Friday, February 4, 2011

Butuh Satu Jam ke SMP Terdekat

MUARA BULIAN – Pemerintah Kabupaten (pemkab) Batanghari diminta bisa memeratakan infrastruktur pendidikan. Utamanya di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang. Pasalnya, di sana tidak ada sekolan Menengah Pertama (SMP), kecuali SMP satu atap.
Keberadaan SMP satu atap tidak mampu mengimbangi jumlah siswa dari Sekolah Dasar (SD) yang ada di sana. Penduduk setempat merasa kesulitan menyekolahkan anak-anaknya yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Kalau dulu memang sudah cukup hanya SMP satu atap karena penduduknya masih sedikit. Tapi untuk kondisi sekarang sudah sangat mendesak. Di sana (Bungku) ada delapan SD, tapi belum ada SMP negeri. Warga sudah sering meminta dibangunkan SMP di sana,” ungkap Adnan, Camat Bajubang, Senin (31/1).
Untuk diketahui, SMP satu atap merupakan sekolah yang belum memiliki gedung sendiri. Siswanya menumpang belajar di gedung sekolah dasar. Mereka mulai belajar setelah siswa SD pulang. Sekolah satu atap awalnya digagas untuk memfasilitasi pelajar di desa terpencil agar tak putus sekolah.
Ironisnya, jarak tempuh ke SMP terdekat terbilang membutuhkan waktu yang lama. Sekalipun ditempuh dengan sepeda motor, tapi waktu tempuhnya mencapai 60 menit. Apalagi, kondisi jalannya terbilang buruk.
“Kalau hujan kasihan anak-anak kami. Jalan sudah hampir semua hancur, dan akan seperti lumpur kalau hujan turun,” ucap Dasril, seorang warga kepada wartawan. Supaya anaknya bisa fokus sekolah dan tidak letih saat sampai di sekolah, sambungnya, anaknya ditempatkan pada rumah kos di dekat sekolah.
Mereka meyakini, pendidikan di sekolah negeri akan lebih baik daripada sekolah di SMP satu atap, sebab fasilitas yang ada di SMP satu atap tergolong minim. “Di SMP satu atap tetap banyak yang sekolah. Tapi sudah banyak orang tua yang memilih anaknya untuk sekolah ditempat yang lebih baik,” ucapnya.
Camat Bajubang berharap, agar dalam waktu dekat ini SMP negeri bisa didirikan di sana. Daya tampung sekolah satu atap menurutnya sudah tidak sesuai lagi dengan jumlah siswa yang lulus tiap tahun dari sekolah dasar yang ada disana.
“Kami harap Pak Bupati berkenan segera membangun SMP di Bungku,” pintanya kepada Abdul Fattah dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di kantor bupati kemarin.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Batanghari, Ahmad AR, mengaku pihaknya selama ini sudah merencanakan membangun sekolah-sekolah di beberapa tempat yang memang sudah sangat mendesak.
“Kami sudah usulkan kepada tim anggaran setiap tahun, tapi tidak semuanya bisa disetujui. Alasannya anggaran yang tersedia terbatas, sementara usulan kita sangat banyak. Itu yang menjadi kendala pembangunan gedung sekolah selama ini,” ucapnya. Ia menyebut akan berusaha untuk memenuhi keinginan dari masyarakat tersebut, sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia.

No comments:

Post a Comment