Sunday, July 1, 2012

BP Migas tanam 12 juta mangrove

Rabu, 20 Juni 2012 01:35 WIB |


ilustrasi Pekerja memeriksa bibit bakau yang siap di panen, di pusat pembibitan mangrove Pantai Gasan, Kec.Batang Gasan, Kab. Padangpariaman, Sumbar. (FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra)
Ini bentuk dukungan kami terhadap Gerakan Tanam 1 Miliar Pohon yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun lalu,"
Berita Terkait
Sangatta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) kini berhasil menanam 12 juta bibit pohon mangrove yang tersebar di berbagai daerah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.

"Ini bentuk dukungan kami terhadap Gerakan Tanam 1 Miliar Pohon yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun lalu," ujar Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) R. Priyono saat dihubungi dari Sangata, Selasa.

Priyono melalui melalui Kepala BP Migas Perwakilan Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Ngatijan menjelaskan bahwa keberhasilan itu berkat kerja sama pihaknya dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

KKKS itu antara lain PT.Pertamina EP, PT.VICO Indonesia, PT. Medco, dan PT.Chevron Pacific Indonesia. "Sudah tentu keberhasilan ini karena keterlibatan semua pihak pemangku kepentingan," katanya.

Presiden telah mencanangkan Gerakan Tanam 1 Mliar Pohon di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat pada 28 November 2010.

"Sekitar tujuh puluh persen dari total 12 juta mangrove itu ditanam di kawasan pantai Kalimantan dan tiga puluh persen ditanam di Pulau Sulawesi," ujarnya.

Khusus di Kalimantan Timur, gerakan menanam mangrove itu dimotori oleh dua perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut, yakni PT Total dan Cevron.

Sedangkan Pertamina EP dan KKKS lainnya selain menanam mangrove juga menanam pohon keras dan bermanfaat, antara lain kayu ulin, kapur, dan gaharu.

Penanaman mangrove dan pohon berbagai jenis yang dilakukan dengan melibatkan pemerintah dan masyarakat serta LSM, pada Peringatan HUT BP Migas da KKKS maupun pada hari-hari di bidang lingkungan hidup.

"Kami aktif menanam pada HUT BP Migas dan Pertamina dan juga pada peringatan lingkungan hidup lainnya, seperti, Hari Bumi, Hari Keanekaragaman Hayati, Hari Pencanangan Gerakan Satu Miliar Poho, Hari Air, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Hari Ozon Internasional," katanya.

BP Migas memilih mangrove karena memiliki peran dan fungsi antara lain untuk melindungi pantai dari erosi dan abrasi pantai, mencegah intrusi air laut.

Selain itu, katanya sebagai tempat hidup dan berkembang biak berbagai satwa liar seperti ikan, udang, kepiting, burung, monyet, dsb.

"Mangrove juga memiliki potensi edukasi dan wisata serta mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan CO2 dari udara," katanya.

BP Migas dan KKKS setiap tahunnya mengeluarkan dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) dalam jumlah besar untuk kegiatan menanama ribuan mangrove dan jenis bibit pohon yang lain sebagai bentuk keperdulian akan lingkungan.

Ngatijan tidak menyebut besaran anggaran yang dialokasikan untuk program lingkungan hidup namun ia menyebut jumlahnya lumayan signifikan.

No comments:

Post a Comment