Saturday, March 5, 2011

Masyarakat banyak Sakit Karena Air


Menkes Perlu Keseriusan

Selain akses terhadap air bersih yang masih rendah, kualitas air minum di Indonesia juga masih tergolong rendah. Lebih lanjut Roy Andre Koordinator DPP ASWD Sumatera usai mengadakan sosialisasi tentang hari air dunia ke 19 tahun 2011 di beberapa sekolah yang ada di propinsi jambi terutama di SMA Negri 5 bajubang  menjelaskan, menurut survei tentang kualitas bakteriologis air yang dilakukan WHO di 343 kabupaten pada tahun 2004, 42,5 persen air minum yang dikonsumsi oleh penduduk tidak memenuhi syarat kesehatan. Sehingga menyebabkan penyakit diare dan muntaber.
Menurut data yang dihimpun Depkes sendiri, diare walau selintas terkesan sebagai penyakit ringan, kadang bisa terjadi secara sporadis. Ada beberapa kasus diare luar biasa, yakni yang terjadi secara tiba-tiba menyerang banyak orang sekaligus. Namun telah terjadi penurunan kasus semacam ini di sejumlah wilayah di Indonesia.
Depkes mencatat pada 1996, kasus luar biasa diare terjadi sebanyak 86 kali dengan jumlah kasus 4.898 orang dan kematian 120 orang. Pada tahun 2000, telah terjadi penurunan menjadi 30 kali yakni 920 kasus dan kematian 19 orang.
Sementara menurut catatan ASWD , berdasar survei yang dilakukan Depkes melalui survei kesehatan rumah tangga, ternyata penderita diare berjumlah 300 per 1.000 penduduk, bahkan lebih. Fakta ini seolah mengatakan bahwa kesadaran penduduk Indonesia akan kesehatan masih teramat minim.
Depkes sudah berupaya membangun sarana air minum dan sanitasi yang dimulai pada era 1970-1980 melalui Proyek Inpres Sarana Kesehatan. Proyek ini meliputi juga sarana air bersih dan pengadaan jamban keluarga. Namun lingkupnya sangat terbatas pada daerah pedesaan.
Hasil studi dari lembaga penelitian Universitas Indonesia (UI) tahun 1977 di sejumlah wilayah membuktikan, diare bisa dicegah hingga 35 persen dengan menyediakan air minum bersih. Sedangkan penyediaan jamban mampu mecegah diare sampai 28 persen. Kalau saja perbaikan sanitasi dan pengadaan air bersih bisa dilakukan secara berkesinambungan, maka penduduk yang menderita akibat diare bisa ditekan jumlahnya.

No comments:

Post a Comment