PERCUT SEI TUAN (Msi) - Akibat Drainase tidak berfungsi, bila turun hujan lebat, puluhan ruas jalan di Kecamatan Percut Sei Tuan 'menjelma jadi lautan'. Bahkan hampir seluruh desa di kecamatan tersebut mengalami nasib yang sama.
Hal ini terungkap dari pantauan Wartawan, Senin (26/10) disejumlah ruas jalan dibeberapa dusun di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan. Seperti di jalan Banteng pasar V, Dusun XII, ruas jalan hancur berlubang lubang dan mirip seperti kolam ikan. Demikian pula dijalan Datuk Kabu, Dusun XV, sekitar tiga titik ruas jalan telah menjelma mirip seperti lautan. Hal ini diakibatkan seringnya turun hujan beberapa hari belakangan ini, sementara Drainase sama sekali tidak berfungsi.
Ratusan rumah penduduk pun menjadi korban banjir, walaupun barang barang elektronik sempat diselamatkan namun tidak sedikit pula barang barang berharga terutama seperti kursi, lemari dan lainnya menjadi rusak dan lapuk termakan air.
“Sebenarnya hal tersebut bisa tidak sampai terjadi bila sistem proses
pelaksanaan pembangunan infrastruktur didahului dengan proses dasar, yaitu pembangunan dan pembenahan saluran parit,” ungkap Ngadimin (60), tokoh masyarakat Tembung. Hal senada juga diungkapkan H.Bejo (54) dan Agus Salim (42). Menurut mereka bila saluran parit berfungsi dengan baik, walaupun wilayah tersebut terbilang rendah namun banjir akan cepat surut dan mengering, sehingga tidak sempat tergenang.
Ditambahkannya bila hal ini dibiarkan berlarut larut bukan tidak mungkin akan mengancam kesehatan masyarakat. Karena di air yang tergenang tersebut akan bertelur nyamuk yang akan menyebarkan beberapa Virus Virus penyakit.
Sementara itu Kepala Desa Tembung, Sisman, yang ditemui saat meninjau lokasi banjir dijalan Datuk Kabu, Dusun XV, mengungkapkan tergenangnya air akibat banjir itu juga terjadi mulai dari Dusun XII sampai Dusun XVI. Kades mengakui genangan air banjir itu diakarenakan kurang berfungsinya drainase saluran pembuangan air. Baik parit parit kecil dan parit pinggiran jalan maupun saluran induk pembuangan air menuju sungai.
Menurutnya walaupun telah berulang kali dilakukan gotong royong massal namun hasilnya tidak memadai, karena saluran parit disekitar wilayah tersebut tidak jalan serta tidak mampu menampung volume debit air hujan yang cukup banyak.
“Pembangunan saluran drainase dan perbaikan beberapa ruas jalan yang rusak sebelumnya telah kita usulkan ke Pemkab Deli Serdang melalui Musrembang maupun dalam reses DPRD-DS setahun yang lalu,” ujar Kades Sisman. Namun, lanjutnya, sampai sejauh ini usulan tersebut belum terealisasi, padahal pembangunan drainase permanen dan perbaikan jalan saat ini sudah sangat mendesak. Mengingat sudah banyaknya rumah warga dan ruas badan jalan yang rusak parah.
Disamping banjir menggenangi rumah penduduk, dibadan jalan yang rusak dan berlubang telah berulang kali memakan korban yang nyaris merenggut nyawa pengendara kenderaan, karena terjatuh dan terjerembab dijalan berlubang yang digenagi air itu.
Kades Sisman memohon dan berharap kepada Pemkab Deli Serdang melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk merealisasikan pembangunan drainase yang permanen dan memperbaiki jalan yang rusak.(int)
PERCUT SEI TUAN (Msi) - Akibat Drainase tidak berfungsi, bila turun hujan lebat, puluhan ruas jalan di Kecamatan Percut Sei Tuan 'menjelma jadi lautan'. Bahkan hampir seluruh desa di kecamatan tersebut mengalami nasib yang sama.
Hal ini terungkap dari pantauan Wartawan, Senin (26/10) disejumlah ruas jalan dibeberapa dusun di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan. Seperti di jalan Banteng pasar V, Dusun XII, ruas jalan hancur berlubang lubang dan mirip seperti kolam ikan. Demikian pula dijalan Datuk Kabu, Dusun XV, sekitar tiga titik ruas jalan telah menjelma mirip seperti lautan. Hal ini diakibatkan seringnya turun hujan beberapa hari belakangan ini, sementara Drainase sama sekali tidak berfungsi.
Ratusan rumah penduduk pun menjadi korban banjir, walaupun barang barang elektronik sempat diselamatkan namun tidak sedikit pula barang barang berharga terutama seperti kursi, lemari dan lainnya menjadi rusak dan lapuk termakan air.
“Sebenarnya hal tersebut bisa tidak sampai terjadi bila sistem proses
pelaksanaan pembangunan infrastruktur didahului dengan proses dasar, yaitu pembangunan dan pembenahan saluran parit,” ungkap Ngadimin (60), tokoh masyarakat Tembung. Hal senada juga diungkapkan H.Bejo (54) dan Agus Salim (42). Menurut mereka bila saluran parit berfungsi dengan baik, walaupun wilayah tersebut terbilang rendah namun banjir akan cepat surut dan mengering, sehingga tidak sempat tergenang.
Ditambahkannya bila hal ini dibiarkan berlarut larut bukan tidak mungkin akan mengancam kesehatan masyarakat. Karena di air yang tergenang tersebut akan bertelur nyamuk yang akan menyebarkan beberapa Virus Virus penyakit.
Sementara itu Kepala Desa Tembung, Sisman, yang ditemui saat meninjau lokasi banjir dijalan Datuk Kabu, Dusun XV, mengungkapkan tergenangnya air akibat banjir itu juga terjadi mulai dari Dusun XII sampai Dusun XVI. Kades mengakui genangan air banjir itu diakarenakan kurang berfungsinya drainase saluran pembuangan air. Baik parit parit kecil dan parit pinggiran jalan maupun saluran induk pembuangan air menuju sungai.
Menurutnya walaupun telah berulang kali dilakukan gotong royong massal namun hasilnya tidak memadai, karena saluran parit disekitar wilayah tersebut tidak jalan serta tidak mampu menampung volume debit air hujan yang cukup banyak.
“Pembangunan saluran drainase dan perbaikan beberapa ruas jalan yang rusak sebelumnya telah kita usulkan ke Pemkab Deli Serdang melalui Musrembang maupun dalam reses DPRD-DS setahun yang lalu,” ujar Kades Sisman. Namun, lanjutnya, sampai sejauh ini usulan tersebut belum terealisasi, padahal pembangunan drainase permanen dan perbaikan jalan saat ini sudah sangat mendesak. Mengingat sudah banyaknya rumah warga dan ruas badan jalan yang rusak parah.
Disamping banjir menggenangi rumah penduduk, dibadan jalan yang rusak dan berlubang telah berulang kali memakan korban yang nyaris merenggut nyawa pengendara kenderaan, karena terjatuh dan terjerembab dijalan berlubang yang digenagi air itu.
Kades Sisman memohon dan berharap kepada Pemkab Deli Serdang melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk merealisasikan pembangunan drainase yang permanen dan memperbaiki jalan yang rusak.(int)
SELAMATKAN AIR DEMI ANAK CUCU KITA.ANAK CUCU KITA JANGAN KITA BERIKAN AIR MATA TAPI BERI MEREKA MATA AIR : Hutan Lindung Resapan Air yang merupakan Tulang Pungung Ketersedian Air : Merusak hutan ,Merusak Air Berarti Merusak Masa Depan Kita : Air Sumber Kehidupan Tanpa Air Kehidupan Akan Berakhir Lestarikan Air Tanggung Jawab Kita Bersama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment