Wednesday, September 8, 2010

PDIP Bersatu Padu Meraih Simpati Rakyat Dengan Biprof

MEDAN | Mengantisipasi menipisnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap partai-partai politik di tanah air PDI Perjuangan khususnya PDI Perjuangan Kota Medan mencanangkan sebuah program yang bermotokan Biprof (Berprilaku Baik Pro Rakyat dan Profesional). Moto Briprof ini akan ditanamkan dalam kehidupan keseharian kader-kader PDI Perjuangan. Prilaku baik, simpati dan sikap pro rakyat yang ditampilkan secara profesional dan proporsional oleh tiap-tiap kader segera akan dinilai dan menarik simpati masyarakat. Pandangan positif yang sejuk
mengubah imej masyarakat dari rasa kekawatiran yang bahwa PDI Perjuangan identik dengan partai premanisme, kekerasan dan brutalisme perlahan pupus dan luntur berubah menjadi sebuah partai yang penuh simpati dan disukai masyarakat.

Demikian dikatakan wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Irwan Suhelmi kepada beberapa wartawan Rabu(8/9/2010) di sekretariat pimpinan cabang Jalan Sekip Baru Medan . Pernyataan ini berkaitan erat dengan tema "Meningkatkan Kualitas Keimanan dan Hubungan Silaturahmi" pada acara berbuka puasa kader
PDI Perjuangan bersama puluhan anak yatim Panti Asuhan Al Wasliyah Pulo Brayan Kota yang digelar baru-baru ini di tempat yang sama bersama Al Ustadz Sokon Saragih MAg.

Irwan yang juga didampingi ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Hendry John Hutagalung, SE.SH sekretaris Robby Barus dan Ketua Fraksi PDIPerjuangan DPRD Medan menegaskan, PDI Perjuangan Kota Medan bertekad mengubah imej negatif dengan melakukan perbuatan yang dapat memberi citra baik kepada partai ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Bahwa PDI Perjuangan sekarang ini bukan sebuah partai yang perlu ditakuti, seram dan bukan pula partai brutalisme.

Melalui Biprof, fungsionaris PDI Perjuangan kedepan sama-sama dapat menjaga persatuan kesatuan menghilangkan konflik yang selama ini terjadi di internal partai, terlepas dari kepentingan masing-masing personal mari kita mendahulukan kepentingan PDI Perjuangan bukan kepentingan pribadi, ujarnya.

Dijelaskannya, berketerkaitan bahwa PDI Perjuangan adalah sebuah partai yang beroposisi di negara yang kita cintai ini adalah sebuah kelaziman bernegara dalam sebuah dinamika demokrasi. Negara kita Indonesia adalah negara demokrasi yang berlandaskan UUD 45 yang menjamin setiap warganya dan lembaganya untuk bersuara dan bersikap demi kebenaran dan untuk rakyat. Oposisi bukan berarti melawan pemerintahan, pada dasarnya PDI Perjuangan mendukung semua program pemerintah selama program-program yang diterapkan berpihak kepada rakyat. Kalau kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat maka PDI Perjuangan berkewajiban menegur dan mengingatkan pemerintah harus kembali ke
jalan yang benar sesuai konstitusi dan UUD, urai Irwan yang juga fungsionaris BM3 (Badan Musyawarah Masyarakat Minang) Kota Medan itu.

Lebih lanjut ketua panitia pelaksana acara berbuka puasa kaderPDI Perjuangan se Kota Medan bersama yatim piatu dan kaum dhu'afa ini menjelaskan, acara berbuka puasa yang sudah kita laksanakan dengan penuh kesederhanaan dan hikmat tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun, acara ini sendiri merupakan gelaran acara di tahun pertama kepemimpinan ketua DPC
PDI Perjuangan Kota Medan Hendri John Hutagalung, SE, SH dan sekretaris Robby Barus (2010-2015).

"Tujuan kita laksanakan acara ini meningkatkan kekompakan dankebersamaan fungsionaris PDI Perjuangan se Kota Medan sesuai dengan tema yang kita pilih, meningkatkan kualitas keimanan dan mempererat hubungan silaturahmi. Sampai saat ini PDI Perjuangan adalah partai nasionalis yang tidak membeda-bedakan agama maupun ras. Dapat kita saksikan bahwa kader dananggota PDI Perjuangan diramaikan oleh saudara-saudara kita dari perlbagai agama dan suku di nusantara ini.

PDI Perjuangan Kota Medan lebih memilih dan lebih fokus kepada
masyarakat marginal tersantuni secara lebih baik karena itulah mengapa kita cenderung memilih duduk setikar bersama anak-anak yatim piatu di kantor PDI Perjuangan dari pada menggelar acara di gedung mewah tapi anak yatimnya tidak tersantuni secara optimal. Santunan yang lebih baik itu lebih dibutuhkan oleh anak yatim dari pada berbuka puasa di gedung mewah tapi santunannya kurang
memadai. PDI Perjuangan ingin yatim piatu dapat merasakan kebahagiaan dan kegembiraan secara bersama-sama di hari raya Idul Fitri. Kita ingin berbagi rasa, bahagia dan bergembira bersama anak yatim piatu," ungkap Irwan dengan santun dan bersahaja.(int)

No comments:

Post a Comment