Friday, January 22, 2010

Janda Diperkosa di Kuburan Lalu Digorok

Janda korban perkosaan.Jumat, 22 Januari 2010


MEDAN-Minar boru Siregar (36) memang janda lugu. Saking lugu, wanita asal Kutacane, Aceh, ini dinihari (21/1) kemarin dengan gampang disetubuhi dan dianiaya lelaki misterius yang selintas dikenalnya pada Rabu (20/1) lalu saat membantu prosesi jelang pemakaman saudaranya di Medan.

Ceritanya begini. Lima hari lalu, janda 1 anak itu tiba di Medan. Ia tinggal sementara di rumah saudaranya di Jl. Masjid Taufik, Gg. Mangga, Medan Perjuangan. Rabu siang 2 hari lalu itu, di rumah duka Jl. Mapelindo, Boru Siregar mengikuti prosesi kematian adat Batak jelang pemakaman saudaranya.

Pada acara itu, tamu-tamu pelayat disuguhi makanan dari catering. Empat karyawan catering mengantar makanan ke rumah duka. Tak nyana, satu dari 4 lelaki karyawan catering itu diam-diam tertarik dengan Boru Siregar. Ingin kenal lebih dekat, lelaki itu pun mendekati Boru Siregar dan meminta nomor hapenya.

“Untuk apa nomorku Bang? Kalau mau jumpa, aku di sini aja nya,” kata boru Siregar pada lelaki itu di sela prosesi jelang pemakaman. Karena terus dirayu, Boru Siregar akhirnya memberikan nomor hapenya.

Malamnya, sekira pukul 9, lelaki itu menelepon Minar. “Dia bilang ada tinggal dompetnya di sini (rumah duka). Di dalam dompet ada uang Rp 200 ribu dan cincin emas seberat 1 mayam,” kata Minar. Mengaku ingin memastikan dompet yang tertinggal, malam itu juga lelaki itu mendatangi Minar di lokasi duka Jl. Mapelindo. Ia datang dengan mengendarai Honda Supra BB 2023 CB.

Usai mencari lalu seakan lupa soal dompet, lelaki itu mengajak Boru Siregar ngobrol. Saat itu, malam telah menunjukkan pukul 11. Karena mau pulang ke Gg. Mangga, Jl. Masjid Taufik, Boru Siregar meminta lelaki yang tak juga menyebut nama itu mengantarnya.

Tapi bukannya kembali ke rumah saudaranya, Boru Siregar malah diajak berkeliling Kota Medan. “Mau ke mana kita Bang? Kok nggak pulang ke rumah?” Boru Siregar bingung. Lelaki itu mengaku ingin meminta uang Rp 500 ribu kepada temannya. “Katanya karena tak ada lagi uangnya. Aku nggak tahu di mana rumah (teman)nya, karena aku pun baru 5 hari di sini,” ungkap Boru Siregar.

Setiba di tempat tujuan, Boru Siregar mulai curiga. “Dia bisik-bisik sama kawannya itu.” Sekira pukul 1 dinihari (21/1) kemarin, lelaki itu mengajak Boru Siregar beranjak dari rumah temannya. “Di atas kereta, dia sempat merayuku untuk ngasi cincinku sama dia, tapi aku nggak mau Bang,” lirih Boru Siregar kepada wartawan.

Disangka diantar pulang ke rumah saudaranya, Boru Siregar malah dibawa ke sebuah areal pekuburan dekat sungai. Belakangan diketahui, itu pekuburan samping Sungai Denai di Jl. Menteng VII, Gg. Wakaf, Kec. Medan Denai. Saat itu, dinihari pukul 3. Di situlah Boru Siregar diperkosa lelaki itu. Disekap hingga pukul 8 kemarin pagi, Boru Siregar mengaku 2 kali disetubuhi. “Aku nggak bisa apa-apa, dia ngancam aku.”

Puas menyalurkan birahi, lelaki itu kembali merayu Boru Siregar agar memberi cincin di jari manis tangan kirinya. Boru Siregar tetap menolak. Saat itulah lelaki itu mengeluarkan pisau dan menggorok leher Boru Siregar. Saat dianiaya, Boru Siregar sempat memberi perlawanan. Tapi 1 giginya copot saat menggigit jari tangan kiri lelaki pemerkosanya.

Teriakan minta tolong Boru Siregar akhirnya mengundang kedatangan warga sekitar pekuburan. Melihat itu, pemerkosa kontan lari. Ia lari meloncat ke sungai, meninggalkan sepeda motornya.

Boru Siregar lalu dibawa warga ke RSU dr Pirngadi Medan. Akibat luka gorok di lehernya, menurut medis, pita suara Boru Siregar nyaris putus. Hingga kemarin, wanita itu tergolek lemah di ruang IGD Pirngadi. Lehernya dibalut perban.

Sementara, dari lokasi pemerkosaan dan penganiayaan di pekuburan itu, polisi mengamankan 2 pasang sandal pelaku dan Boru Siregar, serta pisau cutter dan Honda Supra BB 2023 CB. Belakangan diketahui, sepeda motor pemerkosa itu punya temannya berinisial RK, warga Jl. Menteng VII. “Identitas pelaku sudah kita kantongi,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Tony Simanjuntak SH, belum membeberkan identitas tersangka pada wartawan. (sahala)

No comments:

Post a Comment