Friday, October 23, 2009

Masarakat Tolak Konversi Gas Senin, KAPMT “Goyang” Pertamina dan Pemko

MARELAN (Msi) – Terkait Aksi penolakan terhadap kebijakan konversi minyak tanah ke gas akan terus berlanjut dilakukan warga yang masih setia menggunakan minyak tanah bersubsidi untuk kebutuhan memasak di dapur maupun untuk kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Aksi kali ini dilakukan sebagian besar warga yang umumnya dari kalangan ibu rumah tangga ke Pertamina UPMS I Medan hingga berlanjut ke gedung kantor Pemko Medan pada Senin (26/10) mendatang.

Unjukrasa damai, cerdas dan berkwalitas nantinya akan menurunkan ratusan warga dari berbagai kawasan di Medan Utara mulai Kecamatan Medan Marelan hingga Kecamatan Medan Belawan yang umumnya kalangan nelayan yang sudah pasti menolak kapalnya dipaksa pakai gas.

“Rencana aksi itu telah kami layangkan surat pemberitahuannya kepada instansi terkait serta pihak kepolisian sebab kami ingin menyampaikan aspirasi secara damai, cerdas dan berkwalitas,”ungkap Ketua Komite Aksi Pemakai Minyak Tanah (KAPMT) Surianto didampingi Chairuddin Amir kepada wartawan, Jumat (23/10) di Marelan.

Dikatakan, hingga saat ini, masih banyak warga yang belum mendapatkan sosialisasi tentang tata cara pengunaan kompor gas agar terhindar dari resiko bahaya ledakan maupun kebakaran diakibatkan salah pemakaian dari program kompor gas yang dibagikan secara gratis tersebut.

Pihak PT Pos Indonesia maupun Kepling justru hanya bisa membagi-bagikan kompor gas saja tanpa ada memberikan arahan kepada warganya padahal sesuai Perpres Nomor 104 tentang distribusi elpiji 3 Kg menyatakan pihak Kepling tak berhak terlibat dalam distribusi Minah ke gas elpiji ini.

“Program konversi ini bukannya bertujuan mengentaskan kemiskinan justru menetaskan kemiskinan,sebab akan terjadi penambahan kemiskinan dan pengangguran pasca penerapan konversi ini karena masyarakat yang tetap setia mengunakan minyak tanah akan semangkin kesulitan mencari pasokan minyak tanah akibat adanya pengurangan jatah minyak tanah sebesar 40% pada awal Nopember ini,”katanya.

Terbukti hingga kini masyarakat masih banyak yang belum tahu betul tentang pengunaan kompor gas .Selain itu janji pihak Pertamina akan memberikan bantuan dana modal bagi pangkalan dalam merubah pangkalan Minah ke LPG dengan jumlah keseluruhannya berjumlah Rp9,3 miliar sampai kini tak terwujud.

Padahal sejumlah pemilik pangkalan telah mengajukan permohonan untuk mendukung Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) namun janji tinggal janji yang pernah dicetus kan pihak Pertamina UPMS I Medan melalui Humasnya Rustam Aji di salah satu Koran harian terbitan Medan yang kini masih dikliping, ujar Surianto.(bin)

No comments:

Post a Comment