Tak Mau Diajak Kerumah Mertua,Suami Hajar Istri
MARELAN,
Hanya gara-gara diajak istrinya Yusnaini alias Heni (19) kerumah orang tua dikawasan Pasar II Barat Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.membuat Fauzi Sanjaya alias Fauzi (20).Tanpa banyak tanya ia menghajar istrinya di kediamannya dikawasan Pasar IV Barat Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.Akibatnya kaki kiri ibu beranak satu terpaksa itu dijahit sebanyak dua puluh jahitan.Tak terima dengan perlakuan itu Heni membuat pengaduan ke Polsekta Medan Labuhan,Senin (18/1) sekira pukul 17.00 WIB.
Sutiyah (36) orang tua Heni saat ditemui Kru M24 di Mapolsekta Medan Labuhan mengatakan dua tahun yang lalu Heni menikah dengan Fauzi.Sepekan melangsungkan pernikahan,Heni dibawa oleh suaminya dan tinggal bersama mertuanya dikawasan Pasar IV Barat Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.Karena sudah lama tidak bertemu dengan orang tuanya.Heni menyarankan kepada suaminya untuk berkunjung ke rumah orang tuanya ( mertua Fauzi).Bahkan Fauzi tidak bersedia,dengan alasan sibuk.Sehingga Heni mendatangi orang tuanya tanpa ditemani suaminya..
Namun kata Sutiyah,sepulangnya dari mengunjungi orang tuanya,Fauzi memarahi istrinya .Bukan itu saja,bahkan Fauzi selalu menghina kehidupan mertuanya dan itu terjadi setiap kali Heni mengunjungi orang tuanya hingga mereka memiliki seorang putra.Karena sering kali dimarahi suaminya,Heni pun tidak lagi mengunjungi orang tuanya.Belakangan,pada Minggu (17/1) sekirapukul 7 malam.Heni merayu suaminya,agar suaminya mau menemani dirinya untuk mengunjungi orang tuanya.Tetap saja Fauzi menolak untuk mendatangi rumah mertuanya.
" Minggu malam sehabis magrib,anak saya mengajak suaminya untuk mendatangi rumah saya.Tapi suaminya tetap saja menolaknya engak tau kenapa menantuku itu selalu menolak setiap kali diajak kerumahku.Karena kesal,Heni mengatakan kenapa suaminya, setiap kali aku ajak bang selalu tidak mau dan abang lebih sering mendatangi rumah saudara-saudara abang,ketimbang kerumah orang tuaku." ucap Sutiyah menirukan perkataan Heni.
Mendengarkan perkataan Heni itu lanjut Sutiyah,Fauzi tidak menjawabnya.Tanpa banyak bicara dia menarik tangan Heni dan membawanya ke kamar mandi.Saat itu Heni masih berada di dalam kamar tidur.Sesampainya di dalam kamar mandi,Fauzi menghidupkan kran air dan menyiramnya.Bukan itu saja,bahkan Fauzi menghujani wajah Heni dengan tamparan.Terang saja, Heni tidak terima dan dia membalas tamparan suaminya itu.Ternyata tamparan Heni membuat Fauzi berang,dengan sesukanyanya dia mendorong tubuh Heni hingga terjatuh ke lantai yang terbuat dari keramik.
Akibat kuatnya dorongan itu tambah Sutiyah, membuat lantai keramik tersebut pecah.Sedangkan kaki kiri Heni mengalami luka robek .Karena luka robeknya cukup parah,sehingga kaki kiri Heni terpaksa dijahir sebanyak dua puluh jahitan." Saya sangat heran dengan sikap besan saya itu,kejadianya itu berada di dalam rumahnya,masak mereka diam saja melihat itu," kesal Sutiyah pada besannya.
Anehnya lagi imbuh Sutiyah, besannya itu tidak memberitahukan kepada dirinya, malah dia memberitahukan kepada saudaranya. Karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya itu,akhirnya Heni di dampingi ibu membuat pengaduan ke Polsekta Medan Labuhan.Hingga Senin malam,Heni masih menjalani pemeriksaan. (Awal)
Buruh TKBM Pelabuhan Belawan Berlakukan Septi Kerja
Belawan, Perjuangan
Pengurus Primer Koperasi (Primkop) Upaya Karya Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan sejak Januari 2010 memberlakukan perlengkapan alat (Septi) keselamatan kerja bongkar muat dari kapal.
Hal itu disampaikan Sekretaris Primkop Upaya Karya TKBM Pelabuhan Belawan Sabam Manalu, Senin (18/1) disela-sela kesibukannya dalam mengurusi koperasi tersebut yang beranggotakan mencapai 3420 orang tersebut.
Dia mengatakan setiap buruh yangt bekerja di pelabuhan harus lebih dulu menggunakan keselamatan kerja baru boleh bekerja tujuannya untuk menghindari kecelakaan kerja yang beresiko tinggi.
"Kita tidak toleransi kalau ada buruh saat kerja tidak menggunakan septi karena dapat berakibat fatal bila terjadi kecelakaan kerja, di Pelabuhan Belawan itu rawan kecelakaan kerja apalagi menggunakan kren-kren yang sewaktu-waktu patah atau bagaimana", ucap Sabam.
Jadi untuk menghindari kecelakaan kerja perlu diterapkan keselamatan kerja dan bukan hanya perintah saja dari pengurus tapi harus dilaksankan para buruh yang bekerja di pelabuhan, jelasnya.
Bagi buruh yang tidak menggunakan septi akan tidak diberikan kerja sebagai sanksi sehingga tidak pula akan mendapatkan gaji.Menurut hemat pengurus koperasi dengan diterapkannya septi keselamatan kerja bagi TKBM di Pelabuhan Belawan belum ada yang melanggar, kata Sabam.
Semua alat septi itu diberikan koperasi, mulai dari helm, sepatu, pakaian kerja dan alat lainnya yangt berkualitas standar, jadi tidak ada alsan lagi untuk tidak digunakan pada saat kerja di pelabuhan, ucap Sabam. (DP)
Korban Jambret Jebur Ke Sungai Deli
BELAWAN :
Seorang wanita korban jambret di Jalan Datuk Rubiah Lingkungan 34 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, jebur ke Sungai Deli bersama sepeda motornya ketika berusaha mengejar pelaku, Senin (18/1).
Akibatnya korban sempat tidak sadarkan diri dan mengalami luka pada tubuhnya dan terpaksa di boyong warga ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Sedangkan sepeda motor korban tenggelam ke dasar sungai dan belum ditemukan.
Kepala lingkungan 34 Kelurahan Rengas Pulau, Saftiar Bukit menduga korban jebur ke sungai akibat terlalu kencang saat berusaha mengejar pelaku. “Inikan tekongan, mungkin korban gugup dan dia tidak bisa mengendalikan sepeda motornya,” kata Saftiar.
Seorang saksi mata, Lina, pedagang di sekitar lokasi kejadian mengatakan ketika sedang duduk di dalam warung, dia mendengar ada teriakan rampok. Sepontan Lina keluar dan melihat korban telah meluncur ke dalam sungai. “Kejadiannya sangat cepat dan aku lihat ibu itu sudak jebur ke sungai,” katanya.
Dijelaskan Lina, perampokan di sepanjang Jalan Datuk Rubiah sudah sering terjadi. Namun pelakunya jarang tertangkap karena jalan itu selalu sepi dan tidak banyak warga yang melintas. “Didepan itu dua orang anak muda naik sepeda motor jenis Vega. Mungkin mereka pelakunya,” tebak Lina.
Ditemui di lokasi kejadian, Kapolsekta Medan Labuhan, AKP Ruruh Wicaksono mengatakan pihaknya belum dapat memastikan nama korban dan kronologis kejadian karena korban masih pingsan dan identitasnya tidak di temukan. “Kita sudah datangi korban ke rumah sakit namun belum sadarkan diri. Jadi kita belum bisa mengambil keterangan dari korban. Namun keterangan saksi mengatakan kalau wanita itu korban perampokan,” jelas Ruruh. (cre)
5 Kapal Ikan Malaysia Ditangkap Patroli DKP
BELAWAN (Waspada): Lima kapal ikan berbendera Malaysia yang tidak dilengkapi surat izin penangkapan ikan (SIPI) di perairan Zona Ekonomi Ekskelusif Indonesia (ZEEI) sekitar 23 mil dari Perairan Belawan, ditangkap kapal patroli pengawas perikanan, Hiu Macan 001 milik Departemen Kelautan dan Perikan (DKP), Sabtu (16/1).
Kelima kapal yang tergolong melakukan illegal fishing itu, PKFB 1269, PKFB 1190, KHF 558, KHF 1790, PKFB dan nachoda serta ABKnya di giring ke Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) dan tiba di PPSB, Minggu (117/1) untuk dilakukan pemeriksaan. Sedangkan ikan hasil tangkapan yang diperkiran berjumlah puluhan ton, turut disita dan menunggu proses dari penyidik untuk dilelang secepatnya.
Keteragan yang dihimpun di PPSB Belawan menyebutkan penangkapan terhadap ke lima kapal ikan asing itu berkat informasi dari nelayan yang ada melihat puluhan kapal sejenis sedang menangkap ikan di sekitar lokasi penangkapan. “Kami photo pakai HP selanjutnya kami kirim ke petugas pengawas. Jumlah kapal mereka banyak,” kata Umar nelayan Belawan.
Berbekal informasi tersebut petugas kapal patroli Hiu Macan 001yang ketika itu sedang melakukan patroli di perairan ZEEI langsung melakukan pengejaran. Namun kedatangan kapal patroli, diketahui oleh kapal ikan asing itu dan mencoba melarikan diri. Tidak mau buruannya lepas kapal patroli langsung menghadang kapal ikan asing tersebut dan berhasil menangkap lima diantara puluhan kapal ikan Malaysia itu.
Dijual
Sejumlah nelayan di kawasan PPSB mengatakan ikan yang merupakan hasil tangkapan kelima kapal Malaysia itu dijual oleh oknum petugas perikanan tidak lama setelah kapal sandar di dermaga PPSB. Diduga penjualan isi kapal itu tidak prosedur karena dilakukan dimalam hari. “Hal seperti ini sudah sering terjadi. Bahkan tong dan alat tangkap kapal itu juga akan dijual oknum itu,” kata nelayan.
Kepala Pengawasan Sumber Daya Alam Kelautan dan Perikanan Belawan, Slamet, Sip ketika dihubungi melalui handphonenya, Senin (18/1) membenarkan adanya penangkapan itu.
Slamet mengatakan semua ikan hasil tangkapan kapal asing itu akan dilelang setelah diproses penyidik dan guna penyelidikan lebih lanjut, kelima tekong kapal itu telah dimasukkan ke dalam sel tahanan Perikanan. (cre)
SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain,
ReplyDeletetenang,,sekarang ada yang akan menghibur kalian sekaligus
mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan
mengecewakan kalian deh...
yuk ikutan gabung bersama Pesonasaya.com
Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,3 - 0.5% / Hari
Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup
* Minimal deposit hanya Rp 20.000
* Minimal tarik dana Rp 20.000
* Dilayani oleh CS profesional dan ramah
* 24 jam online
* Proses Depo & WD super cepat
* No ROBOT MURNI PLAYER VS PLAYER
* kamu berkesempatan menangkan Jackpot setiap harinya.
Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24 Online Setiap hari melalui :
* PIN BBM : 7A996166
* WA : +85511817618
Salam Sukses Pesonaqq.com