Wednesday, August 19, 2009

Masyarakat nelayan belawan bahari Budidayakan Lele DUMBO

Masyarakat nelayan belawan bahari Budidayakan Lele DUMBO
Ir H WAHID Msi : MENDUKUNG BUDIDAYA IKAN LELE
Belawan : media swara indonesia
penghasilan masyarakat nelayan tradisional mulai berkurang,bahkan hampir tidak membawa hasil kerumah hal ini dikarenakan Ombak, angin dan hujan yang akhir-akhir ini sering terjadi,sehinga masarakat nelayan kelurahan belawan bahari lingkungan VI dan VIII kecamatan medan belawan khusunya mengambil langkah-langkah jalan alternatif,yaitu budidaya LELE DUMBO guna untuk menambah penghasilan dan untuk menghidupi keluarga, oleh karena itu para nelayan melaklukan ternak ikan lele Dumbo selain mudah memeliharanya juga makanannya muda didapat dipasar , demikian dikatakan M Thamrin,asrol,Siman,Pepen,Hasan lubis,Herman Pakaji dan Ali Andak, masyarakat nelayan pembubidaya lele dumbo dilokasi kolam di lingkungan VIII ke OR baru-baru ini.
Thamrin juga menambahkan upaya ini kami lakukan untuk mewujudkan perikanan budidaya sekaligus percontohan karena air disini ,air payau (pertemuan air tawar dan air asin), sebagai masarakat nelayan kami harus proaktif untuk menciptakan iklim usaha dan mendukung program pemerintah khusunya Dinas Perikanan & Kelautan Kota Pemko Medan di bawah pimpinan Ir.H.A.Wahid, M.Si, yaitu lewat gerakan makan ikan produksi dalam negeri , dan kami juga berharap kepada DISKANLA MEDAN agar membantu bibit ikan lele dumbo dan sekaligus memberikan pembinaan,pengarahan, ucap nya.
Disisi lain Ir.H. A. WAHID Msi saat dikonfiormasi diruangan kerjanya (1/4) mengatakan kepada OR Kebijakan dalam pembangunan perikanan adalah Pengendalian Perikanan Tangkap, Pengembangan Perikanan Budidaya dan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Perikanan. Sejalan dengan kebijakan tersebut, Diskanla Medan akan membantu bibit ikan lele dumbo , sekaligus memberikan pembinaan,pengarahan, karena itu, kita berupaya untuk meningkatkan produksi budidaya ikan . Mudah-mudahan budidaya ikan lele dumbo dapat meningkat penambahan keuangan para masyarakat nelayan khususnya di Medan Utara dan marilah kita bersama untuk menggalakkan budidaya tersebut. Ucapnya
Ir H.A.Wahid juga menambahkan Dalam hal Meningkatnya permintaan ikan berkualitas dan bermutu sehingga dapat bersaing di pasar global .stakeholder perikanan budidaya harus melakukan 3 (tiga) hal, antara lain: (1). Produksi super efficient, yaitu para pembudidaya mampu memproduksi ikan dengan biaya yang paling murah, dengan menekan biaya produksi sedemikian rupa sehingga dapat menjual dengan harga yang lebih murah (affirdable) dibandingkan negara lain. Super Efficient dapat diwujudkan dengan menerapkan cara budidaya yang benar sehingga peluang keberhasilan tinggi, menurunkan biaya - biaya yang tidak perlu dan menggunakan sarana dan prasarana serta sumber daya alam secara tepat guna.
(2). Real quality, kedepan masyarakat maju dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi akan menuntut makanan yang berkualitas terbaik dan tersedia secara kontinyu. Mutu baik berarti memenuhi standar kualitas/mutu yang dipersyaratkan (acceptable), sedangkan kontinyu berarti mutunya harus dijaga agar tidak berfluktuasi yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan konsumen,
dan (3). Mega marketing, produk perikanan harus mempunyai pasar yang luas. Hal ini menuntut para pengolah/processing agar dapat menciptakan produk yang bernilai tambah dan lebih bervariasi sehingga membuka pasar yang lebih luas.
Selain itu, pembudidaya akan dituntut untuk memperbanyak keanekaragaman species yang dipelihara untuk menyediakan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen sehingga konsumen mudah mendapatkannya (accessible).
Perikanan budidaya kelak harus mampu meningkatkan konstribusinya secara nyata terhadap sektor perikanan secara keseluruhan. Keberhasilan ini dapat dicapai dengan baik, apalagi terdapat dukungan dan peran aktif semua stakeholders dari hulu sampai ke hilir, termasuk di dalamnya Masyarakat Akuakultur Indonesia.(ROY)



PEMERINTAH PUSAT DAN SUMUT HARUS SEGERA MEMBANGUN
Perluasan PPSB Belawan Dan PPN Sibolga, KARENA MENDATANGKAN PAD YANG BESAR.
Belawan: media swara indonesia
Percepatan pembangunan Kelautan dan perikanan di sumatera utara harus segera di tingkatkan agar pendapatan hasil daerah meningkat (PAD), pemerintah pusat dan daerah harus secepatnya membangun pasilitas yang memadai diareal PPSB ( Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan ) gabion belawan dan PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) nauli sibolga, upaya pemerintah untuk meningkatkan program pembangunan sektor kelautan dan perikanan khususnya PPSB gabion belawan saat ini kami nilai belum terlihat karena kondisi pelabuhan tidak teratur ,dan pasilitas yang digunakan para pengusaha sektor kelautan di gabion belawan,mengunakan dermaga yang mereka bangun secara pribadi ,akibat keterlambatan pemerintah pusat dan daerah membangun perluasan dermaga dan lemahnya pengawasan tersebut ,dampak dari kurangnya perhatian pemerintah harga ikan selalu mahal dan tidak terjangkau harganya oleh masyarakat sementara kampanye gerakan makan ikan sering dilakukan oleh pemerintah dengan kondisi seperti ini, pemerintah pusat harus secepatnya membangun perluasan dermaga gabion belawan dan sibolga, yang mana akibat keterlambatan pembangunan tersebut pengusaha seenaknya,sehingga membuat harga ikan melambung tinggi,demikian dikatakan Koordinator DPP Aswd Roy Andre dan Nazaruddin selaku ketua kelompok nelayan KUB di Pekan Labuhan, Sabtu (29/3)
Bung Roy menambahkan, Pelabuhan belawan sebagai ujung tombak pelaksana program serta menggalang keterpaduan bersama sektor terkait lainnya, Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor pembangunan yang berbasis pada sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan, sehingga kekuatan sektor ini terkandung dalam potensi ekonominya dan dapat dioptimalkan menjadi salah satu pilar keunggulan kompetitif bangsa dalam pembangunan ekonomi dan kemakmuran rakyat. Hal tersebut didasari dengan pertimbangan antara lain:
(1) potensi sumber dayanya besar dan beragam, serta memiliki daya saing yang cukup tinggi; (2) memiliki keterkaitan yang kuat terhadap perkembangan sektor-sektor lainnya; (3) sumber dayanya merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang bila pengelolaannya dilakukan secara tepat dan benar; (4) tingkat pengembalian dan keuntungan investasi relatif tinggi sehingga merupakan sektor ekonomi yang efisien; (5) daya serap tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan tinggi, dan (6) dapat menghasilkan devisa bagi Negara. Ujarnya. (Roy)

No comments:

Post a Comment