Monday, December 21, 2009

Presiden: Peran Kaum Perempuan Penting Bagi Peradaban Bangsa



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2 kiri) bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono (3 kiri), Ibu Herawati Boediono (2 kanan), Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar (kiri) dan Ibu Tati Fauzi Bowo menghadiri acara puncak Peringatan Hari Ibu ke-81 tahun 2009 di Sasana Langen Budoyo, TMII, Jakarta, Selasa (22/12). (ANTARA/Widodo S. Jusuf)



Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan peran kaum perempuan khususnya ibu sangat penting bagi pembangunan peradaban dan karakter bangsa.

"Kebebasan yang hendak kita lakukan adalah yang beretika. Kita bangun negara untuk memiliki karakter dan budi pekerti luhur. Perilaku fitnah, kata kasar dan melampaui batas akan menganggu," kata Presiden dalam puncak peringatan Hari Ibu Nasional ke-81 di Sasana Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Selasa siang.

Kepala Negara menjelaskan peran kaum perempuan, khususnya para ibu sejak jaman revolusi, zaman pembangunan hingga saat ini tidak pernah surut dan terus mewarnai sejarah perjalanan bangsa. Hal itu menunjukkan peran mereka penting bagi pembangunan bangsa.

Presiden Yudhoyono mengatakan peringatan Hari Ibu di luar negeri sarat dengan ungkapan rasa sayang dan terima kasih terhadap ibu.

Namun di Indonesia lebih dari itu. Di Indonesia , Hari Ibu juga diperingati sebagai ucapan terima kasih, penghargaan dan dorongan kesetaraan gender kaum perempuan.

"Berbeda dengan negara lain, maka Hari Ibu di negara lain misalnya ditaburi dengan rasa kasih sayang. Peringatan Hari Ibu di Indonesia lebih luas karena ada perspektif kesetaraan, karena ada peran perempuan dalam perjuangan dan dalam pembangunan bangsa," katanya.

Kepala Negara menambahkan bila dilihat dari sejarah perjalanan bangsa, peran dan kesetaraan gender perempuan Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.

"Kalau kita jujur akibat perjuangan para ibu setapak demi setapak semakin maju. Pemberian kesempatan di parlemen, bisnis, pemerintahan dan lain-lain, menurut saya semakin setara persoalannya bagaimana di mindset (pola pikir, red) kita bagaimana tidak melupakan kaum perempuan dalam kesempatan apa pun," kata Presiden Yudhoyono.

Kepala Negara mengharapkan penghormatan dan penghargaan terhadap kaum perempuan terus ditingkatkan seiring dengan kemampuan perempuan yang tetap berusaha menghadapi semua kesulitan dan tantangan yang dihadapi saat ini baik globalisasi maupun krisis ekonomi.

Puncak peringatan Hari Ibu yang berlangsung di TMII tersebut dihadiri oleh Ibu Negara ANi Yudhoyono, Ibu Herawaty Boediono, Ibu Try SUtrisno, para sesepuh organisasi perempuan, menteri kabinet Indonesia Bersatu II serta sejumlah pejabat lainnya.(*)

No comments:

Post a Comment