Thursday, March 18, 2010

Reihani: Jangan Kaitkan dengan Mutasi





Reihani Kamis, 18 Maret 2010
KAPOLSEK Brandan AKP M Sofyan mengatakan, tuduhan yang dialamatkan padanya hanyalah rekayasa dan berkaitan dengan mutasi seorang anak buahnya, Aiptu Jendra Kesuma ke Polres Langkat.

“Selama ini Jendra bertugas di Polsek Brandan, tapi beberapa waktu lalu dimutasi ke Polres Langkat. Beberapa Minggu setelah mutasi itu dikeluarkan, istri Jenda yang terpilih jadi anggota DPRD mengintervensi saya,“ kata Sofyan kepada POSMETRO MEDAN via seluler.

Tudingan AKP M Sofyan dibantah istri Aipda Jenda Kesuma, Reihani. “Masalah ini tidak ada kaitanya dengan mutasinya suami saya. Jadi tolong jangan dikait-kaitkan, sebab kalau mau cerita mutasi, suami saya tetap menjalani mutasi dan tetap bertugas seperti biasa. Lagipula saya nggak pernah mengintervensi masalah ini, sebab mutasi adalah hal wajar,“ ujar Reihani kepada POSMETRO MEDAN, Rabu (17/3) saat ditemui di Komisi III DPR Langkat.

Reihani juga membantah menciptakan kasus untuk menjerumuskan AKP M Sofyan. “Rasanya tidak salah kalau kami membela masyarakat. Kami juga ketahui kasus ini setelah korban datang mengadukan nasibnya ke DPR Langkat. Jadi bukan saya yang mencari-cari seperti yang dituduhkan. Jangan dibuat alasan kalau kasus ini dilatorbelakangi rasa sakit hati,“ pungkasnya lagi.

Politisi asal partai Hanura ini juga mengatakan, korban CM yang mengaku telah disetubuhi Kapolsek. “CM itu warga saya, jadi wajar saja saya membela warga saya. Siapapun warganya harus kita bela kalau kejadiannya seperti ini,” katanya tajam.

Reihani jelas-jelas membantah punya hubungan keluarga dengan CM. “Saya saja baru kenal mereka setelah kasus ini, kebetulan saat datang ke DPRD Langkat, CM dan ibunya sempat duduk-duduk di ruangan komisi.“

“Kalau suami saya dibilang punya track record yang kurang baik di Brandan karena membeking banyak usaha ilegal hingga dipindahkan, yang mana usaha ilegal yang dibekinginya. Tolong tunjukkan. Lagipula kalau suami saya dinilai masyarakat tidak baik, mana mungkin saya dipilih menjadi anggota Dewan,” pungkas reihani yang turut didampingi Ma’Ruf Ritongga dan Ketua Komisi III, H Poiman SH.

Terpisah Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Togar Lubis saat ditemui di kantornya mengaku tenggah mempersiapkan orang-orangnya untuk mendampingi korban membuat laporan pengaduan ke Poldasu terkait kasus pelecehan seksual tersebut.

“Untuk kasus ini kita telah menunjuk Syahrial SH selaku divisi Advokasi dari P2TP2A yang akan mendampingi korban nantinya. Mungkin kalau tidak ada halangan besok (hari ini, red) korban akan diboyong ke Poldasu membuat pengaduan,“ jelas Togar.

Menurut Togar lagi, selain melaporkan kasus ini ke Propam Poldasu, pihaknya juga akan menyurati Kadiv Propam Polri, KOMNAS HAM, Kompolnas, Menteri Pemberdayaan Perempuan (PP) dan yang diangap perlu.

Kapolres Langkat AKBP Mardiyono SIk Msi ketika dikonfirmasi via HP mengaku telah memerintahkan anggotanya turun kelapangan melakukan pemeriksaan. “Saya sudah perintahkan anggota Paminal turun melakukan pemeriksaan terhadap korban maupun orang-orang yang disebut-sebut dalam pemberitaan koran hari ini. Selain Paminal juga akan melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang jaga (piket) pada 8 Desember 2009 saat kejadian. Kita akan mencari tahu siapa yang benar dan salah dalam kasus ini,” ujar mantan Wakapolres Simalungun ini.

Ketika disingung kalau korban akan melapor ke Propam Poldasu, dengan mantap Kapolres mengatakan sangat mendukung langkah korban. “Bagus itu, biar semuanya jelas siapa yang salah dan benar,” imbuhnya. (darwis

No comments:

Post a Comment