Wednesday, September 8, 2010

Suara Di Kecamatan Bajubang Jadi Rebutan Calon Bupati Batang Hari Pilkada Batanghari 2010

JAMBI - Suara pemilih di Kecamatan Bajubang sepertinya menjadi rebutan pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Batanghari 23 Oktober mendatang. Pasalnya, dari Lima pasangan calon , semuanya berasal dari luar Kecamatan Bajubang.
Pasangan calon Abdul Fattah-Sinwan, berasal dari Bathin XXIV dan Marosebo Ulu, Syahirsah-Erpan mewakili Muara tembesi, Mersam dan Marosebo Ilir, serta Ardian Faisal-Apani Saharuddin mewakili Muarabulian-Marosebo Ilir.
Di luar tiga pasangan calon itu, masih ada pasangan calon Fathuddin Abdi-Kemas Ismail Azim (Marosebo Ilir-Pemayung, Hamdi Rahman-Juhartono (Mersam-Muarabulian) dan pasangan Edi Sukarno-Umrin Eri (Muarabulian.
Selain itu, suara di tiga kecamatan, yakni Mersam, Muarabulian dan Marosebo Ilir diyakini juga bakal terpecah. Pasalnya, lebih dari satu orang calon maju dari tiga kecamatan itu.
Mersam misalnya, dari kecamatan ini, maju dua nama yakni Syahirsah dan Hamdi Rahman, sementara Fathuddin Abdi, Erpan dan Apani Saharuddin sama-sama berasal dari Marosebo Ilir. Setali tiga uang, Muarabulian juga menyumbang Ardian Faisal, Juhartono dan Umrin Eri.
Pengamat politik Jambi Tabrani M Soleh yang juga Dosen FH Unja mengatakan, soal peta basis wilayah, menurut mantan Panwas ini, jika setiap kecamatan memiliki calon yang maju, maka di beberapa kecamatan yang tidak punya calon menjadi perebutan.
“Dan biasanya, calon yang basis wilayahnya lebih dekat dari kecamatan yang tidak punya calon, yang akan lebih dipilih oleh masyarakat kecamatan tersebut,” bebernya.
Dengan demikian, peta pertarungan akan sengit di Pilbup Batanghari.
Selain itu, sambungnya, tiga kandidat yang maju merupakan tokoh sentral pemerintahan saat ini, yakni Syahirsah sebagai bupati incumbent, Ardian Faisal Wakil Bupati dan Abdul Fattah Ketua DPRD.
“Mereka punya peluang yang sama – sama besar, apalagi mereka sama-sama pernah berkuasa,” jelasnya.
Dengan jumlah pemilih yang tidak sampai 200 ribu orang, maka persaingan akan semakin ketat. “Pemilih tidak terlalu besar, jadi siapa yang strateginya kuat, dia yang akan menang,” bebernya.
Lalu, bagaimana dengan calon independen ? “Mereka tidak punya perahu politik, dan sampai saat ini marketing politik mereka belum tampak, sehingga cukup sulit bagi mereka untuk bisa bersaing,” jelas Tabrani.
Namun begitu, jika calon independen ini mempunyai strategi politik yang kuat, tidak menutup kemungkinan mereka bisa melebihi perolehan suara calon lainnya.
“Namun mereka memang harus punya strategi yang kuat sekali, karena cukup sulit melawan calon dengan posisi saat ini,”bebernya.
Lebih jauh, Tabrani juga mengakui bahwa pengaruh incumbent cukup besar dalam pilkada.
Pasalnya, Incumbent sedikit banyak bisa mempengaruhi birokrasi saat ini. “Paling tidak staf-staf nya yang ada saat ini, dan itu cukup bepengaruh,” tukanya.
Secara geografis, Fattah memiliki basis massa di Kecamatan Batin XXIV, daerah asalnya. Sejauh ini, dia satu-satunya kandidat dari wilayah yang bermata pilih 18.677 orang itu. Dia juga diprediksi mendapat dukungan di Kecamatan Marosebo Ulu, basis massa Sinwan, yang memiliki mata pilih 20.476. Fattah juga diprediksi mendapat dukungan signifikan di daerah pemilihan (Dapil) Muarabulian dan Bajubang.
Syahirsah juga memiliki basis massa yang jelas. Pasalnya dia berasal dari Muaratembesi dan Mersam, dengan mata pilih 19.482.
Bupati Batanghari itu juga mendapat dukungan cukup besar dari kalangan PNS. Belum lagi, dua partai pemenang pemilu, yakni Golkar dan PBR, yang mendukungnya kini masih solid. Dua partai itu menguasai 12 kursi DPRD, hampir separuh jumlah anggota legislatif daerah itu.
Ardian Faisal punya nilai jual dari ayahnya, yakni Saman Khatib (mantan Bupati Batanghari) juga menjadi nilai plus. Basis massa PDIP tentu saja bisa menjadi patokannya menggalang dukungan.
Pengamat lainnya, Navarin Karim mengatakan, perpecahan Syahirsah – Adrian Faisal di pilbup kali ini menguntungkan calon lainnya.
“Mereka dulu menang karena koalisi mereka solid dan didukung masyarakat, sementara dengan perpecahan saat ini, dipastikan mempengaruhi suara masing-masing,” jelas Navarin.
Menurut Dosen STIPOL NH Jambi ini, dukungan Demokrat terhadap Fattah juga memberi nilai positif terhadap ketua DPRD Batanghari tersebut.
“Karena Demokrat saat ini memimpin di tingkat pusat, dan cukup berpengaruh disetiap pilkada,” jelasnya.
Namun demikian, pertarungan juga semakin ketat, jika Syahirsah mampu mengkondisikan jajaran PNS yang ada di Batanghari.
“Ini bukan rahasia lagi, PNS sering mendapatkan tekanan dalam pilkada,” bebernya.
Lalu, bagaimana dengan calon independen ? pengamat yang satu ini cukup pesimistis.
“Ibaratnya ikan tanpa air, itulah calon independen, mereka tidak punya perahu politik, sehingga perlu tenaga yang ekstra untuk dapat dukungan dari masyarakat,”bebernya.
Selain faktor strategi, diungkapkan Navarin, faktor financial juga akan berpengaruh dalam pilbup Batanghari nanti.
“Dengan jumlah pemilih yang tidak terlalu besar, faktor financial cukup berpengaruh,” tukasnya.
Kandidat cabup Abdul Fattah, dikonfirmasi koran ini, mengatakan, selain mengamankan basis massa yang ada di Bathin XXIV dan Marosebu Ulu, dirinya juga yakin bisa meraup suara signifikan di basis lawan.
‘’Kita tetap optimis, Saya tidak akan maju di pilkada kali ini jika tidak ada dukungan dari masyarakat. Saya mencintai masyarakat Saya, seperti Saya mencintai kabupaten ini (Batanghari, red),’’ katanya.
Tim Koalisi Pemenangan Fattah-Sinwan, Jasasila, menambahkan, dukungan parpol koalisi yang cukup solid siap all out memenangkan pasangan ini.
‘’Masyarakat sudah tahu track record Pak Fattah seperti apa, banyak sudah yang diperbuatnya untuk Batanghari ini,’’ katanya.
Di lain pihak, calon independen Fathuddin Abdi mengatakan, meskipun banyak calon dari Marosebo Ilir, tapi masyarakat tahu siapa yang akan dipilih.
‘’Cuma kita yang maju sebagai nomor satu, masyarakat tahu siapa yang akan dipilih,’’ katanya, belum lama ini.
Sementara itu, Sekretaris DPD II Golkar Batanghari, Afithoni mengatakan, pihaknya tetap optimsi, Syahirsah-Erpan dapat mempertahankan perolehan suara lima tahun lalu sebanyak 63.000 pemilih.
“Bahkan, kami optimis bisa lebih, karena saat itu Syahirsah bukan incumbent, kalau sekarang, pak Syahir sudah dikenal hampir semua masyarakat Batanghari setelah menjadi bupati lima tahun ini,” ujar Fithoni.
Namun demikian, Fithoni juga tidak sesumbar. Dia mengakui, ada beberapa basis masa yang dianggap menjadi target utama pendulang suara, yakni Mersam, Pemayung dan Bajubang.
“Di daerah ini, dulu Pak Syahir dapat suara maksimal, dan saat inipun terus kita garap,” bebernya.
Beberapa kegiatan yang dilakukan Syahirsah untuk mensosialisasikan kembali dirinya, menurut Fithoni dengan melakukan kegiatan Jum’at keliling, Subuh keliling dan tentunya Tarawih bersama masyarakat.
“Kita terus bangun komunikasi dengan masyarakat, untuk mengetahui, apa yang masih harus dibenahi lima tahun ke depan,” tukasnya.
Cawabup pendamping Ardian Faisal, Apani Saharuddin, juga optimis bisa meraup dukungan signifikan di Bajubang. Pasalnya, dirinya pernah menjabat sebagai Camat Muarabulian yang waktu itu masih bergabung dengan Bajubang.
‘’Insya Allah para tokoh masyarakat masih ingat dengan Saya, dan Alhamdulillah sambutan mereka terhadap kami berdua juga cukup bagus,’’ katanya.
Selain itu, menurut Pani, posisi Ardian Faisal yang notabenenya wakil bupati Batanghari juga sudah cukup dikenal masyarakat.
Kandidat cabup lainnya Hamdi Rahman, saat dikonfirmasi baru-baru ini terkait majunya lebih dari satu calon dari Mersam, tidak terlalu merisaukan hal tersebut.
‘’Saya orang Mersam tulen, bapak orang Mersam, mak orang Mersam, dan Saya pun lahir di Mersam,’’ jawabnya.
Cawabup Umrin Eri yang dikonfirmasi via ponselnya, semalam, mengatakan, dirinya juga optimis bisa meraup suara siginifikan di Bajubang.
‘’Tidak hanya Bajubang, kita juga optimis di kecamatan lainnya,’’ tandasnya.
(int)

No comments:

Post a Comment