lahan kosong yang akan dijadikan kolam retensi di kawasan yang berpotensi terjadi banjir.
“Sekarang untuk membuat itu kita terkendala lahan. Yang paling bagus kolam retensi memang, itu daerah aliran yang ada tanah kosong, nah tanah kosong itu kita beli untuk dijadikan kolam pengalihan aliran itu. Kolam retensi ini untuk menampung sementara supaya arus bisa menjadi baik,” jelasnya.
Hingga saat ini, katanya lagi, belum ada kolam retensi ini yang di bangun di Kota Jambi. “Sejauh ini belum ada, kita baru mendata kawasan. Selanjutnya baru kita laporakn ke Bappeda dan juga ke DPRD supaya bisa dibangun ini dan didukung. Ini sudah diprogramkan. Sekarang masih dibicarakan dan rencana, belum bisa dijalankan di 2012 mendatang,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Jambi, Zayadi menilai, rencana dari Dinas PU Kota Jambi yang berencana membangun kolam retensi akan sia-sia jika drainase yang ada saat ini sendiri tidak diperbaiki.
“Terkait rencana Dinas PU Kota Jambi akan membuat kolam retensi, saya pikir itu belum mendesak. Yang penting di Kota ini dibuat saluran yang lebih layak. Kalaupun kita memiliki kolam retensi kalau drainasenya masih seperti sekarang tidak akan memadai,” katanya.
Disebutkannya, saluran pembuangan menuju Sungai Batanghari di Kota Jambi saat ini sudah banyak dan bisa diberdayakan. “Sungai-sungai kecil yang menuju Batanghari banyak di Kota Jambi. Nah, sekarang bagaimana drainase yang hanya berukuran 20x30 meter harus diperbesar dan harus dikerjakan instansi terkait. Prioritasnya perbaiki dulu drainase itu. Menurut saya, kolam retensi belum dibutuhkan selama drainase tidak bagus. Bagaimanapun kolam retensi itu dibuat, kalau drainase masih seperti sekarang hasilnya juga tidak akan baik,” tukasnya.
Diungkapkannya juga, Dinas PU Kota Jambi harus membuat master plan drainase di Kota Jambi dengan baik dan benar. Ini untuk mengatasi permasalahan banjir yang disebabkan oleh saluran drainase tak memadai.
“Kita sudah minta untuk memikirkan jangka panjang. Bikinlah sistem drainase untuk Kota ini, jangan memandang sekarang saja. Karena drainase yang ada sekarang saja sudah tidak mungkin lagi daya tampungnya, tidak layak,” sebutnya.
Dirinya mengatakan dalam kesempatan itu, pihaknya sudah pernah menganggarkan untuk Dinas PU membahas master plan drainase di Kota Jambi. “Kalau tidak salah sudah pernah dianggarkan untuk membuat master plan drainase di Kota ini. jadi, betul-betul kita berharap jangan ada banjir berkepanjangan dan ke depan ada solusi untuk memperbesar saluran itu yang lebih layak dengan kondisi sekarang ini,” imbuhnya.
Dirinya juga menghimbau kepada pemerintah untuk mengajak masyarakat berperan serta. “Kita berharap ada koordinasi instansi terkait dengan masyarakat. Saya juga sedikit mengkritiki program pemerintah yang mengadakan gotong royong setiap Jumat membersihkan got. Harusnya ada partisipasi masyarakat, jangan hanya mereka yang turun sementara masyarakat tidak,” imbuhnya.
Pasalnya, yang memiliki lingkungan adalah masyarakat. “Harusnya dia (masyarakat, red) yang bertanggung jawab menjaga lingkungannya. Bolehlah instansi terkait turun juga namun sebagai koordinator, jangan dia (Dinas Pu, red) yang kerja. Misalkan, warga yang punya ruko, bersihkan sepanjang jalur rukonya,” imbuhnya.
Terkait dengan alasan warga yang sudah membayar retribusi kebersihan kepada Pemkot, dikatakannya, harusnya itu bukan jadi persoalan. “Itu kan lingkungan daerah itu juga tanggung jawab dia (masyarakat, red). Bayarkan hanya Rp 2500, masak melupakan tanggung jawab. Lagian juga untuk dia. Harusnya pikir jangka panjang,” ketusnya.
Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Jambi mengaku sudah menyiapkan diri untuk menangani masalah yang bakal terjadi di musim penghujan ini, seperti banjir dan sebagainya.
“Kalau untuk korban banjir, kita stok di gudang siap berupa logistik. Disamping itu, anak-anak TAGANA juga sudah kita persiapkan. Sudah diadakan piket juga, jadi semua informasi akan cepat ditanggapi,” kata Kasful SH, MH, Kepala Disosnaker Kota Jambi kemarin.
 Bukan itu saja, Tim TAGANA, sambungnya, sudah diinteruksikan untuk melakukan pengecekan peralatan TAGANA. “Alat-alat sudah kita suruh cek, misalkan seperti tenda-tenda, tali yang lapuk mungkin dan perahu karet juga,” katanya.
Selama musim penghujan, sebutnya, belum ada laporan yang pihaknya terima dari masyarakat. “Untuk selama ini laporan masyarakat dan pantauan kita belum ada. Kalau sungai Batanghari juga kita lihat masih jauh, masih aman. Kadang yang dari hujan ini yang bahaya. Tapi itu isidentil, sejam dua jam juga sudah surut. Kita yang pasti sudah siap untuk mengantisipasi berupa bantuan,” tandasnya.

Belasan Sekolah di Kerinci Terendam


03112011_banjir_kerinci_sekolah.jpg

Banjir di Kerinci yang merendam bangunan sekolah, Kamis (3/11).

Jambi : Banjir yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai penuh, Rabu (2/11) dini hari, siswa di belasan sekolah, SD maupun SMP terpaksa diliburkan karena sekolah digenangi air.

Pantauan  di sejumlah sekolah, akibat meluapnya sungai Batang Merao, ruang kelas terendam air. Kondisi tersebut, meyebabkan siswa tidak bisa belajar.

Tingginya genangan air di beberapa halaman sekolah, dijadikan sebagai tempat bermain anak-anak. Bahkan, beberapa warga memancing ikan di halaman salah satu sekolah.

"Ya, kami tidak bisa belajar karena sebagian besar ruangan kelas digenangi air. Paling tidak air baru bisa surut selama tiga hari ke depan," ucap seorang murid di SD Simpang Tiga Rawang, kepada Tribun, Kamis (3/11).

Orangtua pun melarang anak-anak mereka untuk ke sekolah.
Di Desa Lubuk Suli, sejumlah murid mengaku tidak bisa ke sekolah, lantaran jalan ke sekolah tergenang. "Kami dilarang orangtua ke sekolah, karena jalan masih digenang air," katanya.

Kepala Unit Pengelola Teknis Dasar (UPTD) Pendidikan, Kecamatan Depati Tujuh, Yoses Mirno, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, di Kecamatan Depati Tujuh setidaknya ada tujuh sekolah yang diliburkan.

"Sekolah yang terendam bajir terpaksa dliburkan, di antaranya 7 unit SD, ditambah SMP dan MIS. Saat ini sekolah tersebut memang tidak layak untuk proses belajar mengajar, karena ruangannya tergenang air," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh, Pakhruddin, saat diminta komentarnya mengatakan, diliburkannya sekolah bukan karena disengaja, namun karena adanya bencana alam banjir, yang merendam sekolah.

"Kami mengimbau kepada guru dan murid di sejumlah sekolah yang libur akibat banjir, untuk segera memulai proses belajar mengajar begitu banjir surut. Jangan sampai libur terlalu lama, karena berdampak kepada murid itu sendiri," pungkasnya.

Tuesday, November 1, 2011

AKP Kemas Arif Irawan : Perwira Ramah dan Murah Senyum

AKP Arif Irawan dan isteri. (afrizal)
Masyarakat Kabupaten Batanghari pengendara kendaraan bermotor, tidak ada yang tidak kenal dengan sosok satu ini. Mantan Kasat Lantas Polres Batanghari ini sering terlihat turun memimpin aparatnya mengatur lalulintas.
Ia juga akrab dengan wartawan. Setiap dihubungi, langsung maupun melalui ponsel, ia selalu menjawab, “Siap Boss !” Bila bertemu, ia selalu menebarkan senyum. Tak jarang pula ia yang duluan menyapa dan memberi salam.
AKP Kemas Arif Irawan, kelahiran Palembang, 24 Oktober 1978 ini, kini dipromosikan menempati posisi baru di Direktorat Lantas Polda Jambi. Ia minta para wartawan yang bertugas di Batanghari ikut membantu tugas kasat yang baru.
Dalam karir kepolisian Arif Irawan memiliki prestasi bagus. Walaupun masih muda, perwira satu ini sudah banyak mencicipi kerasnya tugas demi pengabdian pada negara.
Karirnya dimulai dari tamat Akpol tahun 2002 dengan pangkat ipda. Jabatan pertamanya adalah Kapolsek Sumbabarat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia kemudian menjadi Kasat Lantas Polres Alor, NTT. Setelah itu pindah ke Sika Maumere, NTT, juga dengan jabatan kasat lantas.
Di Polda Jambi Arif juga pernah menjabat KaKorsis Sekolah Polisi Negara (SPN). Sebelumnya ia pernah menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta. Dari PTIK Arif ditugaskan sebagai Kapolsek Rimbobujang, Tebo.
Dari isterinya, Winda Wijayanti ST, seorang putri Solo yang besar di Palembang, Arif dianugerahi dua anak, Saka Salsabila Putri Irawan (5) dan Arkana Wicaksana Putra Irawan (2).
Arif mengaku banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan selama bertugas di Batanghari. Di tempat tugas yang baru, Arif tetap akan memakai motto lamanya, Senyum, Sapa dan Salam (3S). Ia juga punya prinsip Smile, Service and Security (3S).
“Senyum itu bisa memberi rasa nyaman. Di tempat yang baru saya akan tetap memakai motto itu,” kata Arif

Sunday, October 30, 2011

Penutupan MTQ Tingkat Kec. Bajubang Ke 9 Didesa Bungku




Saparun Jamal Camat Bajubang ,M ZEN Kades Bungku,Munggin Kades Sungkai

Muara Bulia : Malam senin , 30 oktober 2011 pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan bajubang didesa bungku ditutup secara resmi oleh camat Bajubang . Pelaksanaan MTQ yang dimulia dari tanggal 28 oktober – 30- 2011 diikuti oleh 8 (delapan) desa dan 1 (satu) kelurahan bertempat di desa Bungku.
Hadir dalam acara penutupan ini anggota DPRD Kab. Batang Hari , Camat bajubang Ka. KUA Kec. Bajubang , Kepala Desa yang ada di Kec. Bajubng , para peserta MTQ dan masyarakat Desa Bungku.

Dalam sambutannya camat bajubng mengutip sebuah hadits nabi SAW yang menyatakan bahwa nanti di akhirat apabila orang tua memiliki anaknya yang hafis Al Qur’an, maka diakhirat nanti orang tuanya akan dipakaikan mahkota oleh Allah SWT, dimana mahkota ini lebih terang dari terangnya matahari, riwayat lain menyatakan akan kedua orang tuanya dipakaikan pakaian yang lebih indah, sehingga kedua orang tua itu bertanya ke pada Allah, Kenapa engkau perlakukan kami diakhirat seperti ini lalu allah menjawab itu karena anak mu rajin membaca Al Qur’an selama di dunia. Tutur Saparun Jamal camat bajubang .

Dengan al qur’an kita dapat mengetahui bahwa hidup kita tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, dengan al qur’an kita dapat mengetahui bagaimana kisah-kisah orang terdahulu yang gagal, tetapi allah juga menjelaskan tentang umat terdahulu yang sukses yang mesti kita contoh. Dengan Al Qur’an kita dapat mengetahui bagaimana kisah-kisah di akhirat, tinggal kita saja lah apakah kita mampu meluangkan waktu kita untuk membaca Al Qur’an, Mudah-mudahan MTQ tingkat Kecamatan Bajubang kali ini dapat memberikan motifasi kepada kita semua sehingga kita mampu untuk meluangkan waktu setelah hari ini untuk membaca Al Qur’an kemudian mengamalkan isi kandungan Al Qur’an. Imbuh Beliau lagi.

MTQ ini memperlombakan beberapa Cabang, diantaranya Cabang Tilawah, Cabang Hifzil Qu’ran, Cabang Tafsir Qur’an Cabang Khottil Qur’an, Cabang Fahmil Qur’an, Cabang Syarhil Qur’an dan Cabang M2KQ (Musabaqah Menulis Kandungan Al Qur’an ), dalam hal ini desa bungku mendapat juara umum pawai taharup . juara I Desa Penerokan , (Roy:Jambi)

Camat Buka MTQ Ke 9 Di Desa Bungku










Muara Bulian - Camat Bajubang Saparun Jamal ,jumat (28/10) siang sekita pukul 13.00 WIB, bertempat didesa bungku kabupaten batang hari , membuka Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ), tingkat Desa sekecamatan bajubang . Pembukaan ditandai dengan pemukulan beduk oleh Camat didampingi Kepala KUA Kecamatan bajubang dan kepala desa bungku M Zen serta Tokoh agama setempat.

Saparun jamal dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak termasuk Kepala Desa dan masyarakat desa bungku yang telah bekerja keras untuk menyukseskan kegiatan MTQ tersebut..

“Saya melihat penyelenggaraan MTQ Desa Bungku ini kemeriahannya melebihi MTQ Kecamatan," puji Saparun yang disambut tepuk riuh yang hadir.

Menurut Saparun, MTQ tingkat Desa sangat penting dilaksanakan karena dapat menjaring dan menyeleksi Qori dan qoriah yang berpotensi dari tingkat Desa. Dengan demikian, pada saat pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan, desa bersangkutan betul-betul dapat mengirimkan utusan yang benar-benar kredibel dan tidak asal comot.

“Pada akhirnya tentu dapat menelorkan Qori dan Qoriah berbobot untuk melaju ke ajang MTQ tingkat Kabupaten, Provinsi bahkan tingkat Nasional,” jelasnya.

Kepada para peserta MTQ, Saparun berpesan, agar tidak hanya memperlombakan Alqur'an semata tetapi juga harus dipedomani dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, katanya, dengan mempedomaninya maka dapat meningkatkan Iman dan Takwa.
Lebih lanjut, Indra mengaku salut atas kekompakan warga Desa Bungku dalam bentuk swadaya baik berupa dana, pemikiran maupun tenaga sehingga terselenggaranya helat MTQ yang akan dilaksanakan selama 3 hari tersebut.
Sementara itu, Kades Bungku, Muhamad Zen mengatakan, MTQ tingkat Desa adalah hal yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Dalam MTQ ini,
“Tapi kita cukup bangga karena berhasil melahirkan Qori dan Qoriah yang terpilih untuk berlaga di MTQ tingkat Kabupaten,” terangnya.

M zen menjelaskan bahwa MTQ tersebut diikuti seluruh kafilah dari Masjid-Masjid yang ada di Desa Bungku dengan jumlah peserta mencapai 88 orang.

Terkait dana swadaya yang berhasil dihimpun, menurut M Zen, pihaknya memulainya dengan pemberian contoh mulai dari perangkat Desanya dulu, termasuk dirinya selaku Kades, yang secara sukarela dipotong honornya untuk kegiatan MTQ tersebut. Setelah itu, baru dihimpun dana dari masyarakat yang juga secara sukarela memberikan dana bantuan.

“Akhirnya dana MTQ yang aslinya bersumber dari APBDes yang sangat terbatas, dapat ditutup dengan dana bantuan yang dikumpulkan. Dan MTQ pun dapat terselenggara seperti malam ini,” pungkasnya. (Roy:Jambi)

Tuesday, October 11, 2011

FUAT NURDIANSYAH :PENYAKIT AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) DAN MANAJEMEN PENGENDALIANNYA DI PERKEBUNAN KARET RAKYAT

Pengendalian penyakit tanaman pada umumnya di Indonesia terutama propinsi jambi berpedoman pada prinsip: "pencegahan lebih baik daripada pengobatan". Pencegahan pada awalnya tampak sulit dan mahal tetapi pada akhirnya akan menjadi lebih murah dan memberikan keuntungan. Sebaliknya pengobatan tampak lebih murah pada awalnya tetapi pada akhirnya menjadi lebih mahal dan sering mengakibatkan kerugian berupa kematian tanaman jika cara pengobatannya tidak tepat




Pencegahan penyakit Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara pemusnahan sumber infeksi yaitu tunggul dan sisa akar, dan perlindungan akar utama dari infeksi patogen.
Pemusnahan/pengurangan sumber infeksi : tunggul dan sisa akar
Cara pengendalian penyakit akar putih yang paling efektif adalah mengurang atau memusnahkan sumber infeksi jamur berupa tunggul dan/atau sisa-sisa akar tanaman pada waktu pembukaan lahan dengan cara berikut. Pembongkaran tunggul dan sisa akar Pembongkaran tunggul dan akar dilakukan dengan cara mekanis (dozer dan traktor) yang diikuti pengumpulan dan pembakaran akar-akar kecil pada saat pengolahan lahan. Di perkebunan besar, karena adanya larangan pembakaran, tunggul dan sisa akar ditumpuk pada jalur dalam areal kebun dengan resiko akan menjadi sumber infeksi patogen sehingga perlu dianjurkan pengamatan intensif penyakit dekat tumpukan tunggul. Di perkebunan rakyat, pembongkaran tunggul dan sisa akar jarang dilakukan karena biayanya cukup mahal, biasanya terbatas hanya dilakukan pada proyek pembangunan perkebunan rakyat binaan pemerintah.



Peracunan tunggul. Penggunaan racun tunggul dimaksudkan untuk mempercepat pelapukan tunggul sehingga kurang dari 2 tahun tunggul tempat hidup jamur akar putih telah menjadi hancur. Racun tunggul yang digunakan adalah Garlon 480 EC atau Tordon 101 hal tersebut langsung dipaparkan oleh fuat nurdiansyah dosen universita jambi (unja) pakultas pertanian kepada kelompok tani panca karya yang dipimpin pak tasaut beserta anggotanya didesa sungai buluh kecamatan muara bulian kabupaten batang hari selasa (11/0ktober 2011) didampinggin beberapa dosen . fuat nurdiansyah juga menambahkan Racun tunggul dioleskan di sekeliling tunggul setelah kulit dikelupas selebar 20 cm dan segera setelah tebang pohon. Di perkebunan besar, peracunan tunggul biasanya dilakukan pada areal berbukit atau lereng yang tidak dapat dijangkau oleh traktor. Di perkebunan rakyat pada umumnya belum mengenal peracunan tunggul ini. Peracunan tunggul hanya terbatas digunakan pada proyek pembangunan perkebunan rakyat binaan pemerintah.
Pemberdayaan jamur pelapuk tunggul. Jamur pelapuk kayu Coriolus versicolor merupakan jamur yang paling dominan berkembang pada tunggul karet. Jamur pelapuk pelapuk kayu ini dapat diberdayakan untuk mempercepat pelapukan tunggul karet sehingga mengurangi ketersediaan media tempat hidup jamur akar putih. Cara pemberdayaannya adalah dengan menebang/memotong pendek pohon karet yiaitu sekitar 5-10 cm diatas permukaan tanah kemudian diikuti dengan pembakaran tunggul secara ringan dengan cabang/ranting kayu sehingga hanya mematikan bagian kulit. Cara ini akan mengundang masuknya jamur pelapuk tersebut pada tunggul. Untuk memacu percepatan pelapukan tunggul, jamur pelapuk dapat diinokulasikan dengan menempatkannya diatas tunggul kemudian ditutup dengan tanah atau serasah. Inokulasi dilakukan pada musim hujan dan jamur pelapuk dapat diambil dari tunggul lama.
Pemberdayaan tumbuhan antagonis. Beberapa tumbuhan antagonis seperti laos, kunyit, garut dan lidah mertua dapat diberdayakan untuk mengurangi sumber infeksi pada tunggul dan sisa akar. Tumbuhan ini dapat mengeluarkan bahan kimia antibiotik untuk jamur akar putih di sekitar perakaran sehingga akan menekan perkembangan jamur yang hidup pada tunggul. Tumbuhan antagonis tersebut ditanam 10-12 pokok di sekeliling pangkal tunggul pada saat musim hujan setelah lahan dibersihkan.




Penanaman tanaman kacangan. Tanaman kacangan ini selain berfungsi sebagai penutup tanah mencegah erosi dan menyuburkan tanamn tetapi juga berguna untuk meningkatkan aktifitas mikrobia saprofitik sehingga akan mempercepat pelapukan tunggul dan sebagian menjadi antagonis terhadap jamur akar putih (Newsam, 1963). Tanaman kacangan penutup tanah yang digunakan adalah Pueraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides dan Mucuna sp. Di perkebunan besar penanaman tanaman kacangan ini umum dilakukan tetapi jarang di perkebunan karet rakyat.
Penaburan belerang. Belerang dapat dianjurkan untuk menekan perkembangan jamur akar putih terutama pada tunggul disekitar hiaten-hiaten (pulau kosong) atau dekat tanaman sakit atau terserang sebelumnya. Belerang ditaburkan sekitar 150-200 g disekeliling tunggul tiap tahun dengan 2-3 kali ulangan aplikasi.
Teknik pemusnahan/pengurangan sumber infeksi terpadu. Cara pemusnahan/pengurangan sumber infeksi jamur akar putih seperti disebutkan diatas dapat dipadukan untuk lebih memperkecil sumber infeksi jamur tersebut. Peracunan tunggul dapat dikombinasikan dengan inokulasi buatan jamur pelapuk dan penanaman \tumbuhan antagonis disekeliling pangkal tunggul karet. Atau penaburan belerang dipadukan dengan penanaman tumbuhan antagonis di sekeliling tunggul karet.
Selanjutnya fuat nurdiansyah memaparkan kepada para petani karet didesa sungai buluh Upaya perlindungan tanaman terhadap infeksi jamur akar putih masih jarang dilakukan. Di perkebunan rakyat hanya terbatas dilakukan pada proyek pembangunan karet binaan pemerintah dan petani maju. Sedangkan, di perkebunan besar perlindungan tanaman hanya dilakukan pada areal pertanaman bertunggul atau areal berlereng karena pada umumnya penyiapan lahan dilakukan dengan baik.





Penggunaan belerang/fungisida lain. Dalam upaya perlidungan tanaman digunakan fungisida/biofungisida. Fungisida yang dianjurkan adalah belerang, Bayfidan 3 G dan Triko P+. Belerang (100-200 g/pohon) ditaburkan di sekeliling tanaman sampai 20-100 cm dari leher akar setiap tahun selama 5 tahun pertama setelah tanam (Basuki 1986; Soepena dan Nasution 1986). Bayfidan 3 G dan Triko P+ diaplikasikan pada pangkal batang mulai umur 3 bulan dengan selang aplikasi 6 bulan sekali pada tanaman belum menghasilkan ,Penggunaan tumbuhan antagonis. Tumbuhan antagonis tersebut mengeluarkan zat antibiotik dari perakarannya yang dapat menekan perkembangan penyakit akar putih. Tumbuhan ini akan memberikan perlindungan terhadap tanaman dari serangan akar putih dalam jangka panjang. Tumbuhan antagonis yang dapat digunakan adalah kunyit, lidah mertua dan laos. Kunyit, laos dan atau lidah mertua (3-4 pokok/tanaman karet) ditanam disekeliling pangkal batang tanaman karet pada umur 3 bulan. Kunyit sebaiknya dikombinasikan dengan lidah mertua sedangkan laos tidak perlu. Tumbuhan antagonis dapat digunakan untuk perlindungan tanaman sehat tetangga dekat tanaman sakit baik pada tanaman belum menghasilkan maupun telah menghasilkan. Tumbuhan antagonis yang terbaik untuk tujuan ini adalah lidah mertua pedangan (besar). Tumbuhan ini mampu tumbuh dalam kondisi bersaing dengan akar tanaman karet dan kondisi terlindung. Banyaknya tumbuhan yang ditanam per tanamanan karet adalah 4-6 pokok pada tanaman belum menghasilkan dan 8-10 pokok pada tanaman menghasilkan.




sementara ketua kelompok tani panca karya tasaud mengatakan dengan adanya kehadiran pak fuat nurdiasyah dari dosen universitas jambi ,ilmu yang di berikan pada kami sangat berharga yang mana ilmu tersebut menbah wawasan bagi petani karet seperti saya dan anggota saya,kami sebagai masyarakat ini merup[akan solusi bagi petani karet ,jika karet kita sehat tentunya hasil latex kami berlipah tentunya penghasilan kami makin bertambah ,kami juga merasa bangga dan terharu masih ada seorang dosen ilmu pertaniaan memberikan ilmu yang selama ini tidak kami ketahui,semoga terus berkelanjutan ucapnya

Sunday, September 25, 2011

Siapa Menanggung Air Minum Masyarakat Miskin?

Seiring dengan perayaan Hari Air Sedunia tanggal 22 Maret 2011 lalu, perlu sejenak kita merefleksikan seberapa jauh negara kita sudah mampu memberikan kebutuhan infrastruktur atmosphere bagi seluruh penduduknya. Salah satu indikator kapasitas pemerintah ialah dengan melihat besarnya pendanaan yang disediakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Apakah anggaran itu cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk?
Sangat sulit memperkirakan jumlah anggaran yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan 230 juta warga. Kondisi geografis, iklim, lokasi penduduk, jenis teknologi, dan kualitas sistem sangat bervariasi. Karena itu, yang bisa dilakukan ialah mencoba membandingkan besarnya anggaran dan tarif atmosphere yang berlaku, dibandingkan dengan pencapaian akses kebutuhan atmosphere minum. Kita juga dapat menyandingkan kondisi ini dengan kondisi dua negara lainnya, misalnya Malaysia dan Amerika Serikat, yang sudah mampu mencapai hampir 100% pemenuhan atmosphere penduduknya.
Berdasarkan informasi National Geographic (2010), harga atmosphere per scale kubik di Kuala Lumpur hanya sekitar Rp2.500. Sementara di Amerika Serikat berkisar antara Rp7.800 dan Rp43.600, bergantung pada kondisi geografis yang memengaruhi tingkat kesulitan akses air. Harga atmosphere rata-rata di Jakarta sendiri diperkirakan sekitar Rp7.500. Bisa dilihat bahwa harga atmosphere di Kuala Lumpur jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga atmosphere Jakarta dan Amerika Serikat. Sementara itu, information dari Joint Monitoring Programme WHO 2008 menyebutkan, sejak 1990 Indonesia hanya mampu meningkatkan pemenuhan atmosphere minum bagi penduduknya sebesar 9% dalam waktu 18 tahun, yaitu dari 71% pada 1990 menjadi 80% pada 2008. Malaysia–yang pada 1990 baru memenuhi 88% kebutuhan minum penduduk–mengklaim sudah mencapai 100% pada 2005, yang berarti kenaikan sekitar 12% selama 15 tahun. Amerika Serikat tetap stabil sebesar 99% selama kurun waktu itu. Jika melihat kondisi ini, dengan kalkulasi harga atmosphere tersebut ditambah anggaran sarana atmosphere minum perumahan sebesar Rp3 triliun atau 0,4% dari APBN, pemerintah tampaknya belum bisa memenuhi kebutuhan atmosphere minum seluruh penduduk Indonesia, seperti yang dilakukan kedua negara lainnya.
Sangat kompleks
Apa yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atmosphere minum masyarakat? Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan nasional atmosphere minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat (AMPL BM), yang berangkat dari kesadaran bahwa pemerintah tidak akan mampu bekerja sendirian dalam mengatasi permasalahan kebutuhan atmosphere minum yang sangat kompleks. Karena itu, masyarakat perlu berperan aktif agar mampu mengatasi permasalahan atmosphere ini dan pemerintah berperan sebagai fasilitator.
Pertanyaannya, apakah masyarakat memang dianggap sudah mampu berinvestasi bagi sistem pemenuhan kebutuhan atmosphere minum yang membutuhkan biaya tidak kecil? Bagaimana dengan masyarakat miskin yang bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit? Apalagi salah satu dari 11 prinsip dalam kebijakan AMPL BM adalah keberpihakan kepada masyarakat miskin. Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita melihat realitas masyarakat miskin di perkotaan yang belum mampu mengakses PDAM, seperti daerah perkotaan Jakarta dan Surabaya. Harga atmosphere yang mereka harus beli sekitar Rp1.000 sampai Rp1.500 per galon atau kira-kira Rp50.000 sampai dengan Rp75.000 per scale kubik. Ada juga sistem penyelangan dari keran tetangga yang dipatok sebesar Rp8.000 per jam. Coba bandingkan dengan iuran PAM Jaya dan Palyja (2007) di Jakarta untuk golongan IV B atau rumah mewah yang sekitar Rp12.550 per scale kubik.
Dengan demikian, masyarakat miskin sebenarnya justru membayar lebih mahal daripada para pengguna PDAM. Hanya saja, besar investasi awal untuk pemasangan sambungan PDAM yang cukup mahal, standing tempat tinggal, dan kependudukan membuat mereka tidak dapat mengakses jaringan PDAM. Kita juga bisa melihat bagaimana penjualan atmosphere kemasan begitu laku di pasaran, dengan harga per galon (19 liter) hampir setara dengan iuran PDAM per scale kubik (1.000 liter) untuk rumah mewah. Padahal, menurut standar WHO, atmosphere kemasan termasuk sumber atmosphere tidak layak minum (unimproved H2O source) karena belum jelasnya pengawasan kualitas atmosphere minum kemasan tersebut. Dengan kenyataan seperti ini, lagi-lagi pertanyaannya, di mana keberpihakan terhadap masyarakat miskin itu bisa terjadi dalam sektor atmosphere minum?
Memusingkan
Dilema antara mengatasi biaya atmosphere minum yang besar dan keberpihakan kepada masyarakat memang cukup memusingkan, bahkan sering dijadikan isu politik. Sering kali keputusan mengenai harga atmosphere ledeng ataupun alokasi anggaran atmosphere minum tidak berdasarkan kebutuhan riil, tapi lebih sebagai senjata untuk menarik simpati masyarakat.
Pengelola atmosphere minum joke tidak sanggup melakukan fungsinya dengan baik karena minimnya biaya, sehingga masyarakat juga yang kembali menjadi korban disebabkan kurang optimalnya akses dan pengolahan mutu atmosphere minum. Risiko kesehatan, seperti penyakit menular lewat air, menurunnya stamina tubuh seperti ginjal, kulit, serta bahaya kontaminasi limbah menjadi beban yang ditanggung masyarakat akibat sistem manajemen atmosphere minum yang tidak merata dan terpelihara. Karena itu, harus segera dipikirkan pemecahan masalah pembiayaan ini. Jika selama ini pemerintah menggantungkan diri kepada hibah dan pajak untuk investasi awal, sekarang perlu juga mengakses alternatif sumber lainnya, seperti melibatkan sektor swasta maupun publik dalam bentuk saham, obligasi dan pinjaman. Akan tetapi, ada kekhawatiran berbagai pihak, jika swasta mulai dilibatkan dalam pengadaan atmosphere minum, harga atmosphere bisa melambung tinggi untuk mendapatkan laba usaha, seperti contoh kasus atmosphere minum kemasan tersebut.
Akhirnya, semuanya berpulang lagi kepada kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pengendalian terhadap harga atmosphere minum melalui kebijakan dari tingkat lokal sampai dengan tingkat nasional. Yang perlu diingat, atmosphere minum adalah anugerah Tuhan yang berhak diakses setiap makhluk hidup (barang sosial). Namun, perlindungan dan pengolahan sumber atmosphere minum yang layak bagi kesehatan, jaringan distribusi dari sumber ke konsumen, serta pengolahan limbah atmosphere yang sudah digunakan agar tidak mencemari sumber yang ada membutuhkan biaya yang tidak kecil, mau tidak mau atmosphere menjadi barang ekonomi juga. Sebagai pengguna, baik masyarakat maupun pemerintah, kita semua perlu menyadari bahwa bagaimanapun kita harus mau menanggung bersama harga atmosphere demi keberlangsungan hidup kita dan anak-anak.
Oleh Margarettha Christine Siregar, Staf organisasi kemanusiaan World Vision Indonesia dengan spesialisasi di bidang water, sanitation and hygiene (Wash)

Pag Berpartisipasi Dalam Pameran Peringatan Hari Air Dunia Propinsi Dki Jakarta

Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian ESDM berpartisipasi pada pameran Pengelolaan Sumber Daya Air dalam rangka Hari Air Dunia yang diselenggarakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jakarta dan Yayasan Vanaprastha  Tanggal 20 Maret 2011 di Silang Monas Jakarta. Pameran mengambil tema Have Fun With Walking to Preserve Jakarta’s Water dan dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta. Rangkaian acaranya terdiri dari Gerak Jalan dan pameran untuk mengkampanyekan penghematan air di Jakarta yang diikuti oleh perwakilan siswa Sekoah Menengah Atas Se-Provinsi DKI Jakarta.  Peserta pameran berasal dari instansi Pemerintah Pusat (Kementerian PU, Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi ESDM), Pemerintah Daerah (BPLHD, Dinas PU), Perusahaan (PD PAM JAYA, Palyja) dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang pengelolaan sumber daya air dan lingkungan.

Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 WIB diawali dengan kegiatan gerak jalan, disusul dengan acara kunjungan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta beserta jajarannya untuk meninjau langsung stand pameran. Pengunjung pameran cukup antusias berasal dari para siswa sekolah, guru-guru, instansi terkait dengan bidang tugas masalah air (Kementerian/Dinas PU, Kementerian Lingkungan Hidup, BPLHD, Dinas Pendidikan, Dinas/instansi terkait di Provinsi DKI Jakarta) serta masyarakat umum. Wakil Gubernur DKI Jakarta beserta Kepala BPLHD Provinsi Jakarta dalam kunjungannya di Stand PSDATGL Badan Geologi ESDM memberikan tanggapan positif dan menyatakan ketertarikannya serta mengharapkan agar Badan Geologi ESDM dapat lebih meningkatkan peranannya dalam mengatasi permasalahan sumber daya air di Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan pengunjung yang lain umumnya pelajar/mahasiswa tertarik dengan informasi tentang air tanah, khususnya Poster Komik Pendidikan Tentang Asal Usul Air Tanah. Penyelenggaraan pameran ini sangat bagus dalam rangka menyebarluaskan informasi dan pendidikan kepada masyarakat luas tentang sumber daya air untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan demikian diharapkan kegiatan ini dapat dilajutkan lagi di masa mendatang. wnd@2011

Pameran Peringatan Hari Air Dunia XIX Tahun 2011






Pameran peringatan Hari Air Dunia yang ke XIX yang diselenggarakan pada tanggal 5 – 7 Mei 2011 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan berpartisipasi pada kegiatan tersebut mewakili Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pameran dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 Mei 2011 di Gedung Sumber Daya Air dan Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum dengan mengambil tema “Air Perkotaan dan Tantangannya”.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE. Selain pameran, peringatan juga diisi dengan kegiatan lomba karya anak-anak dengan tema Hari Air Dunia kerjasama dengan dari UNESCO. Kegiatan pameran sendiri diikuti oleh 66 peserta, terdiri instansi pemerintah, lembaga internasional, LSM dan sektor swasta yang terlibat dalam program pengelolaan air.
Pengunjung pameran yang umumnya berasal dari instansi pemerintah, akademisi, swasta dan pelajar sangat antusias mengunjungi stand Badan Geologi. Sebagian besar tertarik untuk melihat dan mencari informasi hasil-hasil kegiatan Badan Geologi yang berkaitan dengan air tanah.

ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM JADI FOKUS HARI HABITAT DUNIA 2011

Perubahan iklim menjadi tantangan utama pembangunan dunia dewasa kini. Saat ini, masyarakat cenderung hidup di kota dengan kawasan-kawasan industri di sekitarnya. Hal tersebut memberikan dampak lingkungan, namun juga dapat memberikan solusi untuk mengatasi perubahan iklim.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap dampak lingkungan akibat perubahan iklim maka Hari Habitat Dunia dan Hari Penataan Ruang 2011 kali ini mengangkat tema “Cities and Climate Changes : Empowerment for Green Cities". Peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2011 akan diperingati di kota Aguascalientes di Meksiko. Meksiko dianggap telah menunjukkan komitmen mengatasi dampak perubahan iklim dengan pengurangan pemukiman kumuh yang memfokuskan pada sektor air dan sanitasi, perencanaan perkotaan, serta promosi keamanan perkotaan dan kenyamanan ruang publik.
Direktur Perkotaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Joessair Lubis mengatakan bahwa penyelenggaraan Peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Tata Ruang 2011 merupakan bagian upaya pemerintah mewujudkan kota hijau. "Salah satu bentuknya melalui Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)," ujarnya dalam temu wartawan di Jakarta, Kamis (22/9).
Program P2KH diwujudkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) yang disepakati oleh 50 kabupaten/kota yang ikut serta di dalamnya. Program-program yang akan ditungkan difokuskan pada Green Planning and Design, Green Open Space, dan Green Community.
Sekretaris Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, Susmono, yang juga sebagai Ketua Tim Pelaksana HHD 2011 menjelaskan ada 2 hal untuk mengurangi dampak perubahan iklim, yaitu dengan upaya mitigasi dan adaptasi.
"Mitigasi dengan pendekatan kebijakan kepada pemerintah kota melalui perancangan pembangunan kota, dan adaptasi dengan melakukan kampanye publik kepada masyarakat pentingnya ruang hijau di 36 kabupaten/kota," ujar Susmono.
Kampanye yang dilakukan dengan menyuarakan agar mengurangi emisi gas rumah kaca melalui perencanaan tata guna lahan yang tepat dan membuat peraturan bangunan yang efektif sehingga kota dapat meminimalisasi ecological footprint.
Pada tahun 2007, dampak efek rumah kaca meningkat 50% di perkotaan. Oleh karenanya, untuk meminimalisasi perubahan iklim harus dimulai dari kota itu sendiri jika ingin menangani perubahan iklim secara global.
Hari Habitat Dunia dan Hari Penataan Ruang 2011 akan dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan. Puncak peringaran akan diadakan di Makassar pada tanggal 15 Oktober 2011. Makassar mempunyai pengolahan sampah terpadu yang besar di Indonesia. Pantai Losari juga akan difasilitasi melalui sanitasi yang memadai serta akan dilakukan pula launching saluran drainase di kota Makassar.

PU TERUS LAKUKAN UPAYA ATASI KEKURANGAN AIR

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) saat ini terus melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kekurangan air yang terjadi di beberapa daerah. Menurut data terbaru, kesiapsiagaan   Ditjen   SDA   dalam   menghadapi kekeringan dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu  berupa  penyediaan  dan  peningkatan  keandalan  sumber daya   air, upaya   pengelolaan air, pemberdayaan petani, dan penanggulangan bencana kekeringan.
Kegiatan penyediaan prasarana dan peningkatan keandalan sumber daya air meliputi beberapa pekerjaan, yaitu pembangunan waduk/embung, peningkatan kapasitas penyediaan air dengan kegiatan rehabilitasi/peningkatan prasarana bangunan penampung air, pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan bendungan/waduk/embung dan prasarana penampung air lainnya, serta pemeliharaan sumber air (danau/situ/sungai). Selain itu, dilakukan pula pembangunan   tampungan tampungan   air   hujan   (waduk   lapangan)   pada sebagian lahan pertanian, agar air hujan tidak terbuang  percuma.
Sementara itu, upaya pengelolaan air dilakukan melalui penyusunan  Rencana  Alokasi  Air  berdasarkan  neraca  air  masing-masing wilayah sungai, serta meningkatkan kapasitas resapan air pada daerah tangkapan air dan upaya konservasi  lainnya  guna meningkatkan  ketersediaan  air  tanah sekaligus mengurangi beban jaringan drainase. Pekerjaan lainnya adalah melakukan   pemantauan   intensif   terhadap   ketersediaan   air   di   waduk dengan monitoring elevasi muka air waduk. Untuk itu, diperlukan kepatuhan semua pihak terhadap Pola Operasi Waduk yang telah disepakati guna menjaga muka air waduk untuk dapat menghadapi musim kering. Dan, dilakukan pula efisiensi  penggunaan  air  khususnya  untuk  keperluan irigasi, sebab 80%  air dimanfaatkan  untuk  keperluan  irigasi).  
Ditjen SDA juga menerapkan  prinsip  penggunaan  air  secara  berulang  kali pada  daerah irigasi   yang   saluran   drainasenya   masih   terdapat   air   dapat   dilakukan pemompaan air ke lahan pertanian. Hal tersebut didukung dengan penerapan   teknologi   pemanenan   air   hujan   serta   pembuatan   jaringan penangkap   aliran   permukaan.   Metode   ini   diprioritaskan   pada   daerah- daerah  yang  seringkali  dilanda  krisis  air  bersih  karena  kondisi  alam  yang kering.
Kegiatan selanjutnya adalah pemberdayaan petani yang dilakukan melalui pembinaan terhadap petani (atau kelompok petani/P3A) tentang penggunaan air secara hemat, efisien, adil dan merata. Adapun materi yang diberikan pada saat pembinaan adalah penerapan pola tanam dan tata tanam sesuai pergiliran masa tanam dan jenis  tanaman  yang  telah  disepakati  dalam  Rencana  Tanam.  Kepatuhan petani  (P3A)  dalam penerapan  pola  tanam  sangat  diperlukan  guna menghindari   terjadinya   kegagalan   panen   serta   konflik   sosial   yang mungkin timbul akibat pemanfaatan air secara sepihak oleh petani.
Selain itu, dilakukan pula penyuluhan  pemanfaatan  air  secara  efisien  dan  efektif  melalui  Gerakan Hemat  Air  dan  peningkatan  kesadaran  terhadap  pentingnya  pelestarian lingkungan. Hal yang juga tidak kalah penting adalah diterapkannya metode SRI yang pada tahun 2009 diterapkan pada enam propinsi dengan total luas 69,50 Ha dan meningkat menjadi seluas 3.159,9 Ha pada tahun 2010.
Kegiatan keempat adalah penanggulangan bencana kekeringan, yang meliputi penyediaan  pompa  air yang pada  saat  ini  telah  tersedia  95  unit pompa  air (kapasitas  25  liter/detik)  dan  tersebar  pada  6  BBWS/BWS  di lingkungan Ditjen SDA, serta suplai air bersih melalui mobil tanki dan hidran umum pada daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih. Ditjen SDA bersama  dengan  BNPB  juga melaksanakan  koordinasi  dengan sektor  lainnya yang terkait dalam rangka antisipasi bencana dan anomali iklim serta melaksanakan   Teknologi   Modifikasi   Cuaca   (TMC)  bekerjasama dengan instansi lain (BPPT, BMKG, LIPI).
Menurut data Ditjen SDA per tanggal 16 September 2011 yang disampaikan kepada Pusat Komunikasi Publik (Puskom), saat ini terdapat 284 bendungan besar di Indonesia dengan total tampungan saat kondisi normal  sebesar  12,4  miliar  m3.  Dari jumlah tersebut,  257  bendungan  di antaranya  merupakan  milik Kementerian PU dengan total tampungan dalam kondisi normal 6,1 miliar m3.
Sementara itu, kondisi  ketersediaan  air berdasarkan  pemantauan  31  Juli  2011  s/d  16 September  2011 adalah sebagai berikut : 10 waduk utama dalam kondisi normal, 6 waduk dalam kondisi waspada, 40 waduk lainnya dan 56 embung dalam kondisi normal. Selain itu, 7 waduk dan 18 embung dalam kondisi waspada, sementara 8 waduk dan 8 embung dalam kondisi kering

Sunday, September 18, 2011

Masalah Sanitasi Perkotaan Duh, Warga Ibu Kota pun Antre Air Bersih

Senin, 5 September 2011
Warga antre air bersih
Warga antre air bersih
JAKARTA - Puluhan kaum ibu, remaja putra hingga anak-anak berjejer di samping sebuah mobil tangki warna putih bertuliskan Palyja. Mereka antre sejak pagi sambil membawa ember, jeriken, galon, dan wadah-wadah lainnya untuk mendapatkan jatah air bersih, akibat pasokan dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) terhenti.

Sebagian warga lainnya terpaksa membeli air bersih di kios-kios penjualan air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari sepertti minum, masak, mencuci, mandi, dan sebagainya. Pemandangan seperti itu ternyata ada di Ibu Kota, bukan di daerah tandus seperti di Gunungkidul yang memang rawan air bersih karena kerap dilanda kekeringan. 

Ya, Jakarta mendadak krisis air bersih. Kondisi sulit mendapatkan air bersih ini diakibatkan jebolnya tanggul Buaran, Jakarta Timur, sepanjang 10 meter pada 31 Agustus 2011. Dampak dari gangguan ini sekira 60-65 persen atau lebih dari 250.000 pelanggan Palyja tidak dapat menerima suplai air bersih. Bahkan Istana Kepresidenan pun kena imbas krisis air. Sejumlah kamar mandi di dalam kompleks Istana kosong, termasuk di ruang wartawan. Tak ayal, pihak rumah tangga Istana meminta pasokan air kepada Palyja agar memasok air bersih melalui mobil tangki.

Tidak adanya suplai air bersih ini membuat berang warga. Marcel (29), warga Cipinang Pulo Maja RT III, Jakarta Timur, misalnya. Dia kesal karena tidak ada tindakan cepat dari PT Aetra selaku pemasok air bersih ke wilayahnya. “Bagaimana, kalau begini terus. Kalau mandi bisa ditahan, tapi kalau untuk buang air kan repot,” ujar Marcel kepada okezone. Keluhan-keluhan terkait tersendatnya pasokan air juga banyak dilontarkan sejumlah pembaca okezone. Mereka protes, karena PT Palyja dan Aetra lebih mementingkan suplai air ke Istana.

Air memang kebutuhan yang paling banyak berpengaruh bagi kehidupan mahluk hidup. Tidak tersedianya kebutuhan air bersih berdampak luas, tak hanya membuat warga kesulitan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan lainnya. Namun ada ancaman yang lebih serius, yakni menyebarnya penyakit akibat sanitasi buruk.

Akibat tidak ada air, tentunya banyak toilet dan closet di fasilitas umum yang tidak disiram. Kotoran manusia dan limbah rumah tangga berserakan di mana-mana, lalu dihinggapi lalat yang berterbangan akan menyebarkan penyakit. Masyarakat pun terancam wabah penyakit diare akibat ketidaktersediaan air bersih di tempat-tempat umum.

Kenapa Jakarta yang notabene etalasenya Indonesia di mata dunia harus mengalami krisis air bersih? Peristiwa ini membuktikan Jakarta memang rawan krisis air bersih. Hanya gara-gara tanggul jebol, warga harus antre dan membeli air di distributor air isi ulang. Hal itu tidak akan terjadi jika sumur-sumur warga layak dikonsumsi sehingga tidak tergantung pada air pam.

Paljaya mengaku kelimpungan menyuplai air bersih saat peristiwa darurat seperti tanggul jebol ini adalah buruknya kualitas sungai-sungai yang ada di Jakarta, akibat tercemar limbah. Terlebih Paljaya tidak memiliki cadangan air bersih.

Corporate Communications Head PT Palyja Meyritha Maryanie mengungkapkan, ada 13 sungai di Jakarta. Sayangnya, sudah tidak bisa diolah menjadi air baku karena sudah tercemar. Jika air sungai itu bisa digunakan, maka krisis air bersih seperti kasus jebolnya tanggul di Kalimalang bisa diantisipasi. "Sungai-sungai yang ada di Jakarta sudah tidak bisa diolah, karena pencemarannya sudah sangat tinggi," ungkap Meyritha saat dihubungi okezone. 

Data dari Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Indonesia menyebutkan, 80-90 persen air tanah dangkal di Jakarta sudah tercemar bakteri pencernaan atau E-Coli. "Seluruh sungai yakni 13 sungai di Jakarta tercemar bakteri E-Coli, baik tercemar berat maupun sedang,” ungkap Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Program Pascasarjana UI Setyo Sarwanto Moersidik dalam sebuah diskusi, beberapa waktu lalu.

Hasil penelitian Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menemukan pencemaran masuk dalam kategori sangat tinggi dan melampui ambang batas pada sungai-sungai di Jakarta. Berdasarkan hasil pantauan BPLHD DKI Jakarta, pada periode Maret hingga Mei 2010 persentase status mutu air sungai yang masih baik adalah 0 persen, sedangkan yang tercemar ringan 7-9 persen, tercemar sedang 10-20 persen, selebihnya tercemar berat sekitar 71-82 persen.

Bahkan khusus untuk Kali Ciliwung, dari sembilan titik pantau terdapat rentang status mutu mulai dari tercemar ringan hingga tercemar berat. Kali Ciliwung yang melintasi 76 kelurahan dan 20 kecamatan di Jakarta ini terdapat sedikitnya 108 titik pembuangan sampah ilegal. Akibat limbah dari 13 aliran sungai itu menjadikan wilayah Kepulauan Seribu sebagai muara berbagai sampah-sampah tersebut.

Sanitasi di perkotaan adalah masalah serius yang harus ditangani secara tepat dan komprehensif. Namun masih banyak pihak yang belum menganggap penting pembangunan sanitasi. Seolah-olah sanitasi ini tidak akan memberikan pengaruh signifikan dalam pembangunan. Padahal, dalam berbagai studi, peningkatan pembangunan sanitasi berdampak sangat signifikan bagi masyarakat.

Justru luar biasa kerugiaan yang diakibatkan buruknya sanitasi. Perilaku mencemari lingkungan baik tanah maupun air ini akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Berdasarkan hitungan Bank Dunia, Indonesia kehilangan Rp58 triliun per tahun akibat sanitasi buruk. Adapun studi WHO tentang Water Supply and Sanitation pada 2008 menempatkan Indonesia di posisi ke-9 dari 11 negara di kawasan Asia Tenggara.

Laporan Economic Impact of Sanitation in Indonesia menyebutkan, sanitasi buruk menjadi penyumbang bagi meningkatnya penyakit diare, di mana anak-anak menjadi korban terbanyak, bahkan lebih banyak dari masalah gizi buruk pada balita. Sanitasi yang buruk juga menyebabkan Indonesia mengalami sedikitnya 120 juta kasus penyakit dan 50.000 kematian dini tiap tahun.

Sementara itu Indonesia membutuhkan biaya pemulihan pencemaran air mencapai Rp13,3 triliun per tahun, hampir sama dengan APBN bidang sanitasi yang dialokasikan untuk lima tahun. Tapi sebaliknya, efek luar biasa dari peningkatan kualitas sanitasi pada kesehatan, pendidikan, dan produktifitas. WHO memperkirakan bahwa kondisi dan perilaku sanitasi yang baik dan perbaikan kualitas air minum dapat menurunkan kasus diare sampai 94 persen.

Pada Sidang Umum PBB yang dilakukan akhir Juli 2010, Indonesia menjadi salah satu dari 122 negara yang menetapkan sanitasi sebagai hak asasi manusia. Indonesia juga termasuk ke dalam 189 negara pendukung Deklarasi Milenium yang menetapkan sanitasi sebagai sasaran MDG's 2015. Dalam hal ini, Indonesia menargetkan peningkatkan proporsi rumah tangga terhadap akses sanitasi yang berkelanjutan menjadi 62,41 persen pada 2015.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sumber air tawar terus berkurang karena pencemaran hasil dari pembuangan kotoran domestik, limbah industri, limbah padat, dan aliran dari limbah pertanian ke sungai dan danau.

Dalam rangka upaya pengendalian pencemaran terhadap sumber air, pemerintah melakukan upaya-upaya melalui Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang ditargetkan pada 330 ibu kota kabupaten/kota selama 2010-2014. Hingga saat ini telah selesai disusun 41 Strategi Sanitasi Kota (SSK). Untuk daerah perdesaan dilakukan upaya peningkatan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi dasar atau jamban keluarga melalui kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). "Dalam tahun 2011 telah dilaksanakan di 2510 desa yang memberi akses kepada 2,9 juta jiwa dan tahun 2011 direncanakan di 5.500 desa," imbuh Tjandra.

Sebab itu, kata dia, tema yang diangkat dalam peringatan Hari Air Sedunia (World Water Day 2011) pada 22 Maret lalu adalah Water for Cities, Responding to The Urban Challenge, diterjemahkan menjadi Tema Nasional Air Perkotaan dan Tantangannya.

Bagaimana dengan Ibu Kota Jakarta? Nah, tantangan berat bagi Jakarta untuk segera membangun sistem pengolahan air limbah seperti model Maynilad di Dagat Dagatan, Novotas, Manila. Model ini sudah berteknologi sederhana dan investasinya kurang dari Rp1 triliun. Proses pengolahan air limbahnya cukup sederhana, yakni dari rumah tangga langsung mengalir melalui pipa-pipa menuju pusat penampungan. Selanjutnya, limbah cair dan limbah padat masuk ke pusat pengolahan air limbah dan diproses melalui tiga tahapan. Dari proses di Maynilad itu diperoleh dua produk dari dua jenis limbah. Limbah cair diolah menjadi air bersih dan limbah padat diolah menjadi biogas.

Jakarta memang memiliki pusat pengolahan air limbah, namun hanya untuk limbah hotel dan rumah sakit, seperti di Penggilingan, Jakarta Utara. Diharapkan dengan mengadopsi model Maynilad, warga Jakarta ke depan memiliki sistem sanitasi yang baik. Sehingga, bisa memberikan nilai positif untuk kualitas kesehatan warga Ibu Kota, yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Di samping itu, PPSP yang berlangsung 2010-2014 ini terus digalakan sesuai dengan tiga target pembangunan sanitasi, yaitu setop buang air besar sembarangan, penanganan sampah melalui pengurangan timbunan dari sumber dan penerapan sistem sanitary landfill untuk TPA dengan prioritas di 240 kota, serta pengurangan genangan air di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas 22.500 hektare.

Dengan demikian, sanitasi adalah upaya pencegahan masalah kesehatan dan kerugian ekonomi yang sangat efektif. Seyogianya, dampak positif dari peningkatan kualitas sanitasi ini menjadi prioritas dari pengambil kebijakan di pusat dan daerah, termasuk wakil rakyat sehingga tidak hanya meriah saat Jambore Sanitasi. Lucu dan tak elok kalau Istana dikirimi mobil tangki Palyja dan warga Jakarta harus jinjing jeriken dan antre sekadar mendapatkan air bersih.

BUMI INDONESIA SETENGAH MATI


MAKASSAR. Sejumlah bocah bermain bola di area tambak yang dilanda kekeringan di Galesong Utara, Takalar, Sulsel, Kamis (8/9). ANTARA/Yusran Uccang
Air adalah anugerah Allah. Nikmat yang  Allah berikan  untuk kehidupan semua  makhluk ciptaannya, terutama manusia. Lewat Air, Allah hidupkan bumi yang mati ini. Lalu Allah tumbuhi pohon-pohonan dan diberikanNya buah-buahan untuk kehidupan manusia. Apakah kita belum mau bersyukur ? Lalu nikmat mana lagi yang akan kita dustai ? Kalau kita bersyukur, Allah pasti akan tambah nikmat air itu. Tetapi sebaliknya, bila kita kufur maka sesungguhnya siksa Allah teramat pedih.


  BREBES. Tiga anak bermain di sekitar sawah yang kekeurangan air dan mengalami kekeringan di Desa Karangdempel, Kec. Losari, Kab. Brebes, Jawa Tengah, Selasa (6/9). Sawah di daerah tersebut telah mengalami kekeringan sejak empat bulan lalu, sehingga pesawahan menjadi rusak dan tak bisa diolah. FOTO ANTARA/Agus Bebeng
Data menunjukkan bahwa Indonesia tergolong negara yang memiliki sumber daya air berlimpah, yakni nomor 4 terbesar di dunia. Meskipun demikian, jumlah sumber air yang besar itu ternyata tidak merata di seluruh  Indonesia. Sehingga ada sebagian daerah yang minus dan dihadapi kekeringan dan ada pula yang surplus hingga dilanda bajir dan tanah longsor. Kekeringan dan krisis air, membuat wajah Indonesia tidak lagi wangi dan berseri. Sebab, air dan berbau, terpaksa dikonsumsi karena sudah tidak ada lagi pilihan dan solusi. Yang kaya dan banyak uang, masih bisa mendapatkan air dengan cara membeli dengan harga yang berlipat-lipat kali. Sedangkan yang miskin, tak mau lagi ambil peduli, terpaksa mengkonsumsi air kotor dengan berjalan kaki dan menempuh jarak beribu kaki. Bumi Indonesia kelihatan sudah setengah mati. Subhanallah…

YOGYAKARTA. 120 siswa shalat meminta hujan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kekeringan akibat kemarau panjang di sejumlah wilayah di Indonesia. FOTO ANTARA/Wahyu Putro
Ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa kami. Dosa para pemimpin kami. Dari pemimpin keluarga, pemimpin rumah tanggan hingga pimpinan negara. Ampunkan dosa ibu bapa kami. Dosa orang tua kandung, orang tua angkat dan juga orang tua tiri. Ampunkan dosa para guru kami. Ampunkan dosa para penegak hukum di negeri ini. Dosa pak Polisi, Pak Jaksa dan Pak Hakim yang berkoalisi dengan kebohongan dan salah memberikan remisi, Ampunkanlah dosa para ulama dan ustad yang menjual mahal Firman Mu dan mengolok-olok yang bodoh dengan dalil-dalih yang belum tentu Syahi.
Ya Allah, gantikan suara dan teriak keras para elit politik dengan setes air bersih lagi bening. Sebening air mata mereka dikala tertangkap tangan menerima suap dan korupsi. Sebanyak keringat dingin mereka dikala diperiksa KPK.
Ya Allah, turunkan hujan sebanyak nilai rampasan uang rakyat yang dikorupsi penjahat berdasi. Bila jumlahnya milyaran rupiah, jadikan milyaran tetes air. Untuk kami minum, masak, mandi, mencucui dan aliri sawah yang kering.

MAKASSAR. Seorang bocah bermain bola di area tambak yang dilanda kekeringan di Galesong Utara, Takalar, Sulsel, Kamis (8/9). Menurut BMKG Sulsel musim kemarau tersebut akan berlangsung hingga akhir September 2011. ANTARA/Yusran Uccang

LUMAJANG. Perempuan desa Jenggrong berjalan di jalan yang menanjak dengan menyunggih air bersih di kepalanya.Akibat kesulitan air karena musim kemarau,serta ketidak mampuan membeli air bersih warga terpaksa menggunakan air sungai. ANTARA/Cucuk Donartono


SERANG. Warga Kampung Baru, Dusun Cerocoh, Desa Domas, Serang, Banten sedang mengambil jatah air bersih yang baru dikirim petugas PDAM Serang, Kamis (8/9). Karena musim kemarau pasokan air melalui pipa PDAM dari Serang tidak sampai ke rumah mereka. FOTO ANTARA/Asep

PAMEKASAN. Penduduk mengambil air di penampungan air sementara, di Desa Gugul, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jatim, Senin (12/9). Sumber mata air hasil swadaya masyarakat itu menjadi andalan empat desa untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. FOTO ANTARA/Saiful Bahri

BANJARNEGARA. Mesin penyedot air yang dipasang di tepi telaga Merdada kawasan dataran tinggi Dieng Desa Karang Tengah, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (13/9). Sebagian besar petani di kawasan tersebut menggantungkan kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan. ANTARA/Anis Efizudin

SLEMAN. Siswa SDIT Salsabila Klaseman berdoa usai mengikuti shalat Istisqo' atau meminta hujan di lapangan Depan Sekolah mereka, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (13/9). Foto: ANTARA 3. LUMAJANG.

Saturday, August 27, 2011

SILSILAH LELUHUR AL-AKHI AL MUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL-KHALIDI JUM’ATUL JABIR SILSILAH LELUHUR AL-AKHI AL MUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL-KHALIDI JUM’ATUL JABIR

rahmat berkata

SILSILAH LELUHUR AL-AKHI AL MUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL-KHALIDI JUM’ATUL JABIR
SILSILAH LELUHUR AL-AKHI AL
MUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR
BIN AMIR ABDULLAH AL-KHALIDI
JUM’ATUL JABIR
A. ANAK DAN ORANG TUA DALAM PANDANGAN AL- QUR’AN
Semua manusia yang terlahir ke alam dunia ini pasti mempunyai perantara, dia tidak mungkin lahir atau muncul secara tiba-tiba ke alam dunia ini, kecuali Nabi Adam as. Kedua orang tua (ayah dan ibu) adalah perantara seorang anak untuk hadir ke dunia ini. Untuk terjadinya seorang anak dalam kandungan seorang ibu diperlukan beberapa faktor, di antaranya seorang ibu harus mempunyai benih telur yang sehat dalam rahimnya. Kemudian tidak hanya itu, telur yang ada di rahim ibu itu juga harus dibuahi sperma dari seorang lelaki (ayah), kecuali Nabi Isa as. Secara umum semua manusia yang terlahir ke alam dunia ini dikarenakan terjadinya percampuran antara sel telur seorang ibu dan sperma dari seorang ayah. Setelah sperma membuahi sel telur maka terjadilah ‘alaqah (darah yang menempel dalam rahim) lalu berkembang menjadi segumpal daging, kemudian segumpal daging itu berubah menjadi tulang belulang setelah itu tulang belulang itupun dibungkus kembali dengan daging, kemudian jadilah la embrio seorang manusia yang siap terlahir ke dunia ketika sudah sampai pada masa yang ditentukan.
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. al¬Mukminuun [23]: 14)
Demikianlah proses penciptaan jasad manusia yang diceritakan Allah dalam kitabNya, namun manusia tidak hanya tercipta dari unsur jasad (ragawi) yang berasal dari sari pati tanah vang menjadi sperma dan sel telur akan tetapi manusia mempunyai satu unsur lagi yaitu unsur rohani yang berasal dari Ruh Tuhan itu sendiri.
Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Q.S. as-Sajdah [32]: 9)
Sempurnalah la menjadi seorang manusia ketika ia mempunyai unsur jasad yang ia warisi dari orang tua genetiknya dan unsur ruh yang ditiupkan oleh Tuhan itu sendiri. Karena manusia makhluk Allah yang tercipta dari unsur jasad yang bersifat fisik dan nyata dan unsur ruh yang bersifat metafisik atau ghaib maka yang dikatakan sebagai orang tuanya pun tidak terbatas pada orang tua genetiknya saja. Akan tetapi di samping orang tua yang membentuk jasadnya dia juga mempunyai orang tua yang membentuk jiwanya (ideologinya), orang tua seperti ini penulis sebut dengan orang tua jiwa atau guru spiritual yang mengajarkan kepadanya tentang Tuhan (kebenaran sejati). Dalam tafsir fathul bayan juga disebutkan seorang nabi adalah ayah (orang tua) bagi umatnya.
Nabi juga bersabda dalam kumpulan hadis al-jaml’us soghir pasal alif halaman 103, artinya:
Sesungguhnya aku bagi kamu menempati kedudukan sebagai bapak.
Berdasarkan hadis tersebut jelaslah bagi kita bahwa nabi dikatakan sebagai orang tua bagi umatnya karena nabi adalah guru spiritual yang mengajarkan dan mengenalkan Tuhan kepada umatnya. Bahkan dalam ajaran Islam orang, genetik (jasad) dengan anak genetiknya tidak dapat saling memberi syafaat bila salah satu di antara keduanya ada yang kafir. Sebagai contoh Nabi Nuh as dia mempunyai anak genetik yang bernama Kan’an, tetapi Kan’an bukan termasuk orang yang beriman kepada Nuh sebagai Rosui Allah, maka betapa sayangnyapun Nuh kepada Ka’nan karena Kan’an anak biologisnya menurut pandangan Allah, Kan’an bukanlah termasuk anak Nabi Nuh as, karena anak-¬anak Nuh yang sesungguhnya adalah orang-orang yang mau beriman dan mengikuti ajaran Nuh meskipun bukan dari keturunan biologis Nabi Nuh as.
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya.” Allah berfirman: “Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (Q.S. Mud [11]:45-46)
Kemudian mari kita lihat kembali kisah Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an. Ibrahim adalah anak seorang pembuat dan penvembah berhala, yang bernama Azar. Meskipun Ibrahim secara biologis (genetik) anak dari pembuat dan penyembah berhala akan tetapi Ibrahim tidak mewarisi ideologi (ajaran) bapaknya yang menyembah berhala akan tetapi justru Ibrahim bertolak belakang dengan bapaknya, dia malah menjadi hamba dan rosul Allah.
Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi. Ingatlah ketika ia Berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, Mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, Sesungguhnya Telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah aku, niscaya Aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, Sesungguhnya Aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu menjadi kawan bagi syaitan”. Berkata bapaknya: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah Aku buat waktu yang lama”. Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, Aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya dia sangat baik kepadaku. Dan Aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan Aku akan berdoa kepada Tuhanku, Mudah-mudahan Aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. dan masing-masingnya kami angkat menjadi nabi.
Berdasarkan firman Allah yang penulis sampaikan di atas, jelaslah bagi kita orang tua yang sesungguhnya adalah yang mengajari dan membimbing kita ke jalan Tuhan, dan anak yang sesungguhnya adalah anak yang patuh dan mau mengikuti semua perintah bapaknya. Namun meskipun orang tua jasad (genetik) ada yang tidak mengenal Allah sehingga ia pun tidak bisa membimbing anaknya ke jalan Allah dan mungkin malah memerintahkan anaknya untuk menserikatkan Allah, sikap seorang muslim menurut al-Qur’an harus tetap sopan kepadanya tetapi tidak perlu mematuhinya.
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.
B. SILSILAH GURU SPIRITUAL AL-AKHI ALTWKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL-KHALIDIJUM’ATULJABIR YANG SAMPAI IMAM HASAN IBN ABI THOLIB.
Silsilah talqin dzikir yang diterima oleh Al-akhi AlMukarram Muhammad Zubir Amir Alkhalidi-Aljumu’atul Jabir anak dari Al-Akhi Al Mukarram Amir Abdullah Labuhan Deli dari pada Thariqat Al Khalwatiyah.
Mereka mengambil talqin dan ijazahnya dari pada:
1. AlFaqir Ilallaahu Ta’ala “arifin bin Muhammad `Isa, yang ia mengambil talqin dan ijazahnya daripada gurunya
2. Al’Alim –Al Alamah AlKhabar AlFahamah Asysyaikh Hasanuddin bin Asysyaikh Muhammad Ma’shum, dan ia mengambil talqin dan ijazah dari pada gurunya
3. Asysyaikh Ahmad Khathib bin ‘Abd AlLathif AlMinangkabawi, ia menerima yang demikian itu daripada gurunya
4. Asysyaikh Assaaiyyid Abi Bakar Syatha, la menerima dari pada
5. Asysyaikh Assaivyid Ahmad bin Zaini Addahlan Mufti Makkat AIMukarramah, dan la menerima dari pada
6. Asysyaikh AdDamyathi, la menerima dari pada
7. Asysyaikh Asysvinwani, la menerima dari pada
8. Asysyaikh Mahmud Alkurdi, la menerima daripada
9. Asysyaikh Muhammad Salam AlHafni, dan la menerima dari pada
10. Asysyaikh Musthafa AlBakri, dan la menerima dari pada
11. Asysyaikh ‘Abd AlLathif AlHalabi, dan la dari pada
12. Asysyaikh Mushthafa Afandi AlArduni, dan la dari pada
13. Asysyaikh ‘Ah Qurhu Basya, dan la dari pada
14. Asysyaikh Isma’il Aljurumi, dan la dari pada
15. Asysyaikh ‘Umar AlFuadi, dan ia dari pada
16. Asysyaikh Sya’ban AlQasthamuni, dan la dari pada
17. Asysyaikh Khairuddin AnNaqadi, dan la dari pada
18. Asysyaikh halabi shulthan Al-Aqdas yang telah masyhur
19. dengan Jamal AlKhuluti, dan la terima dari pada
20. Asysyaikh Muhammad Bahauddin Asysyirwani, dan ia dari pada
21. Asysyaikh Yahya AlBakuri, dan la dari pada
22. Asysyaikh Shuduruddin Aljayani, dan is dari pada
23. AlHajj ‘Izzuddin, dan ia dari pada
24. Asysyaikh adhi Muhammad AlKhuluti, dan la dari pada
25. Asysyaikh Ibrahim AzZahid AlKailani, dan la dari pada
26. Jamaluddin AtTabrizi, dan la dari pada
27. Syihabuddin Muhammad AsySyirazi, dan la dari pada
28. Rukunuddin Muhammad AnNajasi, dan la dari pada
29. Quthubuddin AlBahri, dan la dari pada
30. Abi anNajibAsSahrurdi, dan la dari pada
31. Asysyaikh ‘umar AlBak-ri, dan la dari pada
32. Mamsyaduddin AlDainyri, dan la dari pada
33. AIjunald AlBagdadi Penghulu Ahl AshShufi, dan Ll dari pada
34. Bisri AsSaqathi, dan la dari pada
35. Ma’ruf AlKarkhi, dan la dari padaDaud AthTha-I, dan la dari pada
36. Habib Al’Ajmi, dan la dari pada
37. Imam Hasan bin ‘All Karamallahu wajhah, dan la menerima talyn dan ijazah seperti yang dahulu itu dari pada
38. Amirul Mukminin Saiyyidina ‘ali bin abi Thalib radhiyallahu `anhu, dan is menerima akan dia dari pada
39. Penghulu sekalian mursalin Saiyyidina Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam, Beliau menerima dari
40. Ruh AlQuddus Malaikat Jibril `alaihis salam dan Beliau dari Allah `azza wa Jalla Rabb Al’Alamin.
C. SILSILAH GURU SPIRITUAL AL-AKHI ALMUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL-JUM’ATULJABIR YANG SAMPAI KEPADA IMAN HUSEIN IBN ALI IBN ABI THOLIB
Silsilah talqin dzikir yang diterima oleh Al-akhi AlMukarram Muhammad zubir amir AlKhalidi Aljum’atul Jabir bin Al-akhi alMukarram Amir’Abdullah Labuhan Deli dari pada tharikat AsySyathariyah. Beliau mengambil talqin dan ijazahnya dari pada:
1. Tuan Guru AlMukarram AlFaqih Jamal Riva’i Quddu, Asysyathariyah Syahid, ia mengambil dari ayah kandungnya sendiri
2. Syaikh Saiyidina wa Habibina wa Barakatina Ashhabi Ratibi Quthub Abd AlHamid Jama’ Suarik Waliyullah quddusullah, ia mengambil dari
3. Syaikh Bagindo Tando Waliyullah Negri Pariaman Sumatera Barat, ia mengambil dari
4. Syaikh Angku Kiambang Waliyullah Negri Pariaman Sumatera Barat, ia mengambil dari
5. Syaikh Angku Razaq Waliyullah Negri Pariaman Sumatera Barat, ia mengambil dari
6. Syaikh Angku Ampalu Panjang Waliyullah Negri Pariaman Sumatera Barat, ia mengambil dari
7. Syaikh Angku Pondoh Waliyullah Negri Pariaman, Sumatera Barat, ia mengambil dari
8. Syaikh Burhanuddin Waliyullah Negri Ulakan Sumatra Barat, ia mengambil dari
9. Syaikh Abdur Rauf Waliyullah Negri aceh, ia mengambil dari
10. Arif billah Kamalul Mukammal Shafiyuddin Ahmad Ibnu Muhammad AlMadani Al-anshari AsySyahid AlQasvasyi, ia mengambil dari
11. Syaikh Quthub daerah Musyahadat ArRabbani Al-Mufradi fi Awanah Basalasi Abil Muhibbi Abdillah bin Ahmad Sanawi Thaballah Sirrahu, ia menambil dari
12. Shulthan Al’Arifin Saiyyidi Shibghatullah, ia mengambil dari
13. Qudut Al’Ulama Saiyyidina Wajihuddin Al-Alawi, ia mengambil dari
14. AlGauts Aljamami’ lil Jawami’ Sayyidina Muhammad AlGauts, ia mengambil dari
15. Sayyidina Qudut Al Muqari bin Syaikh Alhajj Huduri Thaba Sirrahu, ia mengambil dari
16. Sayyidina Syaikh Hiddayatullah Asar Masta, ia mengambil dari
17. Sayyidina Imam Qadi AsyAthari
18. Sayyidina Syaikh Abdillah AsyAthari, ia mengambil dari
19. Sayyidina Syaikh Asyaq, ia mengambil dari
20. Sayyidina Syaikh Muammad Asyaq, ia mengambil dari
21. Sayyidina Syaikh Hudhuli AlMauri AnNahri, ia mengambil dari
22. Qutub Abi AlHasan Al Harqani, la mengambil dari
23. Sayyidina Syaikh Abi AlMuzafar Maulana Tark AthThautsi, ia mengambil dari
24. Maulana Syaikh Al-Arabi Yazid AlAsyaq, ia mengambil dari
25. Maulana Syaikh Muhammad AlMaghribi, ia mengambil dari
26. Ruhaniyah Sulthan Al’Arifin Syaikh Abi Yazid AlBusthami, la mengambil dari
27. Maulana Ruhaniyah Imam jaffar Shadiq, ia mengambil dari
28. Maulana Imam Muhammad Baqir, ia mengambil dari
29. Maulana Sayyidina Imam Zainal ‘Abidin ibn AlHusain AsySyahid, la mengambil dari abah beliau
30. Maulana Ruhanivah ArRasul ibn Fatimah bind ArRasulullah Imam Husain AsySyahid, is mengambil dari abah beliau
31. Maulana Imam Masyriq wal Maghrib Babul ‘Ilm Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah, mengambil dan menerima dari
32. Thaniqat AsySyathari Sayyid AlKauni wa Jadd AlHusain Muhammad AlTMusthofa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau mengambil dan menerima dari
33. Ruh AlQuddus Malaikat Aljibrail ‘Alaihis Salam dan Beliau dari Allah ‘Azza wa Jalla Rabb Al’Alamin.
Berdasarkan dua silsilah tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa AL-AKHI ALMUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL¬KHALIDI JUM’ATUL JABIR secara biologis (genetik) keturunan Imam Hasan dan dari faktor ruhani beliau adalah keturunan Imam Husen ibn All ibn Abi Thalib. Jadi imam Hasan dan Imam Husen ibn Ali ibn Abi Thalib bertemu (bersatu) dalam jiwa dan raga AL-AKHI ALMUKARRAM MUHAMMAD ZUBIR AMIR BIN AMIR ABDULLAH AL-KHALIDI JUM’ATUL JABIR, oleh sebab itu dia diben gelar JUM’ATUL JABIR.