DPRDSU: Proyek Bendungan Lau Simeme Berbiaya Rp 1,2 T Terkendala * Dewan Soroti Rekomendasi Teknis BWSS II ke Proyek Perum Mewah Polonia
Juni 10th, 2009
Medan :msi
Komisi D DPRD Sumut menegaskan, Pempropsu terkesan tidak sungguh-sungguh membangun Bendungan Lau Simeme di Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang, sehingga proyek berbiaya Rp1,2 triliun berasal dari dana LOAN-JBIC Japan Bank of International Corporate) terkendala akibat pembebasan tanah.
Penegasan ini diungkapkan anggota Komisi D DPRD Sumut HM Marzuki dan Sekretaris Kom D Analisman Zaluchu, SSos,MSP dalam rapat dengar pendapat dengan BWSS II (Badan Wilayah Sungai Sumatera II), dipimpin ketua komisi Sobambowo Bu’ulolo, SH, Selasa (9/6) di DPRD Sumut.
Dalam rapat yang dihadiri anggota Komisi D Elbiner Silitonga, Zulkarnain ST dan Irma Julita Ginting menyimpulkan persoalan terkendalanya proyek Bendungan Lau Simeme harus menjadi perhatian serius Pempropsu, karena persoalan pembebasan tanah masyarakat tidak dituntaskan menghambat proyek besar berbiaya triliunan rupiah.
“Hanya karena tidak dikeluarkannya anggaran Rp30 miliar untuk membebaskan tanah 15 KK, proyek senilai lebih kurang Rp1,2 triliun terhambat,” ujar Marzuki.
Padahal, lanjut Marzuki lagi, proyek Bendungan Lau Simeme sudah dirancang 3 tahun lalu pada masa RE Nainggolan menjabat sebagai Kepala Bappedasu, tapi hingga kini belum terlaksana karena terkendala pembebasan tanah.
Persoalan lain yang harus menjadi perhatian serius, tambah Analisman Zalukhu, terkait penduduk seberang sungai proyek Perum (Perumahan) mewah Polonia menjadi korban banjir.
Hal ini tidak terlepas dari rekomendasi teknis yang dilakukan BWSS II kepada pihak developer perumahan mewah Polonia, karena Benteng Sungai Deli yang dibangun pihak developer disepanjang proyek perumahan itu dampaknya terjadi banjir melanda penduduk di seberang prumahan tersebut.
Karena itu, Analisman minta BWSS II ikut bertanggung-jawab membangun benteng atau tembok pinggir Sungai Deli sisi seberang proyek perum mewah Polonia. Jangan hanya kepentingan real estate dibangun benteng, sementara kepentingan warga diabaikan jadi korban banjir.
Sementara Kasubag TU BWS Sumatera II Pardomuan Gultom mengatakan, rekonedasi teknis yang dikeluarkan BWSS II ke proyek perum Polonia sudah memenuhi prosedur, tapi persoalan krusial saat ini masalah banjir kota Medan.
Apalagi Wilayah Sungai Belawan-Ular- Padang meliputi DAS Deli melintasi kota Medan berpotensi rawan banjir. Demikian DAS Ular merupakan sumber air bagi areal persawahan irigasi Sungai Ular seluas 18.500 ha, serta DAS Padang melintasi Tebingtinggi rawan banjir.
Terkait Lau Simeme, kata Padomuan, harus dibangun waduk di areal seluas 200 ha, tapi terkendala oleh pembebasan lahan 15 KK yang dananya sekira Rp30 miliar. “Jika pembebasan tanah ini tuntas, kegunaannya untuk pembangkit listrik, penyediaan air minum, pengaturan dan pengendalian banjir kota Medan dan jadi tempat rekreasi,” ujarnya. (gus/bin)
SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment