Thursday, December 24, 2009

40 Kepsek Bakal Dimutasi / PAD RSUD Ditarget Rp 2 M /Bupati Siap Copot Kadis Pasar

40 Kepsek Bakal Dimutasi
Ditulis oleh LUKMAN HAKIM, Sarolangun/rib
Kamis, 24 Desember 2009 09:47

Nama Diserahkan ke BKD
Sebanyak 40 kepala sekolah (kepsek) tingkat SD, SMP, SMK, dan SMA di lingkungan Dinas Pendidikan Sarolangun akan diganti. Diperkirakan roling tersebut dilakukan pertengahan Januari 2010 mendatang. Beberapa kepsek juga akan diangkat menjadi pengawas sekolah.

Hal itu disampaikan Kadis Pendidikan Sarolangun Hefni Zen melalui Kabid PMTK Ahmad Nasri. Nama-nama kepsek yang bakal dimutasi, menurut Nasri, sudah diserahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

”Jika SK sudah turun, langsung kita lantik. Diperkirakan pelantikan pada Januari 2010 nanti,” katanya. Namun Nasri merahasiakan nama-nama kepsek tersebut karena dikhawatirkan memengaruhi kinerja yang bersangkutan. “Nanti akan tahu sendiri pada hari pelantikan,” katanya.

Pihaknya terus mengevaluasi para kepsek. Jika evaluasi tersebut menemukan terdapat kelemahan dalam memimpin sekolah, tentu akan diganti. Hal itu dapat memengaruhi pelaksanaan proses belajar-mengajar di sekolah.

Nasri juga mengakui, ada beberapa sekolah yang baru diresmikan yang belum memiliki kepsek definitif, baik sekolah di Kecamatan Mandiangin, Air Hitam, Batangasai, dan beberapa sekolah lain. “Dibutuhkan seorang kepsek yang dapat memimpin sekolah tersebut,” katanya.

Kabar yang beredar di lapangan, ada beberapa kepsek di tingkat SMP yang bakal dimutasi, yakni kepala SMPN 1 Sarolangun yang akan menjadi kepala SMA, kepala SMPN Pauh, kepala SMPN 17, dan kepala SMAN 1 Sarolangun serta beberapa kepala SD.

Kepala SMAN yang bakal dimutasi antara lain Kepala SMAN 1 Sarolangun, kepala SMAN 7 Sarolangun, dan kepala SMAN 5 Sarolangun, yang kabarnya bakal menjadi pengawas sekolah.(*/rib)




PAD RSUD Ditarget Rp 2 M
Ditulis oleh amu/rib
Kamis, 24 Desember 2009

MUARATEBO – Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Tebo 2010, Pemkab Tebo akan mengoptimalkan kinerja beberapa sektor yang berpotensi menghasilkan PAD. Termasuk RSUD Sultan Thaha Syaifudin Muaratebo yang ditargetkan menyerap PAD Rp 2 miliar pada 2010.

Bupati Tebo Madjid Mu’az mengatakan, banyak sektor yang diharapkan bisa menggenjot PAD 2010 nanti. “Salah satu contohnya Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Thaha Syaifudin Muaratebo,” kata Bupati.

Ia mengatakan, target tersebut cukup besar dibandingkan 2009. Tapi dia optimistis itu tercapai. “Dengan satu syarat: manajemen mau berbenah dan meningkatkan kualitas layanan,” sebutnya.

Pada 2009 Pemkab Tebo menargetkan PAD di rumah sakit kebanggaan Tebo itu sebesar Rp 750 juta. Menurut Madjid, instansi yang dipimpin dr Agus Fauriza itu mampu memberikan kontribusi lebih.

Selain itu, sektor lain yang bakal ditingkatkan dalam mendukung target PAD adalah sektor pajak bumi dan bangunan (PBB). Pada 2010, Bupati berharap agar sektor itu mampu memberikan kontribusi tinggi karena pada 2010 hasil pemungutan PBB akan diserahkan langsung ke daerah bersangkutan. Dengan demikian akan meningkatkan PAD, termasuk juga Tebo. “Kita berharap dengan kewenangan yang diberikan pemerintah pusat tersebut, PAD kita akan mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikutnya,” tandas Bupati.(amu/rib)


Bupati Siap Copot Kadis Pasar
Ditulis oleh JOHAN ISWADI - MUARATEBO
Selasa, 22 Desember 2009

Janji Selidiki Pengelolaan Pasar Sarinah

MUARATEBO - Rendahnya pendapatan asli daerah (PAD) dari Pasar Sarinah Rimbobujang mengganggu Bupati Tebo Madjid Mu’az. Menurut Madjid, sangat tidak logis jika pasar terbesar di Tebo itu hanya menghasilkan PAD Rp 49 juta.



Bupati mengaku mencium ketidakberesan di salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam mengurus parkir di Pasar Sarinah. “Saya juga telah mengetahui kabar itu, tapi kita jangan buruk sangka dulu,” ujarnya kemarin (21/12).

Dikatakan, Kepala Dinas Pasar Tebo A Lutfi terlibat dan terbukti bersalah dirinya tak segan mencopotnya. Menurut Madjid, sangat tidak logis kalau Pasar Sarinah yang merupakan pusat perdagangan Tebo PAD-nya lebih rendah daripada Muaratebo. "Maka akan kita selidiki penyebabnya," katanya.

Sementara itu anggota DPRD Tebo Supeno mendukung langkah Bupati untuk mencopot Kadis Pasar jika terbukti bersalah. “Jika memang nanti terbukti bersalah, wajar jika Bupati mencopot kepala dinasnya, sebab itu kesalahan besar. Dan mencopot itu merupakan hak Bupati," paparnya.

Untuk diketahui, parkir ilegal sudah beroperasi dua tahun lebih. Akibatnya, PAD Tebo dirugikan ratusan juta rupiah. Diduga hal itu juga menjadi salah satu penyebab PAD Rimbobujang rendah. Yang mengejutkan, Dinas Pasar tidak hal tahu itu.

Saat ini kasus parkir ilegal telah sampai ke Polres Tebo. Beberapa waktu lalu, H Rusmin yang diduga sebagai pelaku dipanggil Polres Tebo untuk dimintai keterangan. Sedangkan Kadis Pasar A Lutfi menyusul beberapa hari kemudian untuk dimintai keterangan.(*

1 comment:

  1. Keliatanya ada terjadi kokng kalikong terhadap masalah perparkiran di pasar sarinah ini. Kalau menurat saya,terjadinga pengelolaan parkir secara liar bukan hanya semenjak 2 tahun yang lalu, tetapi semenjak berdirinya pasar sarinah pada tahun 1977 , pengelolaan parkir dan retribusi angkutan umumnya sudah gak jelas. Saya berani berbicara demikian karena saya cukup lama mengamati keadaan perparkiran, dan anggkutan umum, semenjak tahun 1980, sampai sekrng. Yang jelas pengelolaan parkir dan retribusi angkutan umum di sana hanya di nikmati oleh segelintir orang saja, sisanya gak tau kemanaa larinya dan siapa yang menikmatinya, kalau bisa tolong dehh yang berwenang segera mengusut secara tuntass..

    ReplyDelete