Saturday, January 16, 2010

Suara etnis Jawa Medan terpecah?

Warta - Pilkada Medan 2010
FAZAR BAKTI


MEDAN - Saat ini ada 5 pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Medan, dari jalur independen yang telah lolos verifikasi administrasi, dan akan diverikiasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan. Jika kelima pasangan balon ini dinyatakan lolos dan ditetapkan sebagai pasangan calon walikota dan wakil walikota Medan periode 2010-2015, maka sudah diprediksi suara suku Jawa yang ada di kota Medan akan terpecah menjadi tiga.

Dari nama-nama pasangan balon, ada tiga nama muncul dari masyarakat Jawa di pilkada Medan, dimana ketiga nama balon berasal dari kader Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera, yang bakal bertarung memperebutkan suara etnis warga Jawa.

Majunya kader Pujakesuma Medan, menurut analis politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Warjio, adalah suatu hal yang sah-sah saja karena dalam pilkada Medan nanti, para kendidat bukan hanya memperebutkan suara Pujakesuma semata, akan tetapi orang Jawa yang ada di Medan.

“Pilkada khan merebut suara pemilih, bukan hanya etnis tertentu saja,” tutur Warjio, kepada Waspada Online, sore ini.

Warjio juga menuturkan, dalam setiap pemilihan, baik pemilihan dari tingkat nasional maupun tingkat lokal, para kontestan akan berusaha sekuat tenaga berusaha mendapatkan hati rakyatnya, jadi bukan hanya dari kelompok tertentu saja. “Para calon akan berebut semua etnis di Medan, baik yang ada di Pujakesuam maupun di luar Pujakemua,” sebutnya.

Kader Pujakesuma yang akan bertarung di pilkada Medan, yakni Presiden Pujakesuma, Kasim Siyo, yang duet dengan Bahdin Nur Tanjung. Dan dua orang lagi merupakan ketua DPD Pujakesuma Kota Medan, yakni Supratikno yang menjadi pendamping M Arif Nasution, dan Joko Susilo yang juga perwira aktif di Polda Sumut, yang berpasangan dengan Amir Mirza Hutagalung.

No comments:

Post a Comment