Saturday, March 5, 2011

Snorkling Berbonus Manta


detik_mantajpg-
Salah satu manta yang terlihat

Foto selengkapnya


NUSA TENGGARA TIMUR - Pagi tadi (26/10/2010) kami terbangun karena suara alarm berbunyi. Dengan mata yang masih mengantuk dan badan belum terguyur oleh air, kami beranjak pergi dari hotel untuk menjalani agenda hari ini. Kemarin malam kami telah membooking paket untuk menyelam dan snorkling dari sebuah dive center di Labuhan Bajo. Saya yang tidak memiliki sertifikat menyelam, harus puas dengan melakukan snorkling. Sempat ada keinginan sebelumnya untuk mengambil kursus menyelam, tapi ternyata biayanya tidak sesuai dengan kemampuan keuangan saya, terpaksa hal itu harus diurungkan. Mungkin lain kali kalau ada rejeki berlebih saya akan mengambil kursus itu.

Di pelabuhan tradisional sudah berkumpul enam orang bule. mereka semua adalah peserta yang mengikuti program menyelam hari ini. Terlihat wajah ceria dan saling mengenalkan diri satu sama lain dari orang - orang itu. Dalam perjalanan menyelam dan snorkling hari ini, saya dan Utine, adalah satu - satunya orang Indonesia yang mengikuti kegiatan menyelam bersama mereka, selain dari para kru kapal tersebut. Sebelum mengangkat jangkar, kami mendapatkan pengarahan dari seorang dive master yang berkewarganegaraan Belanda. Dia menjelaskan tentang peraturan di kapal dan memberikan pengarahan tentang dive spot yang akan kami lakukan. Titik dive spot pertama adalah Karang Makassar. Tempat biasanya ikan Manta bermunculan di lautan wilayah Taman Nasional Komodo.

"Kamu akan dapat melihat ikan manta hanya dengan snorkling", ucap dive master itu kepada saya. Sempat tidak percaya dengan ucapannya, tapi saya berdoa untuk bisa mendapatkan kesempatan yang jarang itu. Setelah melakukan perjalanan selama 1 jam, akhirnya kapal kami tiba di titik penyelaman yang pertama. Satu persatu enam orang penyelam melompat ke dalam air. Dan kini tiba giliran saya untuk meloncat ke dalam air. Saat itu saya ditemani dengan seorang gadis bernama Sarah. Dia tidak menyelam dikarenakan belum memiliki lisensi untuk itu sama seperti saya. Setelah berenang dan tidak melihat apa - apa selama 5 menitan, tiba tiba kapten kapal berteriak kepada kami. "Itu ikannya, di sebelah kanan kalian", sembari sang kapten menunjukkan jari telunjuknya kepada kami. Secepatnya berenang mengikuti titik yang ditunjuk oleh dia. Tanpa kami sadari, dari belakang seekor ikan manta telah mendekat. Saat itu jarak ikan manta di sisi kanan saya kurang lebih sekitar 5 meteran. Sempat ada rasa takut, karena ini untuk pertama kalinya saya melihat ikan manta secara langsung di dalam laut. Namun perasaan itu dapat saya kendalikan. Lambat laun, ketakutan berubah menjadi kegembiraan setelah melihat beberapa ekor manta bermain main di sekeliling kami. Gerak ikan - ikan itu seperti terbang melayang mengepakkan sayapnya di dalam lautan. Mereka seolah olah menari layaknya balerina di atas panggung. Sebuah hal yang menakjubkan bagi saya saat itu.

Kegembiraan yang saya rasakan sepertinya tidak dialami oleh Sarah. Gadis asal Spanyol ini beberapa kali mengenggam tangan saya ketika ikan - ikan itu terbang mendekati kami. Saya menduga dia sedikit ketakutan. Merasakan gelagat kurang nyaman dari dia, saya mengajaknya kembali ke kapal. Dan sekembali naik ke permukaan, saya tanyakan perasaannya ketika melihat ikan - ikan itu tadi. "Saya takut melihat ikan manta", ucap dia. Wajah ikan - ikan itu ternyata menyeramkan bagi Sarah. Sempat saya ajak dia untuk turun lagi dan meyakinkan bahwa ikan - ikan itu aman. Dia tetap merasa takut. Akhirnya saya urungkan keinginan untuk turun kembali. Walaupun snorkling cuma 25 menit, saya cukup senang. Karena bisa melihat ikan Mantaray secara langsung.

Karena saya tidak memiliki kamera untuk memotret di bawah air. Saya menggunakan salah satu foto dari utine untuk artikel ini.

No comments:

Post a Comment