Saturday, May 28, 2011

Peringati Hari Air Sedunia ke 19, SMPN 8 Kampanye Hemat Air Kepada Warga Sekitar Sekolah Dan Orang Tua murid thema :Mari Tanamkan Budaya Hemat Air

Peringati Hari Air Sedunia ke 19, SMPN 8 Kampanye Hemat Air Kepada Warga Sekitar Sekolah Dan Orang Tua murid thema :Mari Tanamkan Budaya Hemat Air




Peringati Hari Air Sedunia ke 19, SMPN 8 Kampanye Hemat Air Kepada Warga Sekitar Sekolah Dan Orang Tua murid thema :Mari Tanamkan Budaya Hemat Air




Muara Bulia- Dengan berbekal selembar kertas berukuran A1, siswa SMPN 8 desa Penerokan kecamatan bajubang kabupaten batang hari menyosialisasikan pengetahuan yang baru saja dia dapatkan kepada warga sekitar sekolahnya, Sabtu (19/5). Kertas yang digunakan untuk sosialisasi itu bukanlah sembarang kertas, tetapi di dalam kertas itu terdapat gambar poster himbauan yang dibuat siswa mengenai pentingnya menghemat air dan cara menghemat air dalam kehidupan sehari-hari. Kampanye ini merupakan bagian dari pembinaan Kepala Sekolah SMPN 8 desa peneerokan Aidil Azhari dalam rangka Hari Air Sedunia ke 19 tahun 2011 mencoba menyampaikan cara menghemat air seperti yang sudah digambarkan kelompoknya pada selembar kertas A1. menurut Aidil Azhari kepada wartawan Mengatakan , cara menghemat air cukup sederhana. “kami membuat penyaringan air melalui drum dari plastic dan kolam bekas galiaan lubang yang mana tanahnya dulu dimaafaatkan untuk menibun bangunan sekolah ,karena sudah belubang maka kami mamfaatkan untuk kolam ,pungsi kolam adalah air yang sudah dipakai disaring kembali dan biasa digunakan lagi.,tercapainya hal tersebut tak terlepas dari arahan dan binaan dinas PDK kabupaten batang hari,aidil azhari juga menambahkan di desa penerokan ini kalau musim kemarau air sumur bias mongering maka kami mencoba cara ini agar di musim kemarau kelangkaan air tidak terjadi ucapnya



Disisi lain Roy andre aktivis air mengatakan yang dilakukan Kepala SMPN 8 desa penerokan telah berhasil menanamkan Budaya Hemat Air kepada anak didiknya terbukti dengan karya nyata yang harus di sikapi oleh Gubenur jambi dan Buapti kita meminta pemerintah propinsi dan kab/kota agar mengalakan disemua sekolah yang ada di propinsi jambi tegas roy
Roy juga menambahkan air sebagai sumber kehidupan. Air memiliki nilai penting bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, serta hewan. Kalau air mulai menghilang dan sulit ditemukan, apa jadinya hidup kita, Krisis air bersih , terutama tersedianya air dengan kualitas yang layak minum, menjadi keprihatinan dunia saat ini dan menjadi tema utama hari Air Sedunia 2011, yaitu Tersedianya Air Bersih untuk Dunia yang Lebih Sehat. Menurut laporan Tujuan Pembangunan Milenium Global (Millenium Development Goals/MDGs) tahun 2008, hampir setengah dari populasi dunia mengalami kelangkaan air.

Diketahui, sekitar 2,8 triliun orang, mewakili hampir 40 persen populasi dunia, hidup di lembah sungai dengan sedikit kelangkaan air bersih. Sementara itu, 1,2 triliun orang hidup dengan kelangkaan air karena 75 persen aliran sungai terhenti dan 1,6 triliun hidup di daerah kelangkaan air ekonomis di mana manusia, institusi, dan keuangan, membatasi akses mendapatkan air.

Ancaman ketersediaan air, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, juga melanda Indonesia akibat ketidakpedulian mayoritas masyarakat Indonesia untuk turut serta menghemat dan menjaga kelestarian air. Oleh karena itu, semua pihak, baik pemerintah, perusahaan swasta, organisasi kemasyarakatan (ormas), maupun setiap individu dalam masyarakat harus bertanggung jawab atas hal ini.

Budaya hemat air harus ditumbuhkan segera di Tanah Air. Seluruh lapisan masyarakat tidak terbatas dari segi usia, profesi, maupun gender, wajib melaksanakannya. Tak terkecuali para perempuan dan ibu rumah tangga, sebagai pihak yang sering bersentuhan langsung dengan air saat melakukan kegiatan di dalam rumah.ucap roy

No comments:

Post a Comment