Sunday, February 6, 2011

Potensi Budidaya Ikan Karamba di Sungai Batanghari Jambi















Sungai, danau dan waduk banyak terdapat di Indonesia. Wilayah tersebut merupakan lokasi yang dapat digunakan oleh masyarakat setempat sebagai lokasi usaha yang menguntungkan. Usaha yang dapat dilakukan secara tradisional secara turun menurun adalah kegiatan usaha memancing dan menangkap ikan menggunakan jaring tabur. Saat ini, bentuk usaha perikanan yang dapat dilakukan di wilayah sungai, danau dan waduk adalah budidaya ikan mengunakan karamba.

Salah satu bentuk usaha budidaya ikan dalam karamba yang dikembangkan di Sungai Batanghari Propinsi Jambi dilakukan oleh masyarakat sebagai pekerjaan utama dan sampingan. Usaha pemeliharaan ikan dalam karamba ini mulai dikembangkan di Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi. Pengembangan budidaya ikan ini merupakan bentuk bantuan Program DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Jenderal Budidaya) melalui pelatihan dan bimbingan bagi kelompok pengembang budidaya karamba. Dalam kurun waktu 3 bulan program ini berhasil dilakukan, dimana ikan yang dibesarkan sudah dapat dipanen dan dijual dengan berat antara 0.5-.7 kg.

Sungai Batanghari di Jambi merupakan lokasi yang memenuhi syarat bagi budidaya ikan yang berkelanjutan, karena sungai ini bebas dari banjir, pertukaran air tidak terlalu sering, dan letaknya jauh dari gangguan pengrusakan dan pencurian. Kondisi yang tepat tersebut, menjadikan wilayah ini dapat mengembangkan budidaya ikan secara massal dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya.

Pembuatan Karamba
Sistem budidaya perikanan didefinisikan sebagai wadah produksi beserta komponennya dan teknologi yang diterapkan pada wadah tersebut yang bekerja secara sinergis menghasilkan produksi. Komponen tersebut di dalam sistem budidaya perikanan bekerja sinergis sehingga tercipta lingkungan terkontrol dan optimal bagi upaya mempertahankan kelangsungan hidup ikan dan memacu pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Dalam upaya pengembangan budidaya ikan dalam karamba yang di lakukan di Muaro Jambi, kelompok masyarakat mulai mengembangkan ikan dalam karamba.

Pemberian Pakan
Agar ikan dapat tumbuh pesat, pemberian pakan dilakukan 1 hari 3 kali selama 3 bulan. Pemberian pakan dilakukan sampai ikan benar-benar sudah kenyang. Pakan yang baik adalah yang timbul, sehingga memudahkan kontrol, apakh ikan sudah kenyang atau masih lapar. Salah satu kiat yang digunakan agar ikan dapat tumbuh pesat, ikan diberi makanan tambahan dari bahan campuran berupa dedak halus dan tepung jagung yang dibuat bulat-bulat dan diberikan bergantian diantara makanan pokok.

Panen dan Pasca Panen
Usaha pengembangan budidaya karamba yang dilakukan di Sungai Batanghari Muaro Jambi dipelahara dengan baik oleh masyarakat, sehingga dalam tempo 3 bulan berat ikan mencapai 0,5 – 0,7 kg per ekor dan siap dipanen dan dipasarkan dengan harga sekitar Rp.15.000,- sampai Rp.17.000,- per kg.

Ikan yang dipanen diambil dari karamba menggunakan tangguk (jaring ambil) yang terbuat dari nilon. Penanganan ikan yang siap dipasarkan diproses dengan baik agar menjaga kualitas dan harga ikan, seperti ikan yang diangkat langsung dijual kepada pembeli agar ikan masih dalam kondisi segar. Oleh karena itu, calon pembeli sudah diberitahu 1 minggu sebelumnya atau ikan langsung diantar kepada pembeli.

No comments:

Post a Comment