Tuesday, December 15, 2009

Harapan Warga Jangkat Mendapat Jalan yang Bagus

Ditulis oleh NOVA DIANSYAH – BANGKO/rib
Senin, 14 Desember 2009

Pengawasan Lemah, Jalan Jangkat Tetap Sulit Ditembus

Sudah miliran dana APBD Provinsi Jambi maupun pusat, terkucur untuk perbaikan jalan di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin. Namun mirisnya, warga setempat tetap mengeluhkan kondisi buruknya jalan menuju Jangkat yang jaraknya sekitar 120 kilometer dari pusat Kota Bangko.
Suburnya tanah di Kecamatan Jangkat, serta indahnya panorama alam bernuansa alami, sepertinya lebih dari cukup untuk menjadikan alasan warga Jangkat yang sebagian berkehidupan dari pertanian, untuk mendapatkan jalan yang baik.

Sehingga, berbagai hasil pertanian di Kecamatan Jangkat serta kawasan Sungai Tenang (pemekaran Jangkat, red) dengan mudah diangkut untuk dijual ke kota Bangko.

Namun harapan yang sudah puluhan tahun untuk mendapatkan akses jalan yang baik tersebut, hingga kini belum mampu diwujudkan, baik oleh Pemkab Merangin maupun Pemprov Jambi. Sehingga wajar jika warganya merasa dianaktirikan dibanding wilayah lain.

“Masalah perekonomian kami warga Jangkat tidak perlu dipikirkan. Karena tanah kami sangat subur sehingga dari hasil pertanian kami sudah mampu menghidupi keluarga kami. Persoalannya, kami sulit menjual hasil pertanian kami ini lantaran buruknya jalan di Jangkat dan Sungai Tenang,” ujar Muklisin salah seorang warga Jangkat, ketika dibincangi koran ini.

Kenyataan masih buruknya akses jalan di Jangkat dan Sungai tenang, juga dikatakan Isnedi, anggota DPRD Merangin. Katanya, keinginan warga Jangkat dan Sungai Tenang untuk mendapatkan akses jalan yang baik, sudah tidak bisa dibendung lagi.

“Mereka teramat sangat merindukan akses jalan yang baik,” terangnya. Lalu apa pandangan Pemkab Merangin terkait infrastruktur Jangkat? Dikatakan Wakil Bupati Merangin Hasan Basti Harun (HBH), selama ini pemprov maupun pemerintah pusat sudah cukup banyak mengucurkan dana guna memperbaiki infrastruktur jalan di sana.

“Persoalannya, lemahnya pengawasan proyek membuat tidak sedikit proyek jalan yang dikerjakan para kontraktor masih sangat jauh dari harapan. Finishingnya, setelah proyek jalan dikerjakan, sejak saat itu pula jalan kembali hancur. Ujungnya, yang untung kontraktor,” protesnya.

Lebih jauh HBH yang juga putra asli jangkat ini mengatakan, andai saja pengawasan sejumlah proyek di jalan Jangkat dilakukan secara ketat, pihaknya memiliki keyakinan akan ada perbaikan infrastruktur jalan Jangkat di kemudian hari.

“Jalan tersebut merupakan jalan Provinsi, sehingga perbaikan dilakukan pihak provinsi. Namun lemahnya pengawasan proyek yang selama ini dilakukan, membuat warga belum mampu menikmati rasanya memiliki jalan mulus hingga saat ini,” tandasnya.(*/rib)

No comments:

Post a Comment