Friday, February 18, 2011

NELAYAN BATUBARA TAK BERANI MELAUT

Medan (SIB)
Nelayan di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, tidak berani melaut akibat angin kencang yang menyebabkan gelombang air laut meninggi dalam beberapa hari terakhir.
“Ombaknya bisa mencapai dua meter,” kata Nizamuddin (42), nelayan asal Desa Mesjid Lama, Kecamatan Talawi, Batubara di Medan, Rabu.
Nizamuddin mengatakan, tingginya gelombang air dan tiupan angin di laut menyebabkan nelayan Batubara yang umumnya menggunakan perahu kecil tidak berani menangkap ikan.
Akibatnya, nelayan Batubara hanya menangkap ikan di pinggiran pantai guna menghindari tiupan angin kencang dan hempasan gelombang air laut.

“Dari pada mati, lebih baik melaut di pinggir pantai saja, walau ikan yang didapat sangat sedikit,” katanya.
Ketakutan terhadap angin kencang dan gelombang air laut yang cukup tinggi itu dirasakan hampir semua nelayan, meski jenis pukat dan tangkapannya berbeda.
“Mau jaring ikan, jaring udang atau jaring kepiting, semuanya takut ke laut,” kata Nizamuddin.
Banyaknya nelayan yang tidak melaut itu menyebabkan harga ikan di Batubara naik karena ketersediaan salah satu kebutuhan rumah tangga ini sangat sedikit.
“Kalau pun ada, ikan itu didatangkan dari Belawan atau Sibolga,” kata Nizamuddin.
Petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Dahari Selebar, Talawi, mengatakan, jumlah hasil tangkapan laut yang dilelang di tempat itu sangat menurun dalam beberapa hari terakhir.
Biasanya, kata Olong, ikan yang dilelang dari nelayan di tempat tersebut mencapai 300 kg per hari dan udang sekitar 150 kg per hari.
“Sekarang, ikan hanya sekitar 50 Kg per hari, sedangkan udang paling banyak hanya 15 Kg per hari,” katanya.

No comments:

Post a Comment