Tuesday, March 30, 2010

Ribuan Hektar Sawah Masih Tergenang Di kabupaten Kerinci




PERTANIAN LUMPUH : Kondisi persawahan masyarakat di Kecamatan Hamparan Rawang yang masih terendam air.


SUNGAI PENUH - Ribuan hektar sawah di tiga desa Kecamatan Hamparan Rawang masih tergenang air. Tiga desa yang sawahnya tergenang itu adalah Desa Paling Serumpun, Tanjung dan Tanjung Muda.

Menurut informasi, kondisi ini mulai terjadi sejak tahun 1995 lalu pasca gempa dashyat yang menguncang Kabupaten Kerinci. Sejak itu Rawang menjadi terminal atau pusat banjir.

Pasalnya, setiap hujan di daerah Kerinci dan Kota Sungaipenuh terutama di bagian Hulu Kabupaten Kerinci, maka di Rawang yang akan kebanjiran.

Warga didaerah ini kini hanya bisa berharap uluran tangan dari darmawan dan juga pemerintah, lantaran tidak ada yang bisa dikerjakan.

“Beruntung saja warga kami tidak ada yang jahat, kalau melihat kehidupan warga sebenarnya sudah sangat parah dikarenakan tidak ada lagi sumber mata pencarian lantaran sawah yang menjadi andalah sudah tergenang,” ungkap Kades Tanjung, H Basrun SAg.

Menurut Kades Tanjung, kalau hasil pertanian di daerahnya cukup bagus apalagi yang berada disebelah barat atau seberang sungai, akan tetapi lantaran selalu dihantam banjir, sekarang ini juga kian buruk.

“Kalau dulu terkenal hasil padi sawah kami, tapi sekarang ini hanya tinggal kenangan. Terlebih sejak 1995 lalu, banjir di Tanjung mulai terjadi dan belum ada solusi dari pemerintah,” katanya

Warga Tanjung Muda Mizanudin, banjir yang mengenangi ribuan hektar areal persawahan mereka berasal dari luapan Sungai Terung dan Air Sungai Batang Merao.

Sekarang warga hanya bisa berusaha mencari ikan dan itupun tidak banyak. “Pemerintah hendaknya bisa mencarikan solusi bagi kami di Tanjung Rawang agar bisa hidup layak. Minimal bisa kembali bercocok tanam padi sawah lagi,” pinta warga, kemarin.

Disisi lain, Kades Palin Serumpun Rawang Musahril memprediksikan jika tidak dicarikan solusi, banjir yang menggenangi sawah masyarakat, maka ditahun 2013 mendatang tiga desa di Tanjung Rawang ini sudah menjadi Danau.

“Sekarang saja asalkan hujan disini sudah seperti danau apalagi 2013 nanti sudah pasti menjadi danau baru,” ujarnya.

Beruntung ungkap Musahril, sekarang ini air tidak lagi masuk kedalam pemukiman penduduk. Sebelumnya, kurang lebih sepekan terakhir hampir separuh rumah warga dilanda banjir lantaran air dari areal persawahan naik hingga kepemukiman penduduk.

Sementara itu dari pantauan di lapangan kemarin di tiga Desa tersebut masih terlihat areal persawahan milik warga terendam bajir. Malahan di lokasi kemarin hujan lebat masih terjadi dan diperkirakan akan menambah debit air Sungai Terung serta Batang Merao.

(ika)

No comments:

Post a Comment