Sunday, July 1, 2012


Hari Air Sedunia: Tantangan Makin Besar

11 persen penduduk dunia atau 783 jiwa belum mendapatkan akses ke air minum yang aman.



VIVAnews -- Sudah 20 tahun peringatan Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Selama itulah disadari bahwa mengatasi masalah air menjadi tantangan yang tak kunjung usai.

Dalam peringatan tahun ini, PBB menyebut, masih ada 11 persen penduduk dunia atau 783 jiwa yang belum mendapatkan akses ke air minum yang aman. Dalam jumlah lebih besar, 2,5 miliar penduduk bumi, tidak memiliki fasilitas sanitasi yang baik.

Tantangan ke depan pun makin besar: menyediakan air bersih untuk rakyat miskin, bagaimana memberi makan bagi manusia yang jumlahnya meningkat dari 7 miliar menjadi 9 miliar jiwa di tahun 2050, belum lagi tantangan pemanasan global.

"Tekanan kebutuhan air makin besar, dari ekspansi pertanian untuk memenuhi kebutuhan makanan dan konsumsi energi, juga lemahnya manajemen air," kata Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon dalam laporan PBB, seperti dilansir Reuters.

Peringatan Hari Air Sedunia juga diperingati di Jakarta, kota padat yang terus bergelut dengan problematika air, termasuk pencemaran oleh limbah, air tanah yang makin terserap, dan banjir.

Ratusan orang dari berbagai elemen berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia. Melakukan aksi damai, memancing kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk peduli dan melestarikan sumber daya air.

"Di antaranya, meningkatkan kepedulian akan semakin menurunnya kuantitas dan kualitas air yang tersedia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi dan pelestarian serta perlindungan sumber-sumber air," kata Koordinator aksi yang juga Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Sugianto.

Aksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antarbadan-badan pemerintah, lembaga internasional, LSM, dan sektor swasta dalam menjalankan program-program penyelamatan air. Serta meningkatkan pemanfaatan air dan sumber air secara bijaksana.

Sugianto menjelaskan, tema nasional Hari Air Sedunia 2012 adalah "Ketahanan Air dan Pangan". Ketahanan pangan erat kaitannya pada keberlanjutan sistem irigasi. Keberlanjutan dan pengelolaan irigasi menjadi suatu hal yang dominan untuk mencapai peningkatan produksi.

"Dengan target surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014, memerlukan peningkatan produksi padi minimal 7 persen per tahun mulai tahun  2011," kata dia.

Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia memiliki total areal sawah seluas 9,45 juta ha. Sebagian besar di antaranya atau 7,23 juta ha merupakan sawah beririgrasi yang memberikan sumbangan terhadap 85 persen produk padi nasional 2009 dan 2010. Sisanya adalah sawah rawa pasang surut seluas 488,852 ha, sawah rawa lebak 171,994 ha, Jaringan Irigasi Air Tanah 92,090 ha, dan areal lainnya seperti sawah tadah hujan, sawah irigasi desa dan ladang seluas 1,473,810 ha.

"Untuk itu negara perlu merenungkan dan menghayati arti pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Serta bersama-sama mengamankan upaya-upaya yang arif dan bijaksana untuk mendayagunakan, melestarikan, dan mengamankan sumber daya air yang merupakan milik bersama," kata Sugianto

No comments:

Post a Comment