Dugaan Korupsi Disbun dsan DAK Pekanbaru

Jumat, 13 November 2009

Lagi, Empat Tersangka Diperiksa
PEKANBARU-Penyidik Kejaksaan Tinggi Riau, Kamis (12/11) kemarin kembali memeriksa tiga tersangka dugaan korupsi proyek peremajaan Karet Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau. Saat bersamaan, penyidik juga memeriksa satu tersangka dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Kota Pekanbaru Yurnalis Hamidi. Dari catatan Riau Mandiri, pemeriksaan sebagai tersangka terhadap ketiga orang ini secara bersamaan merupakan untuk kedua kalinya. Sebelumnya ketiganya pernah diperiksa sebagai tersangka pada Rabu (4/11) lalu.
Pantauan di lapangan, ke empat tersangka dugaan korupsi ini diperiksa secara terpisah, masing-masing Raja Zahedi mantan Kasubag Karet dan Sawit Disbun Riau diperiksa jaksa penyidik Surma SH, Tengku Ismail Yusuf kontraktor dari PT Dipa Kencana yang mengerjakan proyek peremajaan karet di Kuansing diperiksa S Waruwu, SH, dan Zulman Zas kontraktor dari PT Dipa Karya Mas pelaksana proyek di Kuansing dan Kampar diperiksa jaksa penyidik Andri Ridwan, SH.
Sementara tersangka dugaan korupsi DAK Pekanbaru, Yurnalis Hamidi diperiksa oleh jaksa penyidik S Waruwu. Keempat tersangka ini didampingi penasehat hukum masing-masing.
Kasipenkum dan Humas Kejaksaan Tinggi Riau Budi Rahardjo SH, ketika dikonfirmasi membenarkan pemeriksaan terhadap keempat tersangka korupsi dugaan korupsi proyek peremajaan karet Disbun Riau dan DAK Pekanbaru tersebut. "Keempatnya masing-masing diperiksa sebagai tersangka," ujarnya.
Sementara tersangka dugaan korupsi DAK Pekanbaru Yurnalis Hamidi ketika ditemui wartawan usai menjalani pemeriksaan tidak bersedia berkomentar perihal pemeriksaan dan status tersangka terhadap dirinya.
Ditetapkannya Raja Zaedi dan Tengku Ismail Yusuf dan Zulmanzas sebagai tersangka, setelah tim penyidik menemukan adanya indikasi penyimpangan dan kerugian negara dalam kasus tersebut, diantaranya adanya dugaan proyek tersebut sebagian fiktif dan tidak seluruhnya dikerjakan, sementara dana dicairkan seleuruhnya sebesar Rp5,7 miliar.
Dana tersebut sebelumnya dianggarkan untuk peremajaan karet di lima kabupaten yakni Kabupaten Kampar, Kuansing, Siak, Indragiri Hulu dan Kota Dumai. Dalam proses penyidikannya, tim sudah memeriksa mantan Kepala Disbun Riau Suhada Tasman, Plt Kadisbun Riau Marjohan Yusuf dan mantan Kabid Kelapa dan Karet Raja Zuhedi yang juga kuasa pengguna anggaran (KPA).hen