Tebingtinggi Dibantai Banjir Bandang. Ratusan Ternak Mati, Rumah Tertimbun Lumpur

Rumah ibadah (masjid) tak luput dari banjir yang merendam Kecamatan Brandan dan Sei Lepan, Langkat setinggi dua meter

Selasa, 8 Desember 2009
Rumah ibadah (masjid) tak luput dari banjir yang merendam Kecamatan Brandan dan Sei Lepan, Langkat setinggi dua meter
TEBINGTINGGI-BANJIR bandang memporakporandakan Kp. Kelambir Dusun XIII, Desa Marjanji, Kec. Sipispis, Sergai, Minggu (6/12) malam lalu. Akibatnya, 7 rumah rata dengan tanah, 3 tertimbun longsor, dan puluhan lainnya rusak berat. Bukan itu saja, ratusan hewan ternak mati. Diperkirakan, kerugian dialami warga mencapai milyaran rupiah.

Menurut Kepala Dusun XIII Leman Sinaga (57), kerugian itu berdasarkan laporan puluhan kepala keluarga yang berdiam di sekitar bantaran Sei Padang. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

“Tak ada barang yang bisa diselamatkan. Kambing saya saja yang mati 52 ekor,” keluhnya. Leman mengaku kejadian tersebut baru pertama dialami warganya. Dia menduga, itu dikarenakan perubahan pola tanam, dari coklat dan karet ke tanaman sawit.

Dia mengatakan perkampungan mereka diguyur hujan sejak siang. Saking lebatnya, genangan air mencapai sepinggang orang dewasa. Sekira pukul 21.00 WIB, warga mendengar deru air dari arah sungai. Dan, tak lama kemudian air yang diperkirakan setinggi 2 meter disertai gelondongan pohon tumbang bergerak cepat menerjang perkampungan tersebut.

“Saya bersama belasan warga bertahan di atas bukit hingga jam 3 pagi,” kata Leman Sinaga.

Air menggenangi kampung tersebut hingga pukul 12.00 WIB. Saat air surut, lantai rumah warga sudah berlapis lumpur setebal 60 Cm. “Kampung kami seperti dilanda perang,” sambung Zulfan Purba, warga setempat.

Banjir bandang juga mengakibatkan akses jalan ke kampung tersebut rusak berat. Kerusakan juga memutuskan jalur kereta api Tebingtinggi – Pematang Siantar. Genangan air menutup badan rel, sehingga tak bisa dilintasi. Aktivitas warga pun lumpuh. Sekolah - sekolah pun terpaksa meliburkan siswanya. Musibah ini mendapat perhatian pejabat setempat. Itu terlihat dari posko bantuan yang dibuka Muspika.

Kadis Sosial Herman Sitorus SH mengatakan Pemkab Sergai telah memberikan sembako kepada warga dan mendirikan tenda pengungsian.

Ratusan Rumah Tergenang

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan desa di Kecamatan Brandan dan Sei Lepan digenangi air setinggi 2 meter. Banjir sejak Minggu (6/12) malam itu terjadi akibat meluapnya Sungai Sei Lepan. Akibatnya, aktivitas warga di sana ikut lumpuh.

Amat Sembiring (50), warga Kelurahan Tangkahan Durian, Brandan Barat, dirinya dan sejumlah warga lainnya terpaksa menyelamatkan diri dengan mencari tempat aman. Sebab, sejak pukul 22.30 WIB air terus merangkak naik.

Sekretaris Kecamatan Sei Lepan M. Faisal Matondang mengatakan desa yang dilanda banjir antara lain Harapan Baru, Mekar Makmur, Lama Baru, Harapan Makmur, serta Kelurahan Harapan Maju. Banjir tersebut juga merusak tiga jembatan yang baru dibangun.

Sayang, Humas Pemkab Langkat yang dikonfirmasi perilah musibah ini, mengaku belum mengetahui musibah tersebut. Sebab, pihak kecamatan belum menyampaikan kepadanya.

“Kalau kejadian itu benar, Pemkab Langkat akan mengecek fasilitas yang rusak. Kita akan memberikan bantuan dalam bentuk dana ataupun pembangunan,” tukasnya. (malik/asnawi/joko)