Sunday, July 1, 2012

28 Persen DAS Batanghari Kritis

Sungai Batanghari.(F:dok) 









JAMBI – Sebanyak 28 persen wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari dinyatakan kritis. Hal ini ditandai dengan tingginya pendangkalan serta ketidakstabilan debit sungai yang ditandai dengan ketika musim kemarau bisa menjadi kering dan terjadi luapan saat musim penghujan.

“Ada beberapa indikator DAS Batanghari dinilai kritis, diantaranya tingginya sedimentasi dan rentang debit air saat musim kemarau dan penghujan sangat kelihatan.

Kalau kemarau jadi kering dan kalau penghujan jadi banjir,“ ujar Garendel Siboro, Kepala Balai Pengelolaan DAS Batanghari, kemarin. Dari empat wilayah kerja BP DAS Batanghari yang meliputi DAS Batanghari, DAS Mendahara, DAS Betara Pengabuan, dan DAS Air Hitam Laut, rata-rata berada dalam kritis dan potensial kritis.

Data terbaru yang menyebutkan luas dan lokasi lahan kritis berdasarkan kabupaten wilayah kerja BPDAS Batanghari, terlihat Kota Sungai Penuh, sebagai bagian hulu, memiliki seluas 6.382 hektar lahan sangat kritis dan 1.436 hektar lahan kritis. Jumlah ini  mencapai 52 persen dari total lahan seluas 15.100 hektar.

Secara keseluruhan, 1,242 juta hektar lahan di DAS Batanghari di Provinsi Jambi telah kritis dan sangat kritis. Angka ini mencapai 28,06 persen dari total wilayah DAS yang mencapai 4,428 juta hektar.

No comments:

Post a Comment