Isteri Taslim Moe Bebas Bersyarat

Ditulis oleh ira
Selasa, 15 Desember 2009
JAMBI – Masih ingat dengan Susi Lasma Elfrida Marpaung ? Isteri Taslim Moe, terpidana kasus penipuan dengan modus menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin dari Bank Indonesia (BI) itu akhirnya bisa menghirup bebas. Susi –begitu dia disapa- bebas, kemarin (14/12). Dia keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jambi sekitar pukul 10.00 WIB. Mengenakan pakaian warna putih motif bunga dipadu dengan jilbab coklat, Susi tampak tersenyum lebar kepada wartawan saat melangkahkan kakinya pertama kali keluar dari pintu lapas, sejak di vonis 7 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jambi 2005 lalu. Bersama beberapa orang tahanan lainnya, Susi melangkah menuju mobil Isuzu Panther nopol B 2155 WZ yang telah disediakan pihak Lapas Jambi. Dia tampak bergegas menuju mobil dan sempat melambaikan tangan kepada wartawan. "Sehat, terimakasih ya!" kata Susi, menjawab Jambi Independent ketika berada di dalam mobil Panther tersebut.

Susi duduk di depan. Lagi-lagi ia melemparkan senyum, sepertinya kebahagian tak bisa di bendung. Tak ada keluarga atau kerabat dekat yang mejemputnya. "Hari ini bebas, tadi ketemu di luar ?" kata Taslim Moe saat berpapasan ketika menuju ruang kerja Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Jambi, ST Bowo Nariwono kemarin.

Untuk diketahui, Susi Lasma Elfrida Marpaung terlibat kasus penipuan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan melalui PT Indonex Mitra Globalindo tanpa izin dari Bank Indonesia (BI) 2002. Awalnya. suaminya Taslim Moe membentuk PT Indonex Mitra Globalindo, bergarak di bidang pembangunan, perdagangan, pertanian, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, percetakan, perbengkelan, agen, dan distributor berbagai jenis barang.

Dalam menjalani usahanya, PT Indonex bermodalkan dana Rp500 juta dan selama beberapa tahun perseroan ini mengalami kemajuan dan menambah modal dasar menjadi Rp 5 miliar. Susi Lasma Elfrida Marpaung ikut bersama dalam perusahan itu.

Melalui mitra dan brokernya, PT Indonex mengumpulkan dana ratusan miliar dan berdasarkan hasil audit BPKP tahun 2005 dan selama 2002--2005, terdakwa Taslim dan istrinya menghimpun dana Rp 609 miliar dari 610 nasabah yang akhirnya menjadi korban. Akibat perbuatannya, Susi Lasma Elfrida Mar Paung divonis 7 tahun penjara. Sementara suaminya, Taslim Moe 14 tahunj penjara.

Menurut Kalapas, Susi mendapat pembebasan bersyarat (PB) setelah menjalani duapertiga masa hukumannya, yakni 4,2 tahun dari 7 tahun vonis hukumannya. Seharusnya, Susi bisa keluar bulan Juni 2009. Karena tidak sanggup membayar denda sebesar Rp 10 miliar, Susi harus menjalankan Sunsider selama 6 bulan. Subsider ini wajib dijalani karena, ia tidak bisa diasimilasi di luar. "Kalau denda sebesar Rp 10 miliar, hari dia (Susi, Red) bayar, hari itu pula di bisa bebas. Karena tak sanggup, maka subsider wajib dijalani," kata Bowo.

Dia menjelaskan, pembebasan bersyarat tidak bisa diberikan begitu saja. Ada beberapa syarat harus dipenuhi seorang narapida. Di antaranya, berkelakuan baik, tidak ada tersangkut kasus pidana lain, dan ada jaminan dari keluarga.

"Kita selalu melakukan pengawasan, syarat-syarat itu harus dipenuhi. Sebelum bebas, kita sudah mempertanyakan ke pihak kejaksaan terkait kasus Susi yang lain. Jawabannya tidak ada. Penilaian terpenuhi dan sudah menjalani duapertiga masa hukuman," jelas Bowo.

Meski sudah bebas, ternyata Susi tidak bisa leluasa bergerak karena harus melakukan wajib lapor. Selain itu, gerak-gerik Susi selalu diawasi. Selain mendatangi Balai Pemasyarakatan (Bapas), petugas bapas bisa mendatangi tempat tinggal Susi. "Dia masih diawasi, beberapa kali harus melapor ke bapas. Setelah bebas, Susi bebas kemana saja. Namun, harus melapor ke bapas. Dan pihak Bapas Jambi berkoordinasi dengan bapas tempat tinggal Susi," terangnya.(ira)