Thursday, January 21, 2010

Serangan Fajar di Pos Jaga Brimobdasu Anggota Brimob Didor di Markas



Markas Brimobdasu di Jalan Wahid Hasyim. Jumat, 22 Januari 2010





MEDAN-Penghuni Markas Brimob Poldasu mendadak tersentak pagi buta (21/1) kemarin. Dor! Seorang lelaki misterius mengobral peluru pistolnya ke perut Briptu Robert Simamora (21), yang saat itu berjaga di pos tepi Jl. KH Wahid Hasyim, Medan itu.

Serangan fajar itu terjadi sekira pukul 4 lewat 15 menit. Menurut Kabid Humas Poldasu Kombes (Pol) Drs Baharudin Djafar Msi, serangan bermula saat Briptu Robert berjaga di Pos Pelayanan Pengaduan (Yanduan) masyarakat yang berada di sisi kiri markas komando (Mako) itu atau dekat lokasi panjat tebing. Ini memang pos pelayanan terhadap warga yang melaporkan tindak kriminalitas.

Di pos itu, personil Patra (Patroli Jalan Raya) dari Kompi C itu sedang bersama temannya, Arfan, PNS di Brimob Poldasu. Jelang Subuh itu, Briptu Robert baru usai berpatroli di jalan-jalan inti Kota Medan. Baru saja tiba di Pos Yanduan, 2 lelaki mengendarai sepeda motor jenis bebek lalu berhenti di depan gerbang Mako Brimob. Lelaki gondrong yang di boncengan pun turun, berjalan ke arah pos itu, lalu begitu mendekati Briptu Robert dia langsung mengeluarkan pistol dan menembak lelaki yang telah 2 tahun mengabdikan diri di Brimob.

Letusan senjata api itu segera membuat sejumlah personil Brimob di situ heboh berlari ke arah Pos Yanduan itu. Tapi 2 lelaki tak dikenal itu keburu kabur ‘tanpa jejak’. “Motifnya belum diketahui pasti,” kata Kombes Baharudin Djafar soal penembakan itu.

Setelah menyarangkan sebutir peluru ke perut kiri Briptu Robert, 2 penembak itu diketahui lari ke arah Jl. Gajah Mada, Medan. “Korban ditembak dari jarak dekat. Mungkin juga, senjata yang digunakan pelaku adalah rakitan, karena kita tidak menemukan selongsong (peluru) di TKP,” sambung Baharudin.

Briptu Robert yang terkapar bersimbah darah, dilarikan ke RS Glenni Internasional, Jl. Listrik, Medan. Hingga kemarin sore, kondisinya masih kritis. Polisi malang itu dirawat di Ruang ICU, lantai 3 RS Glenni. Ruangan itu langsung mendapatkan pengawalan sejumlah personil Polri. Tampak juga di situ Kasat Reskrim Poltabes Medan Kompol Gidion Arif Setyawan, Kanit Jahtanras AKP Faidir Chan, dan Ketua Tim Khusus Poltabes MS AKP M Yoris Marzuki.

Menurut sumber medis di RS Gleni, peluru yang menembus perut Briptu Robert nyaris menembus lambungnya. Beruntung saat kejadian Robert mengenakan baju dinas lengkap (PDL), sehingga peluru sempat terhalang dan mengenai gesper yang dikenakannya.

“Mudah-mudahan dia bisa melewati masa kritisnya, peluru yang tidak langsung menembus perutnya, tetapi sempat mengenai gesper sehingga tidak terlalu dalam menembus organ tubuhnya,” ungkap seorang petugas medis RS Gleni, tidak mau namanya disebut. Sementara, Humas RS. Gleni International, Dewi belum memberi komentar resmi soal kondisi Briptu Robert yang hingga dinihari kemarin masih terbaring koma.

Sementara pasca penembakan itu, hingga kemarin malam Mako Brimob Poldasu tampak dijaga lebih ketat oleh sejumlah personil Brimob bersenjata lengkap. Tamu-tamu yang hendak masuk diperiksa lebih teliti identitas dan keperluannya.

Kasat Brimob Poldasu Kombes (Pol) Drs Verdianto Iskandar Biticaca hingga kemarin enggan menjelaskan detail kejadian yang menimpa anak buahnya itu. “Kita sudah sampaikan laporannya ke Poldasu, silahkan tanya langsung ke Kabid Humas,” jawabnya ketus.

“Kita masih lakukan pemeriksaan,” sambung Kabid Humas Poldasu Kombes (Pol) Baharuddin Jafar saat ditanya misteri sang penembak. Guna menguak pelaku, hingga kemarin Arfan, PNS Brimob Poldasu yang menjadi saksi penembakan itu, masih terus diperiksa.

Disinggung adakah keterlibatan aparat dalam penembakan itu? Baharuddin enggan berkomentar. “Kita belum bisa memastikan. Sejauh ini masih kita sebutkan OTK saja. Namun ciri-cirinya sudah diketahui,” tandasnya. (zul/fitra/widya/johan)

No comments:

Post a Comment