Written by Eva Simanjuntak
Saturday, 23 January 2010
Pungutan liar di Pelabuhan Belawan kian meresahkan pengusaha ekspedisi. Di antaranya, biaya perpindahan kontainer yang seharusnya tak dibebankan kepada pengusaha, namun karena kesalahan pihak lain, pengusaha jasa ekspedisi kerap menanggung biaya yang tak seharusnya mereka bayarkan.
"Kita minta agar biaya pelabuhan tak jelas di kutip Pelindo dihapus, khususnya tak ada aturan hukumnya," ucap Sekretaris Gafeksi Sumut Wiluyo Hartono kepada Global, Jumat (22/1), di Medan.
Dia mengatakan, menyusul pungutan itu berdampak pada ekonomi biaya tinggi bagi pengusaha. Diperkirakan, hampir 15% biaya yang dikeluarkan pengusaha dari total cost disebabkan pungutan tak resmi tersebut.
"Kutipan tak jelas itu sering terjadi pada kontainer khususnya saat penumpukan. Sebut saja ketika mencari kontainer, sesuai aturan tarif resmi dibayar hanya untuk sekali gerakan. Namun, karena salah letak, terpaksa terjadi pergerakan tambahan. Meski itu di gudang milik pengusaha, namun tetap gerakan yang bertambah itu, harus dibayar," jelas Wiluyo.
Dia sangat menyayangkan masih tetap maraknya kutipan biaya tak resmi di pelabuhan, mengingat dewasa ini pengusaha tengah berupaya "mengetatkan ikat pinggang" dalam biaya. Tak heran, efisiensi cost tetap menjadi persoalan utama pengguna jasa pelabuhan, karena sangat sulit dicapai. Padahal, pemerintah sendiri, sebut dia, sudah memberikan stimulus kepada pengusaha bergerak di sektor maritim.
Kutipan tak resmi serta penekanan high cost di pelabuhan saat bongkar muat hingga berujung pada efisiensi, menjadi isu hangat yang kerap dibahas pada pertemuan antara pengusaha pengguna jasa pelabuhan baik itu asosiasi pengapalan (INSA), gabungan pengusaha ekspor (GPEI), Gafeksi serta wadah pengusaha maritim lainnya.
Dia berharap, agar ada terobosan baru diretas tahun 2010, apalagi kebijakan Asean China Free Trade Agreement (AC-FTA) mulai diberlakukan sejak Januari. Dengan efisiensi, dipastikan pengusaha lokal mampu berdaya saing dengan pihak luar.
SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
No comments:
Post a Comment