Sunday, February 6, 2011

Wilayah DAS Batanghari Terancam Wabah Flu Burung


jambi: Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, Jambi terancam serangan wabah flu burung yang kini mewabah di dua kecamatan dan lima desa di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi karena ayam yang mati itu dibuang ke sungai.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Jambi, Warasdi di Jambi, Rabu (2/2) mengatakan sungai yang dijadikan tempat pembuangan ayam mati di Kabupaten Kerinci akan bermuara ke Sungai Batanghari yang melintasi sebagian besar kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. "Untuk itu kita minta instansi terkait berperan aktif melakukan pencegahan dan pembinaan pada masyarakat untuk tidak membuang ayam mati itu di sungai," katanya.

Ia mengimbau, khusus Dinas Peternakan di Kabupaten Kerinci supaya proaktif atau meningkatkan pembinaan pada peternak atau warga supaya tidak membuang ayam yang mati ke sungai, karena akan menularkan ke sepanjang daerah yang dialiri sungai tersebut. Selain itu juga harus dilakukan kerja keras jangan sampai penyakit yang membahayakan dan bisa menimbulkan kematian itu meluas dan menyerang manusia.

Selanjutnya pada warga atau peternak yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) juga meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pembersihan kandang dan perawatan ternaknya secara baik. Hal lain yang tidak kalah penting, yakni kesadaran warga untuk secepatnya melaporkan bila terjadi kejadian ayam mati dalam waktu yang singkat dan jumlah yang banyak.

"Kecepatan laporan itu juga akan mempercepat berbagai instansi terkait melakukan penanganan dan pencegahan supaya tidak meluas dan menyerang manusia," katanya.

Dua kecamatan dan lima desa yang terserang wabah flu burung di Kabupaten Kerinci itu meliputi, Desa Sleman di Kecamatan Danau Kerinci, serta Desa Sebukar, Semerah, Tanjung Muda, Koto Baru Hiang dan Pendung Tengah di kecamatan Sitinjau Laut. Ayam yang mati itu meliputi ayam potong, ayam petelur dan ayam kampung, yang mati mendadak secara massal sejak sepekan terakhir yang jumlahnya sudah mencapai 4.164 ekor.

No comments:

Post a Comment