SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
Thursday, January 28, 2010
Sediakan Rp 5 Juta Agar Suami Bebas.Ibu dan 4 Anaknya Demo PN Sibolga
Ibu dan anaknya demo PN Sibolga.Kamis, 28 Januari 2010
pm/metro sibolga
SIBOLGA-Adilia Waruwu (45) membawa keempat anaknya berunjuk rasa ke Pengadilan Negeri Sibolga, Selasa (26/1), meminta suaminya Hasandri Lase (45) dibebaskan. Mereka mengusung sejumlah poster berisi hujatan kepada pengadilan. Mereka juga membeberkan buruknya mental seorang jaksa yang meminta uang Rp 5 juta agar suaminya bebas.
Dalam aksinya di Pengadilan Negeri (PN) Sibolga, Adilia bersama ke empat anaknya juga membawa beberapa poster yang bertuliskan: Memohon Keadilan dari Kapolres Tapteng dan Kejari Sibolga. Tolong Berikan Keadilan Kepada Keluarga Kami. Suami Saya, Hasandri Lase yang Ditahan Tanpa Ada Kesalahan dan Tanpa Prosedur yang Sah. Ada Apa dengan Kapolsek? Dan ada apa dengan Jaksa?
Kepada METRO, Adilia menuturkan, sejak suaminya yang berprofesi penarik becak itu ditahan, sudah berkali-kali pula dia bermohon kepada aparat hukum agar tidak menahan suaminya. Pasalnya, sejak itu pula keliama anaknya tak pernah lagi bersekolah.
Bahkan yang lebih tragis lagi, kata Adilia, oknum Jaksa dari Kejaksaan Negeri bernisial JS, yang baru pindah dari Kejari Gunung Sitoli, Nias pernah meminta uang tebusan sebesar Rp 5 juta agar suaminya dibebaskan dari tahanan.
“Hal ini diungkapkan oleh suami saya, saat saya mengunjunginya di Lapas Sibolga,” ujarnya. Dikatakannya, di saat dirinya menjenguk di lapas Sibolga, suaminya berkeluh tentang uang yang diminta oleh oknum jaksa tersebut agar dapat dibebaskan dari tahanan.
“Suami saya mengatakan, jaksa pernah menanyakan berapa uang yang dimiliki oleh suaminya agar dapat dibebaskan dari tahanan. Kemudian suami saya menjawab dirinya hanya memiliki uang sebesar Rp 300 ribu,” ungkapnya. Mendengar jawaban itu, sang jaksa dengan entengnya mengatakan, “Kalau hanya segitu saja uangmu, itu hanya cukup beli jengkol saja. Tetapi kalau ada uangmu Rp 5 juta, kau bisa dibebaskan dari tahanan ini. Karena tahananmu lamanya sampai 20 tahun,” kata Adilia Waruwu mengutip ucapan suaminya Hasardi Lase.
Lebih lanjut dikatakannya, bagaimana mungkin mereka bisa menyediakan uang Rp 5 juta, sedangkan untuk makan sehari-hari saja keluarga mereka sudah terancam.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Jaksa JS, dengan arogan si jaksa menjawab, agar wartawan menulis pertanyaan secara tertulis dan menyertakan identitas dan nama media masing-masing wartawan. “Kalian para wartawan, silahkan mengajukan pertanyaan secara tertulis, dan tulis nama dan dari media apa, serta buat tanda tangan. Dan datang ke kantor kejaksaan Negeri Sibolga untuk menanyakan itu,” bentaknya kepada sejumlah wartawan yang mencoba konfirmasi.
Bahkan oknum jaksa tersebut mendekat dan menanyakan langsung kepada Adilia yang kebetulan masih berada di Pengadilan Negeri Sibolga, terkait adanya pernyataan tentang permintaan uang sebesar Rp 5 juta. Namun Adilia dengan lantang mengatakan bahwa benar jaksa meminta uang sebesar Rp 5 Juta kepada suaminya supaya tidak ditahan.
Mendengar jawaban ibu tersebut, si oknum jaksa dengan cepat menyingkir dan menghindar dari kerumunan wartawan yang masih mencoba konfirmasi terkait hal tersebut.
Menanggapi sikap arogansi oknum jaksa tersebut, Ketua Indonesian Corruption Watch (ICW) Sibolga – Tapteng, Dohar Franklin Sianipar yang berketepatan berada di PN Sibolga sangat menyayangkan sikap oknum jaksa yang menjawab sejumlah wartawan dengan cara yang arogan.
“Seorang jaksa, seharusnya mampu memberikan jawaban secara elegan kepada sejumlah wartawan yang mencoba konfirmasi terkait pernyataan Adiria Waruwu yang menuding jaksa meminta sejumlah uang kepada Hasardi Lase,” tukasnya.
Persoalan benar atau tidak, lanjut Dohar, oknum jaksa tersebut harus bisa memberikan jawaban yang baik dan memiliki etika sebagai publik figur.
Untuk diketahui, Hanandri ditahan akibat menampar adik istrinya. Perbuatan itu dilakukan Hasandri setelah melihat adik iparnya itu bertengkar dengan suaminya setelah turun dari angkot. Dan ketika dinasehati, adik iparnya malah emosi. Hasandri pun melayangkan tamparan ke wajah sang adik ipar. (Mag 10)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment