Sunday, April 3, 2011

Sebabkan Tanggul Sungai Deli Jebol, PT Agro Harus Bertanggung Jawab


LABUHAN  - PT Agro Jaya Perdana dituding warga sebagai penyebab jebolnya tanggul sungai deli hingga emosi warga sempat memuncak melakukan pengerusakan terhadap pabrik pengolahan minyak goreng dituntut harus bertanggungjawab agar segera perbaiki tanggul rusak, apalagi tanggul Sungai Deli selebar 5 meter jebol di belakang pabrik PT Agro Jaya Perdana di Lingkungan 2 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, hingga Jumat malam genangan air masih menghiasi pemukiman warga.

Bahkan arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso KM 16 lumpuh serta ribuan rumah, perkantoran serta sekolah di daerah itu terendam air mencapai ketinggian satu meter lebih pada daerah terendah.

Belum ada laporan korban jiwa akibat banjir yang kedua kalinya terjadi pada tahun ini di daerah itu. Warga yang tinggal berdekatan dengan aliran sungai (DAS) Deli terpaksa mengungsikan hartanya ke tempat yang lebih tinggi agar terhindar dari air. Belum diketahui berapa kerugian warga akibat banjir itu. Namun diperkirakan mencapi ratusan juta rupiah.

Benteng sungai Deli mulai jebol dan melanda pemukiman warga sekitar pukul 06.00. Tidak lama kemudian berhenti setelah dilakukan perbaikan. Namun akibat perbaikan tersebut tidak maksimal, tangul jebol lagi bahkan lebarnya lebih besar dari yang sebelumnya. Air dengan cepat menghantam pagar PT Agro Jaya Perdana dan pemukiman warga. Sehingga banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan hartanya.

Bahkan, pagar PT Agro yang baru dibangun beberapa minggu lalu itu, pecah akibat terjangan deras arus air yang kuat. Tidak lama kemudian, air menyebar hingga sampai ke kawasan Simpang Kantor dan Lingkungan 2 Kelurahan Pekan Labuhan. "Tadi pagi lebar beteng yang jebol masih kecil. Belakangan semakin besar akibat air semakin naik," kata Amri alias Kampung, warga setempat.

Aparat kecamatan mulai dari kepling hingga camat turun membantu warga. Bahkan, satu unit alat berat dan beberapa unit mobil Dinas Kebersihan Kota Medan dikerahkan untuk mengatasi banjir. Namun akibat jumlah debit air semakin tinggi, air merembes dari atas benteng sungai. Sehingga luas pemukiman yang tergenang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya yakni melanda sebahagian wilayah Kelurahan Titi Papan di Kecamatan Medan Deli dan Kelurahan Rengas Pulau di Kecamatan Medan Marelan.

PT Agro Sempat Demo

Sebelum banjir besar terjadi, warga sekitar lingkungan PT Agro Jaya Perdana berujukrasa  dan menuding PT Agro Jaya Perdana bekerjasama dengan PU mengeruk benteng untuk membangun lobang pembuangan limbah ke sungai.

Awalnya ujuk rasa ratusan warga berlangsung damai, belakangan memanas. Warga mengamuk dan mendobrak paksa pagar paberik PT Agro Jaya Perdana serta melempari kacanya dengan menggunakan batu atau benda keras lainya. "Kalau mereka tidak menggali lobang yang beradadi belakang paberik. Benteng itu tidak akan jebol," tuding warga sambil menunjuk ke arah benteng dimaksud.

Camat Medan Labuhan, Zein Noval mengajak pihak perusahaan dan warga bermusyawarah di kantornya. Dalam pertemuan itu, Samsuri Lubis, Humas PT Agro Jaya Perdana membantah akan membangun lobang pembuangan limbah ke sungai. Dia mengaku melakukan pekerjaan perkuatan benteng Sungai Deli yang ada di belakangan paberik tempatnya bekerja setelah bekerjasa sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) I Sumut. "Pembangunan itu telah mendapat ijin dari BWS dan yang membagunnya mereka. Sedangkan kami mau mengambil air sungai untuk keperluan pendingin mesin," katanya.

No comments:

Post a Comment