Sunday, November 29, 2009

AJAKAN ISLAM BAGI YANG IMAN/HALAL DAN HARAM’ /SIAPA ITU DAJJAL ? /KHUTBAH IMAM ALJABIR TENTANG FENOMENA AKHIR ZAMAN

Arsip untuk ‘1. AJAKAN ISLAM BAGI YANG IMAN’ Kategori
katakanlah hai muslim
Ditulis oleh himpass di/pada Mei 5, 2009
S U R A T A L – B A Q A R A H
2:58. Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: “Masuklah kamu ke negeri ini (Baitulmakdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: “Bebaskanlah kami dari dosa”, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik”.
hujjah kepada keyakinan islam bahwasanya akan masuk surga dengan singgah terlebih dahulu keneraka ternyata adalah dusta:
2:80. Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”.
2:91. Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kepada Al Qur’an yang diturunkan Allah”, mereka berkata: “Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka kafir kepada Al Qur’an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur’an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?”
2:93. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab: “Kami mendengarkan tetapi tidak menaati”. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: “Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)”.
2:94. Katakanlah: “Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.
2:97. Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
2:104. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): “Raa`ina”, tetapi katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih.
2:111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”.
2:120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
2:135. Dan mereka berkata: “Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk”. Katakanlah: “Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik”.
2:136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
2:139. Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,
2:140. ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakqub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah: “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
2:142. Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
2:189. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
2:217. Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
2:219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir,
2:220. tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
2:222. Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
S U R A T A L – I M R O N
3:12. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya”.
3:15. Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
3:20. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
3:26. Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3:29. Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.” Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3:31. Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3:32. Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.
3:61. Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
3:64. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
3:73. Dan Janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujahmu di sisi Tuhanmu”. Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”;
3:84. Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”
3:93. Semua makanan adalah halal bagi Bani Israel melainkan makanan yang diharamkan oleh Israel (Yakub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: “(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar”.
3:95. Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.
3:98. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan?”
3:99. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?” Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
3:119. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
3:154. Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”. Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
3:165. Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata: “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3:168. Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: “Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh”. Katakanlah: “Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.”
3:183. (Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.” Katakanlah: “Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar.
S U R A T A N – N I S A ‘
4:63. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
4:77. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun.
4:78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?
4:127. Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Qur’an (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya”.
4:176. Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
S U R A T A L – M A A I D A H
5:4. Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya”.
5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putra Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
5:18. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan:”Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).
5:59. Katakanlah: “Hai Ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?”
5:60. Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
5:68. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
5:76. Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
5:77. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.”
5:100. Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”
S U R A T A L – A N ‘ A A M
6:11. Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”.
6:12. Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah”. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.
6:14. Katakanlah: “Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama sekali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
6:15. Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku.”
6:19. Katakanlah: “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Katakanlah: “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur’an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?” Katakanlah: “Aku tidak mengakui”. Katakanlah: “Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)”.
6:37. Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”.
6:40. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah; jika kamu orang-orang yang benar!”
6:46. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).
6:47. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang-orang yang lalim?
6:50. Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?” Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)?
6:54. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “Salaamun-alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
6:56. Katakanlah: “Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah”. Katakanlah: “Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”.
6:57. Katakanlah: “Sesungguhnya aku (berada) di atas hujah yang nyata (Al Qur’an) dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.
6:58. Katakanlah: “Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang lalim.
6:63. Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): “Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.”
6:64. Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.”
6:65. Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya).
6:66. Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: “Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu”.
6:71. Katakanlah: “Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudaratan kepada kita dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): “Marilah ikuti kami”. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,
6:90. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al Qur’an)”. Al Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.
6:91. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia”. Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
6:109. Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mukjizat pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi Allah”. Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman.
6:135. Katakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang lalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.
6:143. (yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang dari domba dan sepasang dari kambing. Katakanlah: “Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya?” Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar,
6:144. dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: “Apakah dua yang jantan yang diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya. Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.
6:145. Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
6:147. Maka jika mereka mendustakan kamu katakanlah: “Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; dan siksanya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa”.
6:148. Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: “Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun”. Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: “Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?” Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanya berdusta.
6:149. Katakanlah: “Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya”.
6:150. Katakanlah: “Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini.” Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka.
6:151. Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).
6:158. Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula).”
6:161. Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik”.
6:162. Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,
6:164. Katakanlah: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan”.
S U R A T A L – A ‘ R A F
7:28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
7:29. Katakanlah: “Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan”. Dan (katakanlah): “Luruskanlah muka (diri) mu di setiap salat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya)”.
7:32. Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.
7:33. Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”.
7:158. Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
7:161. Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israel): “Diamlah di negeri ini saja (Baitulmakdis) dan makanlah dari (hasil bumi) nya di mana saja kamu kehendaki.”. Dan katakanlah: Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu”. Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.
7:187. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
7:188. Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.
7:195. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: “Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan) ku, tanpa memberi tangguh (kepada ku).
7:203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Qur’an kepada mereka, mereka berkata: “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?” Katakanlah: Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Qur’an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
S U R A T A L – A N F A A L
8:1. Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman”.
8:38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah (Allah terhadap) orang-orang dahulu”.
8:70. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu”. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
S U R A T A T – T A U B A H
9:24. Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
9:51. Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
9:52. Katakanlah: “tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya, atau (azab) dengan tangan kami. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu”.
9:53. Katakanlah: “Nafkahkanlah hartamu baik dengan sukarela atau pun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.”
9:61. Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya”. Katakanlah: “Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu”. Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.
9:64. Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.
9:65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
9:81. Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini”. Katakanlah: Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas (nya)”, jika mereka mengetahui.
9:83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk ke luar (pergi berperang), maka katakanlah: “Kamu tidak boleh ke luar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah (tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut berperang”
9:94. Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: “Janganlah kamu mengemukakan ‘uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
9:105. Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
9:129. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung”.
S U R A T Y U N U S
10:15. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: Datangkanlah Al Qur’an yang lain dari ini atau gantilah dia”. Katakanlah: “Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)”.
10:16. Katakanlah: “Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu”. Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya?
10:18. Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu).
10:20. Dan mereka berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mukjizat) dari Tuhannya?” Maka katakanlah: ” Sesungguhnya yang gaib itu kepunyaan Allah; sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang menunggu.
10:21. Dan apabila kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)”. Sesungguhnya malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.
10:31. Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”
10:34. Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?”
10:35. Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang menunjuki kepada kebenaran?” Katakanlah: “Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran”. Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
10:38. Atau (patutkah) mereka mengatakan: “Muhammad membuat-buatnya.” Katakanlah: “(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
10:41. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”.
10:49. Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.” Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan (nya).
10:50. Katakanlah: “Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian siksaan-Nya di waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu minta disegerakan juga?”
10:53. Dan mereka menanyakan kepadamu: “Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?” Katakanlah: “Ya, demi Tuhan-ku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)”.
10:58. Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
10:59. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal”. Katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”
10:69. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung”.
10:101. Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”.
10:102. Mereka tidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yang sama dengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang yang telah terdahulu sebelum mereka. Katakanlah: “Maka tunggulah, sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggu bersama kamu”.
10:104. Katakanlah: “Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman”,
10:108. Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu”.
S U R A T H U U D
11:13. Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al Qur’an itu”, Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”.
11:14. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka (katakanlah olehmu): “Ketahuilah, sesungguhnya Al Qur’an itu diturunkan dengan ilmu Allah dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”
11:35. Malahan kaum Nuh itu berkata: “Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja”. Katakanlah: “Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat”.
11:121. Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: “Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya kami-pun berbuat (pula).”
S U R A T Y U S U F
12:81. Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang gaib.
12:108. Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.
S U R A T A R – R A ‘ D U
13:16. Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah.” Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
13:27. Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada Nya”,
13:30. Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Qur’an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat”.
13:33. Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu”. Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh setan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk.
13:36. Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali”.
13:43. Berkatalah orang-orang kafir: “Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul”. Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab”.
S U R A T I B R A H I M
14:30. Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka”.
14:31. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.
S U R A T A L – H I J R
15:89. Dan katakanlah: “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan”.
S U R A T A L – N A H L
16:102. Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
S U R A T A L – I S R A ‘
17:28. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
17:42. Katakanlah: “Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai Arasy”.
17:50. Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi,
17:51. atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”,
17:53. Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ” Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
17:56. Katakanlah: “Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya dari padamu dan tidak pula memindahkannya”.
17:80. Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
17:81. Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
17:84. Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
17:85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
17:88. Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.
17:93. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca” Katakanlah: Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?”
17:95. Katakanlah: “Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka malaikat menjadi rasul”.
17:96. Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.
17:100. Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai khazanah rahmat Tuhanku, niscaya khazanah itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat kikir.
17:107. Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
17:110. Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”
17:111. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
S U R A T A L – K A H F I
18:22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya”, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya”. Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit”. Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.
18:24. kecuali (dengan menyebut): “Insya-Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini”.
18:26. Katakanlah: “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan”.
18:29. Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang lalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
18:83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya”.
18:103. Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
18:109. Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
18:110. Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”.
S U R A T M A R Y A M
19:26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini”.
19:75. Katakanlah: “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya”.
S U R A T T H A H A
20:47. Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Firaun) dan katakanlah: “Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israel bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.
20:105. Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
20:114. Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
20:135. Katakanlah: “Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk”.
S U R A T A L – A N B I Y A
21:24. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: “Unjukkanlah hujahmu! (Al Qur’an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku”. Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling.
21:42. Katakanlah: “Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain (Allah) Yang Maha Pemurah?” Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka.
21:45. Katakanlah (hai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan”
21:108. Katakanlah: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)”.
21:109. Jika mereka berpaling, maka katakanlah: Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?”.
S U R A T A L – H A J J
22:49. Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu”.
22:68. Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah: “Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan”.
22:72. Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?”. Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
S U R A T A L – M U ‘ M I N U N
23:84. Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?”
23:86. Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?”
23:88. Katakanlah: “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui?”
23:89. Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?”
23:93. Katakanlah: “Ya Tuhan, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka,
23:97. Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan.
23:118. Dan katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.”
S U R A T A N – N U U R
24:30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
24:31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
24:53. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah, jika kamu suruh mereka berperang, pastilah mereka akan pergi. Katakanlah: “Janganlah kamu bersumpah, (karena ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
24:54. Katakanlah: “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
S U R A T A L – F U R Q A A N
25:6. Katakanlah: “Al Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
25:15. Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?” Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?”
25:57. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.
25:77. Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadahmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)”.
S U R A T A S Y – S Y U A R A ‘
26:16. Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu: “Sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,
26:216. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”;
S U R A T A N – N A M L
27:59. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?”
27:64. Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: “Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar”.
27:65. Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.
27:69. Katakanlah: “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.
27:72. Katakanlah: “Mungkin telah hampir datang kepadamu sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu.
27:92. Dan supaya aku membacakan Al Qur’an (kepada manusia). Maka barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barang siapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan”.
27:93. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan”.
S U R A T A L – Q A S H A S H
28:49. Katakanlah: “Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Qur’an) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar”.
28:71. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?”
28:72. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
28:85. Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata”.
S U R A T A L – ‘ A N K A B U T
29:20. Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
29:46. Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri”.
29:50. Dan orang-orang kafir Mekah berkata: Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”.
29:52. Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.
29:63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”, tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya).
S U R A T A R – R U U M
30:42. Katakanlah: “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”.
S U R A T L U Q M A N
31:25. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” entu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah: Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
S U R A T A S – S A J A D A H
32:11. Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.
32:29. Katakanlah: “Pada hari kemenangan itu tidak berguna bagi orang-orang kafir iman mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.”
S U R A T A L – A H Z A B
33:16. Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja”.
33:17. Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
33:28. Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
33:59. Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
33:63. Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.
33:70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
S U R A T S A B A ‘
34:3. Dan orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami”. Katakanlah: “Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz)”,
34:22. Katakanlah: “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya”.
34:24. Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: Allah”, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.
34:25. Katakanlah: “Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat”.
34:26. Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”.
34:27. Katakanlah: “Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu (Nya), sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dia-lah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
34:30. Katakanlah: “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaat pun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan”.
34:36. Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
34:39. Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
34:46. Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu pikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikit pun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.
34:47. Katakanlah: “Upah apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
34:48. Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib”.
34:49. Katakanlah: “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi”.
34:50. Katakanlah: “Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudaratan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat”.
S U R A T F A T H I R
35:40. Katakanlah: “Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang lalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka”.
S U R A T Y A S I N
36:79. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
S U R A T A S H – S H A F F A T
37:18. Katakanlah: “Ya, dan kamu akan terhina”.
S U R A T S H A A D
38:65. Katakanlah (ya Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan.
38:67. Katakanlah: “Berita itu adalah berita yang besar,
38:86. Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepadamu atas dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan.
S U R A T A Z – Z U M A R
39:8. Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaratan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudaratan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka”.
39:9. (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
39:10. Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
39:11. Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
39:13. Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku”.
39:14. Katakanlah: “Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku”.
39:15. Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
39:38. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri.
39:39. Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui,
39:43. Bahkan mereka mengambil pemberi syafaat selain Allah. Katakanlah: “Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?”
39:44. Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan”.
39:46. Katakanlah: “ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang gaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya”.
39:53. Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
39:64. Katakanlah: “Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?”
S U R A T A L – M U ‘ M I N
40:66. Katakanlah (ya Muhammad): “Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.
S U R A T F U S H I L A T
41:6. Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya),
41:9. Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam”.
41:13. Jika mereka berpaling maka katakanlah: “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud”.
41:44. Dan jika Kami jadikan Al Qur’an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?”. Apakah (patut Al Qur’an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh”.
41:52. Katakanlah: “Bagaimana pendapatmu jika (Al Qur’an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?”
S U R A T A S Y – S Y U U R A
42:15. Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)”
42:23. Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
S U R A T A Z – Z U K H R U F
43:81. Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).
43:89. Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).
S U R A T A L – J A T S I Y A H
45:14. Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
45:26. Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
S U R A T A L – A H Q A A F
46:4. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Qur’an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar”.
46:8. Bahkan mereka mengatakan: “Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Al Qur’an)”, Katakanlah: Jika aku mengada-adakannya, maka kamu tiada mempunyai kuasa sedikitpun mempertahankan aku dari (azab) Allah itu. Dia lebih mengetahui apa-apa yang kamu percakapkan tentang Al Qur’an itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
46:9. Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”.
46:10. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Qur’an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israel mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al Qur’an lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim”.
S U R A T A L – F A T H
48:11. Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiah) akan mengatakan: “Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami”; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
48:15. Orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan: “Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu; mereka hendak merubah janji Allah. Katakanlah: “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami: demikian Allah telah menetapkan sebelumnya”; mereka akan mengatakan: “Sebenarnya kamu dengki kepada kami”. Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.
48:16. Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal: “Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih”.
S U R A T A L – H U J U R A T
49:14. Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah (kepada mereka): “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: “Kami telah tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
49:16. Katakanlah (kepada mereka): “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
49:17. Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar”.
S U R A T A T H – T H U U R
52:31. Katakanlah: “Tunggulah, maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu”.
S U R A T A L – W A Q I ‘ A H
56:49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
S U R A T A L – J U M ‘ A H
62:6. Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar”.
62:8. Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
62:11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.
S U R A T A T – T A G H A B U N
64:7. Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
S U R A T A L – M U L K
67:23. Katakanlah: “Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
67:24. Katakanlah: “Dia-lah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan”.
67:26. Katakanlah: “Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”.
67:28. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?”
67:29. Katakanlah: “Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata”.
67:30. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”.
S U R A T A L – J I N N
72:1. Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan,
72:20. Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya”.
72:21. Katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudaratan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan”.
72:22. Katakanlah: “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya”.
72:25. Katakanlah: “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu, masa yang panjang?”.
S U R A T A N – N A Z I ‘ A T
79:18. dan katakanlah (kepada Firaun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”
S U R A T A L – K A F I R U N
109:1. Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir,
S U R A T A L – I K H L A S
112:1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
S U R A T A L – F A L A Q
113:1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
S U R A T A N – N A A S
114:1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Ditulis dalam 1. AJAKAN ISLAM BAGI YANG IMAN | Leave a Comment »
AJAKAN ISLAM BAGI YANG IMAN
Ditulis oleh himpass di/pada Oktober 22, 2008
Oleh : Al Jabir
Yaa aiyyuhal ladziina aamanudkhuluu fis silmi kaaffah, walaa tattabi’uu khuthuwaatisy
Syaithaan; innahuu lakum ‘aduwwun mubiin (Albaqarah 2 : 208)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Wahai saudaraku (Roseryzal), setelah sampai Kalam Tuhan ini kepadamu melalui si Aljabir dan kamu menerimanya, sehingga kamu menunudukkan diri dengan bersaksi dihadapannya maka muthlak kamu sudah menerima Islam yang dari sisi Allah. Yang selama ini kamu menyandang Islam berdasarkan garis keturunan, lalu kamu berbuat layaknya seperti pekerjaan Islam. Dan karena kamu berbuat layaknya Islam, maka orangpun mengatakan kamu Islam. Sebaliknya kamu melihat kawanmu berbuat layaknya Islam maka kamupun mengatakan mereka Islam, ini Islam yang menurut manusia atau Islam disisi manusia. Kamupun punya kartu identitas (IC) yang bertuliskan bahwa kamu beragama Islam. Ini Islam berdasarkan isian (borang) blangko kosong yang mau tak mau kamu isi dengan huruf I s l a m.
Islam dari garis keturunan, Islam dari sisi manusia, Islam isian Blangko kosong (borang), dan banyak lagi menyebabkan manusia ini mengatakan dirinya Islam, itu semua adalah Islam dimata dunia. Dan dunia ini hanyalah tipu daya semata. Tidak bisa dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa Islammu benar walau sudah kamu tuntut ilmunya dari kecil sampai university, bahkan sampai ke Kairo atau Arab Saudi.
Yaa aiyyuhal ladziina aamanuu athii’ullaaha wa athii’ur rasuula wa ulil amri min kum.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu.
Wahai saudaraku, benarnya kamu taat kepada Allah yang tak seumpama dengan sesuatu, tak dapat diumpamakan dengan tulisan huruf A l l a h atau huruf Alif lam lam ha`, tak dapat diumpamakan dengan ucapan Allah. Tak pula dapat diumpamakan dengan khayalan akal walaupun sudah banyak ilmu tentang Allah yang kamu pelajari. Tak dapat diumpamakan dengan rasa dalam hati sehingga kamu rasakan kamu khusu’ dalam beribadah denganNya. Bukan itu Allah saudaraku, dan bukan pula diluar itu. Makanya tak bisa tidak kamu mesti taat kepada Rasul. Ketika datang Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah, walaupun tak sesuai dengan keinginan kamu, tak sesuai ilmunya dengan ilmu yang kamu tuntut, tak sesuai amal ibadahnya dengan yang kamu perbuat, jangan kamu menyombongkan diri terhadapnya. Jangan kamu mendustakannya, apalagi membunuhnya. Ikutilah Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah, maka benarlah kamu telah taat kepada Allah Jalla wa ‘azza.
Benarnya kamu mengikuti Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah, maka datangilah Pemimpin yang dari kamu, yang ia menyampaikan Salam dari Tuhanmu sehingga kamu menerima salamnya. Kamu Islam kepadanya, merendahkan diri kepadanya dengan mengucapkan dengan lisanmu dan I’tiqadmu, : “Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah)”. Inilah Islam yang disisi Allah. Disisi Allah adalah Rasul; itulah Pemimpin yang dari kamu. Dia ada ditengah-tengah kamu, dia layaknya manusia seperti kamu juga. Makan, minum, duduk, berbaring, berkahwin, beranak, bahkan berjalan dipasar-pasar seperti layaknya kamupun makan, minum, duduk, berbaring, berkahwin, beranak dan berjalan.
Wahai saudaraku (Roseryzal), syukurilah bahwa kamu telah menundukkan diri (taslim, Islam, Muslim) kepada orang yang didatangkan kepada kamu sekarang ini sehingga kamu tidak hanya Islam disisi dunia ini melainkan sudah Islam disisi Allah (Islam Kaaaffah). Kamu sudah tidak lagi mengikuti langkah Syaithan, yang Syaithan itu musuh yang nyata. Syaithan itu mengikuti langkah Iblis. Iblis sujud kepada Tuhan Rabbul jalil, tetapi enggan dan menyombongkan diri kepada Adam As yang Pemimpin (khalifah) dimuka bumi saat itu. Sampai-sampai tidak sejengkal bumi ini yang tidak bekas sujud Iblis. Tidakkan dirumahnya, Iblis menjadi imam, dimushalla, dimesjid, di atas langit, di surga, bahkan para Malaikatpun, Iblislah imamnya. Begitulah para pengikut syaithan sekarang ini, sujud kepada Tuhannya tapi enggan dan menyombongkan diri kepada Pemimpin yang diturunkan Allah di hari akhir ini. Bahkan mereka memusuhimu ketika kamupun sekarang menyampaikan Salam dari Tuhan mereka yang Penyayang dikarenakan kamu pun diciptakan Tuhan dari segumpal darah.
Syukurilah wahai saudaraku (Roseryzal) dengan cara sampaikan Salamku kepada sekalian manusia, sehingga apabila mereka juga seperti kamu yang menerima Salamku, maka tak terlebih mulia engkau dari padaku dan tak terlebih mulia aku dari padamu. Engkau dan aku satu dalam kalimah: “laa ilaaha illallaah, Muhammadur rasuulullaah”. Allah, Rasul, Pemimpin, bukan tiga melainkan satu jua adanya, alias esa. Ditambah sekarang kamu menerima seruan ini, bukan jadi empat namun satu jua adanya. Ketahuilah bahwa Mu`min itu satu. Namun Allah tetap Allah, Rasul tetap Rasul, Pemimpin tetap Pemimpin. Tiga (3) tapi satu (1), satu tetap tiga (3). Inilah pasukanku wahai saudaraku, 3 1 3. Mudah-mudahan kamu shabar serta Allah.
Arsip untuk ‘9. HALAL DAN HARAM’ Kategori
HALAL DAN HARAM
Ditulis oleh himpass di/pada April 9, 2009
Ketika kita berbicara tentang haram, maka yang terpikirkan oleh kita adalah makanan yang dilarang, namun makanan yang dilarang tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak keharamannya, dimana didalamnya ada pengecualian dan pengampunan yang dapat membuat manusia terhidar dari azab yang menyiksa.
Namun pada kesempatan ini kita berbicara dari sisi pandang yang lain, yaitu bentuk suatu pengharaman yang di buat oleh lidah manusia dengan bertujuan mengalangi manusia kepada jalan kebenaran dan suatu pernyataan dari manusia yang seolah olah mengagungkan tuhan tapi pada dasarnya mebatasi kekuasaan tuhan.
Sedangkan pengharam yang dibuatkan oleh Allah agar manusia mendapat pelajaran dari pelarangan itu dan juga mendapat pelajaran bagi yang melanggar pelarangan tersebut dengan catatan mereka kembali bertobat. Yang dimana tata cara bertobat telah diatur didalam Al quran:
Taubat yang didasari atas ketakwaan. Taubat atas peritah Allah, taubat ketika Allah meyeru untuk kemabali bertauabat.
31. Hai kaum Kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
Orang yang menyeru tersebut mendapat perintah dari Allah untuk mengatakannya kepada kamu melalui lisan rasulnya dan yang sekarang disebut sebagai mukmin atau ulama pewaris nabi.
31. Katakanlah ( hai orang-orang beriman yang diperintahkan untuk menyeru kepada mereka yang mau percaya) “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
64. dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun(ulama pewaris nabi) memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[313] Ialah: berhakim kepada selain rasullullah
Bila mereka mau beriman kepada yang menyeru dengan mengikuti sang penyeru, maka mereka itulah yang akan kembali, merekalah orang yang mendapatkan ampunan dari Allah, itulah yang dinamakan sebenar – benarnya thobat, taubat yang dilandasi atas ketakwaan, taubat yang dikarenakan menjalankan perintah Allah, yang perintah itu sama wajibnya dengan perintah sholat dan perintah yang lainnya. Dan dari menjalankan perintau bertaubatlah islam didapatkan.
Jadi taubat yang tidak menerima orang beriman kepada Allah dan rasulnya yaitu orang yang diperintahkan untuk menyeru(ulama pewaris nabi) maka sia-sialah perbuatannya: akibat keingkaran mereka yang telah berjumpa dengan Dia yang menyeru kepada kebanaran dengan mengumandangkan kalam kalam dari Tuhannya Rabbul alamin
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Taubat adalah perbuatan yang baik, namun taubat yang bukan dikarenakan perintah Allah dan tidak menjalankan perintah Allah adalah taubat yang sia – sia dikarankakan hanya membaca suatu tilisan yang mengatakan thobat bagi orang yang berbuat salah, maka dia thobat. bagaimana dengan mereka yang telah diakui sebagai ustad, atau ahli ibadah, seperti kaumnya yang merasa ahlulsunnah wal jamaah, bagaimana mereka dapat mengetahui bahwasanya kekotoran masih melakat pada diri mereka, jika imam mereka mengatakan untuk thobat mereka tidak mau melakasanakan imamnya, kerena tidak ada kewajiban mereka untuk memtaati imam sebagimana mentaati rasul. sedangkan Allah hanya bisa berbicara kepada hambanya melaui perantaranya, yaitu para imam dan pemimpin yang memiliki pengikut. dan apa jadinya bila mereka tidak mentaati pemimpin mereka, maka tidaklah mereka menjadikan Allah sebagai yang disembah.
105. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia[896], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
TAUHID KERASULAN
Nabi Allah = Rasulullah = Kalifahtullah= Ulama Pewaris Nabi Allah = E S A
MUKMIN = SI -HAKIM = SI QURAN = DIA SI-AKHIR
Dia Si pembangkit = Dia Si kiamat = Dia Si hisab=Dia Si pembalasan
Merakalah pewaris kalimat kalimat Tuhan yang maha luas dan meliputi segala sesuatu, tetapi kebanyakan manusia tidak menyadarinnya:
yang kita taati tanpa membedakan ketaatan atara satu dengan yang lain, karena meraka adalah satu, yaitu pemimpin bagi orang yang beriman.
109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.
27. dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah[1183]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
7. mereka hanya mengetahui yang lahir (apa yang mereka dapati dari bapak-bapak mereka dan dari kitab – kitab yang mereka pelajarin) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.
Akhirat = si Akhir = Nabi Allah = Rasulullah = Ulama pewaris nabi Allah = Kalifahtullah => ESA. Mukmin. SI HAKIM SI QURAN
Suatu pernyatan yang bersifat membatasi kekuasaan tuhan, menghalangi ulama pewaris nabi yang ianya juga termasuk golongan yang umi dalam menyampaikan wahyu yang telah diwarisi kepadanya dari para penerima wahyu pendahulunya ulama pewaris nabi yang menjadi pemimpin dan ikutan bagi orang yang mau beriaman dengan menjiddal atau mendikte ulama pewaris nabi, apakah ulama pewaris nabi tersebut mengetahui 14 alat tulis dalam menafsirkan Al quran atau menguasai sastra Arab atau bahasa intelek, cendikiawan cerdik pandai , jangankan 14 alat tulis dalam menafsirkan Al quran atau mengusai sastra arab. Yang ianya sendiri orang Indonesia tidak mengetahui bahasa sastra Indonesia atau pribahasa dan segala perumapamaan, yang iya juga bukan seorang yang intelek atau cedikiawan kaumnya cerdik pandai. Dia hanyalah seorang yang awam, ummi, yang Cuma bisa berbicara dengan bahasa orang kampung, wong deso.yang sebatas mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengatakan dan menyampaikan ayat – ayat Allah tanpa merubah bentuk kalimatnya
Akibat penjiddalan oleh manusia itu sendiri merupakan bentuk suatu pengharam agar kebenaran itu tidak tersentuh, dan cahaya Allah agar jangan menerangi.
Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, dan allah mendatangkan rasulnya dari berbagai golongan, ada seorang yang dipandang anak pungut, ada yang dipandang sebagia anak buangan, narapidana , ummi, anak yatim piatu atau dipandang sebagai anak haram ada juga berasal dari golongan yang terpendang atau seorang raja, dari golongan ahli kitab atai cendikiawan dan juga ada yang dari golongan penderita penyakit yang membuat orang tidak ingin mendekati apalagi mengikutinya, dari berbagai golongan itu Allah menurunkan petunjuknya sesuia dengan tingkatan pikiran atau cara pandang berpikirnya suatu golongan seperti nabi Allah Sulaiman As. Yang mengerti semua bahasa binatang, saat becara dengan anak sd dia tidak menggunakan bahasa anak smp, dan saat ia berbicara dengan anak smp dia tidak berbicara denga bahasa mahasiswa, maka dari itu Allah menurukan petunjuk yang dapat dimengerti semua golongan kecuali golongan yayup dan ma’jub serta orang pekak
.22. Sesungguhnya binatang yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tulis yang tidak mengerti apa-apapun.
39. dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya[473]. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus.
[604] Maksudnya: manusia yang paling buruk di sisi Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran.
93. hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, Dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan
Dua golongan inilah yang gemar mengingkari dan serta senatiansa menolak setiap ketarangan kebenaran yang datang
35. dan berkatalah orang-orang musyrik: “Jika Allah menghendaki, niscaya Kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik Kami maupun bapak-bapak Kami, dan tidak pula Kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya”. Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; Maka tidak ada kewajiban atas Para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
Perbuatan orang musyrik yang gemar berjanji dusta dengan berkata bohong , seperti orang – orang musyrik sebelum mereka.. bahwasanya mereka tidak mengharamkan sesuatu apapun tanpa(izin)-Nya..(rasul tidak ada lagi)
Bentuk suatu pengaharam dengan cara mendustakan para utusan yang menyeru menyampaikan keterangan.. dengan bahasa tidak baiknya mereka menjawab.. jangan ikuiti dia.. dia sesat.. dia gila.. dia mengada – ngada atau berbagai ucapan buruk lainnya..
Ternyata mereka seringkali mengaharamkan sesuatu tanpaNya..(suatu contoh dalam hal keduniaan)
1. bila Nya disini diartikan izin Allah.. maka tak ada yang bisa menambah jumlah yang telah ditetapkan Allah.. contoh rokok.. siapa yang bisa bertanya kepada Allah supaya Allah mengharamkan rokok.. atau kamu meminta izin kepada Allah supaya rokok diharamkan..kemudian setelah izinnya didapat baru bisa diharamkan.. permasalahnya siapa yang bisa mendapatkan jawaban Iya dari Allah.. kemudian .. kamu mengatakan .. sudah diizikan Allah.. bahwasanya rokok haram..
Bila Allah ada bebicara kepada manusia berarti manusia tersebut mendapatkan wahyu/.. yang isi wahyunya.. ROKOK HARAM*
*dunia kamu lebih tau jika kamu punya rasul diantara kamu
2. Bila Nya disini diartikan rasul… maka jika kamu menfatwakan mengaharamkan sesuatu dan fatwa tersebut diizinkan oleh rasul , maka menjalankan sesuatu yang benar.. kenapa ..? karena rasulpun akan bertanya kepada tuhannya.. bila tuhannya izin.. maka rasulpun izin..
3. Dan bila nya disini diartikan pemimpinmu.. yang kamu dengan pemimpin ada suatu ikatan janji setia atau ikrar sumpah setia.. yang satu sama lain saling mengakui.. pemimpin mengakui kamu yang dipimpin atau pengikut dan dia sebagai pemimpin atau dikuti atas diri kamu dan kamu mengakuinya, yang dimana dengan demikan terjadinya ikatan tanggungjawab.. pemimpin bertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya dan pengikut mentaati kata pemimpin..
Kembali pada masalah haram… jika kamu sebagai pengikut mengeluarkan fatwa haram dan fatwa itu disetujui oleh pemimpin kamu.. maka fatwa tersebut dapat dijalankan dengan catatan… fatwa tersebut berlaku bagi orang yang mengakui pemimpin yang memimpin kamu adalah pemimpinnya juga.. contoh ada suatu kelompok masa yang dinamakan kelompok masa ABC yang didalam kelompok tersebut ada pemimpinya.. maka fatwa haram tersebut hanya dapat dijalankan didalam kelompok masa ABC tersebut…
Namun pada intinya pengharaman yang sangat tidak disukai oleh Allah dengan melarang manusia menyapaikan kebenaran yang datang pada dirinya dan menghlangi manusia agar tidak beriman kepada manusia yang lain..
Untuk kategori yang pertama tentang izin
disini kita tidak membahasnya dikarenakan.. siapa yang bertanya kemudian Allah menjawabnya kemudian siapa saksinya bahwasanya Allah menjawabnya kepada yang bertanya…?
Untuk kategori yang kedua tentang rasul,
rasul tidak tau tetang rokok dan tidak ada fatwa dari rasul tentang rokok haram.. atau rasul tidak ada lagi menurut mereka..dengan mengatakan rasul tidak ada lagi sudah merupakan suatu bentuk pengharaman.. melarang Allah untuk mengutus rasulny kembali yang akan kembali murnikan agamanya dengan menegakkan Al quran.
Dan untuk kategori yang ketiga,
ini mungkin bisa menjadi acuan untuk mengetahui seatu suatu kebenaran..
Setiap keputusan yang diambil bersading dengan Tanggungjawab (al Quran),, maka jika kita ingin mengambil sesuatu keputusan yang memiliki sesuatu yang akan meminta tanggungjawab namun kita tidak mau bertanggungjawab maka dari itulah diperlukan kita miminta izin dari yang bertanggungjawab atas diri kita.. seperti seorang makmum yang meminta izin kepada seorang imamnya, pemimpinnya atau orangtuanya .. bila si makmum, pengikut atau si anak melakukan kesalahan terhadap orang lain maka yang bertanggungjawab adalah yang bertanggungjawab atas mereka.. dengan catatan bila simakmum, pengikut atau anak telah meminta izin.. tapi bila mereka yang dipimpin tidak meminta izin, maka yang bertanggungjawab adalah dirimerka sendiri, jadi benarlah peringatan rasul.. yang beliau mengatakan , lebih baik dipimpin oeh pemimpin yang jahat selama seratus tahun daripada tidak punya pemimpin,, namun yang dipimpin benar-benar menjalankan kewajibannya sebagai pengikut, yaitu DENGAR KATA PEMIMPIN DAN TAATI…*
Ingat hal ini hanya berlaku bila pengikut tidak menduakan pemimpin atau menomor dua(2)kan pemimpin…
Menduakan pemimpin dengan cara mengakui ada pemimpin yang lain atau selingkuh,
Me-nomor-dua-kan pemimpin adalah mendahulukan keinginan diri daripada keingin pemimpin sedangkan kinginan pemimpin adalah keinginan Allah.
Dengan catatan, setiap pemimpin pada intinya mengajak bersatu dalam kebenaran, walau ada pemimpin yang tidak mau bersatu dengan pemimpin yang lain. Yang dikarenakan :
32. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bangkai yang berjalan tidak layak untuk dijadikan pemimpin atau guru, yang dimana bangkai tersebut tidaklah hidup dengan wahyu (Kebenaran)
Darah merupakan makanan dari nyamuk, orang yang sifatnya suka memeras jeripayah orang lain demi keuntungan dirinya sendiri, inilah suatu bentuk perbudakan dan dari sisi lain;
Darah juga merupakan tempat tersimpannya penyakit dan obat yaitu orang yang mencumpur adukan kebenaran dengan kebatilan, yaitu percaya dengan berita besar yang disampaikan kepadanya tapi tidak percaya kepada pembawa berita besar.
Contohnya :
114. dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Ketika dibacakan ayat yang berisikan perintah mendirikan sembahyang dengan yang didalam perintah itu dijanjikan penghapusan dosa mereka berbondong – bondong melaksanakannya. Tapi ingat :
35. sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
Apa yang menyebabkan kekafiran mereka, hal ini disebabkan :
90. dan Sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: “Hai kaumku, Sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan Sesungguhnya Tuhanmu ialah (tuhan) yang Maha pemurah, Maka ikutilah aku dan taatilah perintahku”.
Ketika dibacakan ayat yang didalamnya terdapat perintah untuk mengikuti dan untuk mentaati perintah yang membacakan(yang meyeru) Mereka membantahnya, padahal harun(ulama pewaris nabi) adalah penggati musa ketika musa sedang menghadap tuhanya. Mereka tatep perpendirian hanya kepada musa dan tidak menghedaki adanya pengganti musa, apa yang dikatakan harun merupakan perintah dari Allah untuk disampaikan kepada umat musa. Kekafiran mereka bukan disebabkan kerena telah menyembah putung anak sapi yang terbuat dari emas yang diberi suara melainkan dikarnakan tidak mau mengikuti harun dan mentaati perintah harun yang diperintahkan oleh Allah.
80. Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
91. mereka menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami”.
92. berkata Musa: “Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,
93. (sehingga) kamu tidak mengikuti Aku? Maka Apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?”
94. Harun menjawab’ “Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): “Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku”.
Inilah kekawatiran ulama pewaris nabi ketika sepeninggalnya yang mewarisi atas apa yang telah diamanatkan rasullah kepada penggatinya. Umat senantiasa dari zaman kejaman menyebah jasad atau beriman kepada yang awal dan mengingkari yang akhir(ulama pewaris nabi).
95. berkata Musa: “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) Hai Samiri?”
96. Samiri menjawab: “Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, Maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan Demikianlah nafsuku membujukku”.
Inilah yang banyak terjadi dizaman sekarang. Setelah ditinggalkan rasul. Atas bujuk rayuan samiri dengan peninggalan ajaran rasulnya, umat diajak untuk melaksanakan segala ajaran rasulnya, tapi meniadakan penggantinya yang memimpin umat.
Seruan mereka tetap taati Allah taati rasul, tapi rasulnya tidak adalagi orangnya yang ada cuna ajarannya, dengan melaksakan ajarannya berarti telah mentaati rasulnya. Demikianlah prasangkaan mereka. Mereka telah meniadakan wasiat yang telah di ditinggalkan rasulnya untuk umatnya.
sedangkan penggati rasul(ulama pewaris nabi) tetap mengatakan ikuti aku(bukan yang telah wafat) dan taati aku, dengan mengikuti aku, maka kamu telah mengikuti rasulmu terdahulu, dengan mentaati aku sesungguhnya kamu telah mentaati perintah rasulmu.
Apa jadinya bila umat tidak punya ikutan lagi. Dan kepada siapa mengharapkan petunjuk, sedangkan Allah telah membuatkan jalannya untuk dilalui oleh oran – orang beriman.
Sehingga terjadilah golongan yang gemar memakan darah, ,memakan daging babi dan bangkai. Yang semuanya sanrgat disukai oleh kebayakan manusia tanpa disadari oleh manusia itu sendiri.
Daging babi yang iya dinutrisi oleh makanan yang kotor yang dia senang mgotori diri walau dia gemar mandi. Namun mandi bukan pada air yang jernih tapi pada Lumpur
Sangat sedikit orang yang terpaksa untuk melakuakan perbuatan yang haram sangat jarang setusasi memaksa kita melakukan perbuatan yang haram, apalagi hal itu memang tidak menginginkannya. Setiap manusia berbeda jalan hidupnya.. bagi yang yang melanggar apa yang telah ditetapkan oleh Allah, dan dia menyadari akan pebuatanya , maka dia tidak terkena dosa, dengat catatan bermohonlah pengampunan dari Allah dengan mengakui kesalahan tersebut.. janganlah kita mengahakimin seseorang telah berdosa atas perbuatanya ..selain sebatas memberikan keterangan yang jelas(berwasiat)*
*tabahan : berlakunya suatu wasiat jika yang berwasiat telah wafat, tapi jika masih hidup dinamakan nasehat, berlakunya suatu wasiat hanya kepada orang yang dituju atau dimaksud yang berhak menerima wasiat yaitu pewaris dari yang mewasiatkan..
89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
bila bersumpah atas nama siapa..? diri pribadikah ? pemimpinkah? Atau ulamakah? ..berjanji setia kepada siapa
bila atas nama pribadi bila dilanggar maka ada kafarat sebagai sebagai jalan menembus pelagaran atau menarik sumpah tersebut,
bila atas nama pemimpin , dan pemimpin itu melanggar, maka kewajiban pemimpin berikutnya untuk membayar kafarat pendahulunya tersebut, dan jika
atas nama ulama, ulama tersebut meninggal dan ada penerus dari ulama tersebut yang juga sebagai ulama, maka ulama penerus tersebut melaksanakan kafarat dari pendahulunya..namun jika ulama penerus juga melanggar sumpah dari pendahulunya dia juga melaksanakan kafarat tersebut.
148. orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: “Jika Allah menghendaki, niscaya Kami dan bapak-bapak Kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) Kami mengharamkan barang sesuatu apapun.” demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para Rasul) sampai mereka merasakan siksaan kami. Katakanlah: “Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada kami?” kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.
Yang bertanda hitam sebagai peringatan bagi yang mengeluarkan fatwa jangan mengikuti prasangkaan karena mereka yang mengeluarkan fatwa tidak atas dasar perintah tuhan..melainkan atas dasar ilmu.. amal dan ibadah.. bukan takwa, yang dinamakan takwa adalah atas dasar perintah tuhan.
150. Katakanlah: “Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini” jika mereka mempersaksikan, Maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka.
Yang diharamkan mereka adalah para rasul..baiat tidak wajib kepada imam
Kebanyakan dari manusia bila berbicara halal dan haram akan mengarah kepada makanan, tapi ingat bukanlah makanan yang akan menjerumuskan manusia kedalam neraka melaikan perpalingan manusia dari mencari kebenaran dan melaksanankan kebenaran, suatu hal yang sering kita lihat pengharaman yang terjadi didalam kehidupan, menghalangi (manusia)diri untuk mencari kebenaran dengan mengatakan kesesatan pada yang lain sedangkan dia melupakan diri dan senantiasa menyalahkan yang lain sedangkan al quran membenarkan apa yang ada pada mereka bila mereka mau ikut.
47. dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik
Untuk mengetahui suatu jalan yang lurus tentulah harus ada pemamdunyanya yang dimana dia menjadi ikutan bagi yang ingin kepada jalan yang lurus, yaitu orang yang telah diberi nikmat atas mereka Al Quran(ulama pewaris nabi)
38. orang yang beriman itu berkata(menyeru) : “Hai kaumku, ikutilah Aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.
Bagaimana reaksi atas orang – orang yang melampaui batas ketika diantara mereka ada yang berkata dengan perkataan ayat tersebut diatas ?, ternyata ada diantara mereka ada yang membatah ; ‘kau pula yang mau diikuti sedangkan titelku lebih tinggi, sedangkan aku ulama terkenal, sedangkan aku lebih tua, atau sedangkan aku lebih berilmu , beramal dan beribadah dibandingkan kamu(orang yang beriman mengajak)’. Demikianlah bantahan dan sangkalan mereka kepada sang penyeru, padahal sang penyeru hanyalah diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan apa yang telah diamanahkan Allah kepadanya..
Seperti bantahan iblis terhadap Allah SWT ketika disuruh sujud kepada nabi Adam As.
Dengan kemulian pada diri iblis dia enggan dan sombang kepada seorang pembawa berita Tuhan yang dijadikan sebagai kalifah Allah dimuka bumi yang ia(Adam)nya ibarat seorang anak bayi yang baru lahir, tak mengerti apa-apa dan belumlah beramal beribadah apalagi berilmu, selain apa-apa yang diajarkan Oleh Allah tentang nama-nama. Apalah arti nama – nama yang telah diberitahukan oleh Allah dibandingkan orang yang telah banyak berbuat kebajikan, yang memiliki tabungan pahala yang tiada terkira. Adam bukanlah apa – apa. Adam hanyalah sebuah barometer atas keimanan seseorang dan menjadi mirzan atas orang yang beriman kepada Allah.. bila mereka menerima adam yang senantiasa ada disepanjang masa. Yang ia hidup disetiap zaman hingga bumi telah usai masanya. Yang adam sendiri berdiri pada para nabi, para rasul, para ulama pewaris nabi allah, pemimpin dimuka bumi atas perintah Allah…yang mereka semua ini adalah satu, ahad , esa, mukmin, islam
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah ALLAH dan taatilah RASUL (Nya), dan ULIL AMRI di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
73. Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari TUHAN YANG ESA. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
seberapa besar ketaatanmu kepada Allah dilihat seberapa besar ketaatan kamu kepada rasul-rasul-Nya dan seberapa besar ketaatan kamu kepada para rasul-Nya dilhat seberapa besar kamu mentaati pemimpinmu(imam).
bagaimana caranya kamu mentaati Allah dengan cara mentaati rasulnya, bagaimana kamu mentaati rasulnya dengan cara mentaati pemimpin yang dari kamu mennyampaikan kalam-kalam Allah, yaitu ulama pewaris nabi.
inilah yang dikatan ESA dalam beribadah menaati perintah Allah.
bila kita bermaksud untuk membedakanya, Allah wajib untuk ditaati, rasulnya wajib untuk ditaati dan pemimpin tidak wajib untuk ditaati, inilah yang dikatakan mengatakan Allah Satu dari yang tiga.
Thauhid adalah berbeda yang menyampaikan namun satu yang disampaikan, berbeda wujud namun satu sebutan, yaitu Rasulullah..
sipakah rasulullah? rasulullah bukan hanya bapak Fatimah, melainkan :
151. Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
namun ketika datang ulama pewaris nabi yang dia datang sebagai rasulullah yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
maka menjadi kafirlah jika kamu membatah apa yang disampaikannya dan tidak percaya dengan apa yang disampaikannya.
33. Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”
adam yang menerangkan nama-nama benda, jangan lupa, jasad kamu adalah benda yang telah diberi bentuk dan dihidupkan oleh nyawa.
nama seorang manusia ketika menyampaikan ayat-ayat Allah adalah rasul, itulah hukum Allah yang tak bisa dibantah, namun nama-nama itu dipata ketika dia mengikuti seseorang penyeru seraya mendengarkan dan mentaati wahyu yang dibacakannya. kemudia kita mengambil janji atau berjanji setia untuk mendengarkan dan mentaatinya,
kemudian diturunkan Allah surat Yasin bagi para pengikut perintah Allah.
1. Yaa siin
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul
4. (yang berada) diatas jalan yang lurus
5. yang diturunkan(ditugaskan) oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
inilah sebab-sebab diatara kita ada yang memberi peringatan kepada kita agar kita menjadi orang yang lalai, mereka mengajak bersatu, kerena mereka telah ditetapkan berada DIATAS jala yang lurus, sehingga bukan hanya jalan yang tak lurus diajak, melainkan Orang yang merada dijalan yang lurus, yaitu golongan orang penuntut ilmu, Ahli ibada, para ustad, ulama dan kiai bahkan Para syeik, dan setelah mereka mau bersatu, maka mereka akan diberihaknya berdasarkan apa yang selama ini mereka kerjakan dan malah akan dilipat gandakan amal dari perbuatanya, bagi mereka yang mau bersatu, maka mereka akan menyapaikan apa yang rasul sampaikan, yaitu wahyu atas kemulian yang mereka dapati dengan turunnya YASIN kepada mereka. maka mereka dengan para rasul bukan lagi dua melainkan SATU, ESA, inilah mekJizat yang diturunkan Allah kepada NABI BESAR BAGINDA MUHAMMAD RASULULLAH SAW ANAK ABDULLAH,
tidak adalagi wahyu selain Al quran dan Muhammad bukanlah bapak seorang laki-laki diatara kamu(buka hanya bapak siQasim), melaikan rasulullah, jadi bila ada yang menyampaikan Al quran(wahyu Al quran) itulah muhammad rasulullah
muhammad yang menjadi penutup para nabi adalah muhammad yang hidup dimasa 14 aba yang silam dan yang menjadi muhammad penutup para nabi yang sekarang adalah para imam atau ulama atau pemimpin yang kamu mengucapkan 2kalimatsahadat dihadapannya.
1. Adam AS adalah Muhammad Rasulullah .
2. Idris AS adalah Muhammad Rasulullah
3. Nuh AS adalah Muhammad Rasulullah
4. Hud AS adalah Muhammad Rasulullah
5. Soleh AS adalah Muhammad Rasulullah
6. Ibrahim AS adalah Muhammad Rasulullah
7. Luth AS adalah Muhammad Rasulullah
8. Ismail AS adalah Muhammad Rasulullah
9. Ishak AS adalah Muhammad Rasulullah
10. Yakub AS adalah Muhammad Rasulullah
11. Yusuf AS adalah Muhammad Rasulullah
12. Ayub AS adalah Muhammad Rasulullah
13. Sueb AS adalah Muhammad Rasulullah
14. Musa AS adalah Muhammad Rasulullah
15. Harun AS adalah Muhammad Rasulullah
16. Zulkifli AS adalah Muhammad Rasulullah
17. Daud AS adalah Muhammad Rasulullah
18. Sulaiman AS adalah Muhammad Rasulullah
19. Ilyas AS adalah Muhammad Rasulullah
20. Ilyasa AS adalah Muhammad Rasulullah
21. Yunus AS adalah Muhammad Rasulullah
22. Zakaria AS adalah Muhammad Rasulullah
23. Yahya AS adalah Muhammad Rasulullah
24. Isa AS adalah Muhammad Rasulullah
25. Muhammad SAW adalah Muhammad Rasulullah
Ulama Pewaris nabi adalah Muhammad Rasulullah yang mengajak kamu masuk islam kaffah yang kamu menerimanya sebagai imam atas kamu dan berbaiat kepadanya maka kamu telah berbaiat kepada 25 nabi dan rasul, kamu taati dia, maka kamu telah mentaati 25 nabi dan rasul dan ketika kamu bersahadat ashadu ala ila ha ilallah muhammadurasulullah, yang menjadi muhammad rasul Allah atas kamu, buka hanya satu orang melainkan seluruh yang menyampaikan berita besar dan wahyu Al quran, SATU UNTUK SEMUA, SEMUA PADA YANG SATU, ESA. sedangkan kamu disuruh untuk beriman kepada para nabi dan rasul.
pemimpin akhir zaman yang namanya seperti nama nabi muhammad anak abdulah adalah Muhammad Rasulullah
kunyahnya(ucapanya) sama dengan kunyahnya(uacapan) nabi muhammad anak abdullah adalah :
Siapakah rasul ?
1. 40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu(adalah) Rasul yang mulia
2. 4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan .
manaka dia?
3. 151. Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
ciri-ciri rasul secara umum:
1. tidak mengatakan ” aku adalah seorang rasul”
2. berhati-hati kepada tukang fitnah, orang yang tukang fitnah akan mengatakan ” sifulan mengaku rasul padahal dia cuma mengartikan apa yang didengarnya”
contoh:
158. Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”
92. Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan.”
a. 49. Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu.”
dapat disimpulkan dari tiga ayat diatas, bagi siapa yang membacakan, maka yang membacakan adalah rasul dan itu benar.ingat itu kata ayat bukan perkataan hawa nafsunya. dia hanya menyampaikan apa yang dari Allah, bukan menagaku-ngaku, ayatlah yang menjelaskan siapa dirinya.
maka, lihatlah apa yang disampaikanya Al qurankah atau pendapatnya.
memang apa yang diberitakan ini sungguhlah berat untuk diyakini :
143. Dan demikian Kami telah menjadikan kamu , umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
demikian jugalah bagi mereka yang bekiblat kepada isa, musa, ibrahim, yusuf, dan nabi-nabi lain, ketika datang nabi Muhammad mereka disuruh untuk berkiblat kepada muhammad, sangatlah berat, namun bagi yang beriman kepada Allah dan Si Akhir. dengan berkiblat kepada muhammad mereka telah berkiblat kepada rasul sebelumnya dan ini menjadi bukti bila mereka hidup dizaman nabi sebelumnya mereka mengimaninya, begitu juga sekarang, mereka berkibalat kepada Baginda rasulullah diminta untuk berkibalat kepada penerusnya yang menyampaikan Al quran sebagai bukti keimanan mereka jika mereka hidup dijaman rasul dahulu.
jadi bila kamu menetang penerusnya maka kita tak ubahnya pengiktu isa yang menetang kedatangan muhammad.
6. mereka berkata: “Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila
Seringkali jika datang seseorang yang mengajak untuk ikut dengan cara menyaampaikan al quran, mereka senantiasa memjawab dengan perkataan yang tidak baik.
Perkataan mereka terabadikan didalam al quran dan diwariskan secara turun temurun kepada orang-orang senantiasa mendustakan para pembawa berita besar.
32. dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah Maka Dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.
21. dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. mereka menjawab: “(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya”. dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?
156. (kami turunkan Al-Quran itu) agar kamu (tidak) mengatakan: “Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum Kami, dan Sesungguhnya Kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca[523].
116. dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara Dusta “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung.
Setiap kebohongan yang terucap yang bermaksud untuk untuk kebaikan merupakan kebohongan terhadap kebenaran itu sendiri, * sampaikanlah kebenaran walaupun itu terasa pahit..) sering kita dengar ucapan berbohong untuk kebaikan, ini merupakan suatu cara untuk mengingkari akan kebenaran yang didatangkan melalui para rasul dengan cara mengikuti hawa nafsu atau segala prasangka yang ada pada diri sebagai bukti belumlah kebenaran itu turun pada dirinya yaitu al quran yang menjadi petunjuk sekalian manusia.
Suatu pelarangan yang tidak berasalkan dari Allah merupakan kebohongan terhadap Allah yang dimana pelarangan tersebut membatasi akan kekuasaan Allah yang telah mendatangkan petunjuknya kepada manusia, dan janganlah kita berlebih lebihan dalam mengerjakan kebaikan yang dimana kebaikan yang dijalankan bukan bersarkan takwa melaikan berdasarkan ilmu, amal dan ibadah alias prasangka. Benarnya ilmu amal dan ibadah yang kita jalankan bila tanpa adanya seseorang yang menjadi saksi yang menyeru kepada kebenaran yang mereka didalam mesjid adalah amirulmukminin atau para imam, yang antara mereka yang mengerjakan kebaikan dengan para imam tanpa ada ikatan sama sekali merupakan suatu kedustaan yang menjadi perbuatan sia sia, tapi bila mereka dengan salah satu imam tersebut ada suatu ikatan yang nyata, mereka mengikrarkan kebenaran tersebut dengan mendengarkan dan mentaati, kemudian imam menyeru(memerintahkan suatu perbutan) pada kebenaran, itulah takwa, yang setiap ibadah dilajankan atas dasar perintah.
73. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah,
Jika kamu tidak mau beriman kepada para imam(ikut,tunduk atau berserah diri) dan malah mengingkarinya dengan perbuatan yang kamu kerjakan yaitu beribadah sendiri – sendiri dengan tidak mau pila bermakmum (bersatu)
Dan bila hanya berpikir wahyu itu hanya sampai kepada Muhammad SAW.. dan Cuma Muhammad SAW yang mnerima wahyu, maka para pemimpin itu akan menjawab dengan kalam tuhannya :
50. Katakanlah: “Jika aku sesat Maka Sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk Maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha Dekat”.
Dari para pemimpim tersebutlah datangnya perintah mengerjakan kebaikan, sembayang, dan menunaikan zakat bila telah berjanji berdasarkan wahyu, yang zakat tersebut bermula dari kami dengar dan kami taati berakhir pada berjuang dengan harta dan diri, sedangkan harta dan diri telah dibeli oleh Allah dengan surga melalui para saksi yaitu yang menjadi imam atas diri dan menjadi pemimpin dalam kehidupan yang menuntun manusia kepada jalan yang lurus.
dan janganlah kamu ketika di ajak untuk bersatu, kamu malah menolaknya apalagi persatuan itu dikerenakan perintah Allah yang berasal dari ayat Al quran yang dibacakan:
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Mereka memandang baik perbuatan yang buruk dan mereka hanyalah mengikuti prasangka dan setan memberikan janji – janji palsu,
Apakah kamu tau jalan yang lurus..
bila iya.. mengapa kamu tidak mengajak umat kepada jalan yang lurus.. dengan berkata kepada mereka :
38. Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.
tapi, sebelumnya adakah atau siapakah orang yang beriman atas kamu yang mengajak kamu untuk ikut sehingga kamu bisa menyaimpaikan apa yang disampaikan kepadmu sehingga yang mengikuti kamu adalah sebagai bukti bahwasanya mereka mentaati ayat Allah.
SIAPA ITU DAJJAL ?


Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Semua puja dan puji marilah kita pulangkan kepada Allah, Tuhan semesta alam yang selalu menetapkan sebuah ketetapan kepada semua hamba-hamba-Nya dan tidaklah pernah Dia menjadikannya menyimpang .

Kesehatan dan kesejahterahan tetap tercurah kepada pembawa Berita Besar

“Muhammad“ (Orang yang terpuji) yaitu Utusan yang menjadi kekasih Allah.
dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan ,S Inilah Firman Allah yang tertulis didalam Kitab Suci Al Qur’an, Kitab yang mau tidak mau harus dipercayai (iman-i) karena begitulah syaratnya untuk menciptakan iman yang rukun yaitu “Rukun Iman“.

Di ayat tersebut Allah menjelaskan bahwah Dia selalu menciptakan segala sesuatu pasti dengan pasangannya .
Dia menciptakan langit dengan bumi, Dia meciptakan kebaikan dengan keburukan, Dia ciptakan berbagai penyakit serta dengan obat-obatannya, racun dengan penawarnya, laki-laki dengan wanita, lawan dengan kawan dan Kebenaran dengan kebathilan .


Demikian pula halnya dengan para pembawa Berita besar (Anbiya`) yang kita tahu bahwa orang –orang inilah yang dipilih oleh Allah bertugas menegakan Kebenaran dimuka Bumi.
Semenjak zaman Adam as dan seterusnya sampai sekarang ini Allah selalu mengutus mereka pasti serta dengan musuh-musuhnya yang menjadi lawan tanding bagi mereka dalam menegakkan Kebenaran .
Buktinya dapat kita simak bahwah Adam as selalu dilawan dan diingkari oleh Imam para Malaikat yaitu Iblis, Ibrahim as dengan Namrudz, Musa as ditentang oleh Fir’aun, Isa diburon oleh Imam para Yahudi dan Herodes, Muhammad SAW dimusuhi oleh Abu Jahal, dan sekarang sepertinya Imam Mahdi akan dihadang oleh Dajjal .


Inilah Sunnattullah yang mana Kebenaran sudah pasti akan dihadapkan dengan kebathilan yang mana kebathilan ini menjadi modal utama untuk mengingkari Kebenaran juga untuk memusuhi orang-orang yang akan membawakannya .

Coba kita mengutip perkataan seseorang yang bernama Waroqoh bin Naufal, “ Setiap Orang yang membawakan kebenaran pasti dimusuhi “
Begitulah hal keadaannya sekarang ini, Zaman ini tak beda dengan zaman yang sebelumnya bahwa setiap saat Allah mengutus seorang Manusia yang akan menegakkan Kebenaran dimuka bumi pasti akan dimusuhi .

Imam Mahdi yang di nanti-nanti kedatangannya ini akan diterima oleh segolongan Manusia namun akan dihadang dan dimusuhi oleh segolongan Manusia lainnya yang mana golongan Manusia itu akan dipimpin oleh Dajjal, dengan menebarkan fitnah-fitnah nya untuk dapat menolak kedatangan beliau .


Fitnah-fitnah tersebut merupakan senjata dan amunisi Dajjal dalam memerangi Imam Mahdi., tetapi Allah akan selalu melindungi dan menolongnya .
Sebelum lebih jauh kita menyelusuri biografi Dajjal ada baiknya kita lebih dulu mengenali sosok Imam Mahdi yang akan berperan sebagai musuh Dajjal .
Imam Mahdi secara bahasa terdiri dari dua kata yaitu Imam + Mahdi, kata Imam disini berarti “ ikutan “ atau orang yang diikuti, jadi kalau orang yang sedang diikuti berarti orang tersebut sedang berada diposisi terdepan, kemudian jika seseorang yang berada di depan dengan sejumlah orang yang mengikutinya itu artinya orang yang berposisi didepan tadi dikatakan pemimpin, jadi jelaslah bahwah kata Imam disini berarti Pemimpin, dan perlu diketahui bahwa kata Imam berasal dari bahasa Arab jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti Pemimpin .


Begitu juga dengan Mahdi inipun berasal dari bahasa Arab jika diartikan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti “ yang menunjukan “, kalau kita mau menela’ah lebih jauh lagi kata yang menunjukan berarti menyatakan seseorang yang mampu atau orang yang menguasai dalam hal petunjuk, dengan kata lain seseorang yang mampu membacakan dan memberi petunjuk .
Jadi secara istilah Imam Mahdi adalah seorang manusia yang dijadikan panutan atau ikutan yang bisa menujukan kepada jalan yang lurus, dan secara bahasa Imam Mahdi duakata ini jika dimaknakan kedalam bahasa Indonesia berarti “ Pemimpin yang membawa petunjuk “ . Dengan demikian kita sudah bisa mengenali sosok yang disebut-sebut sebagai Imam Mahdi, untuk selanjutnya kita akan menyelusuri sosok Dajjal, karna sosok yang satu ini sangat perlu kita semua mengenalinya .


Dajjal nama yang sudah sering kita dengar ini sebenarnya memakai gelar yang sama dengan gelar Isa putra Mariam yaitu “Al masih“, bedanya Isa putra Maryam memakai gelar itu dibelakang namanya yaitu Isa Al masih, sedangkan Dajjal memakai gelar itu didepan namanya yaitu Al masih addajjal .


Al masih secara bahasa berarti “penghapus“, jadi jika Isa putra Maryam yang memakai gelar ini maka pantaslah kalau beliau disebut Sipenghapus Dosa. Kemudian Dajjal secara bahasa satu kata ini berarti “Pembohong“, jadi jika Dajjal yang menyandang gelar Al masih tersebut maka makna kata berubah menjadi Sipennghapus dosa yang berbohong atau Sipenghapus dosa yang bohongan, dengan kata lain tiruan atau palsu .


Sesuatu yang palsu sudah pasti imitasi dan kata imitasi hanya dipakai untuk menyebut sesuatu yang kadar atau kwalitasnya rendah dan murahan .


Jadi jelaslah sekarang dengan apa yang dimaksud para Ulama ketika mereka mengatakan bahwah Dajjal memiliki sifat dan akhlaq yang rendah .

Kalau mau mengingat yang juga sering dikatakan para Ulama, apa lagi jika ulama tersebut sering menerima tawaran atau undangan untuk berceramah disuatu acara keAgamaan, jika Ulama tersebut didalam ceramahnya menyinggung soal Dajjal pasti Ulama tersebut akan mengatakan kalau ciri-ciri yang paling menonjol dari Dajjal ialah matanya yang cuma ada satu . Begitulah para Ulama-ulama mengatakan bahwasanya Al masih addajal bermata satu .
Kalau melihat dari sebuah Hadist yang diambil dari H.R. At-tirmidzi \ 2336, disitu mengatakan demikian :

“ Almasih addajal memiliki mata yang picik dan Tuhanmu tidaklah picik “ Apa yang ditanamkan para Ulama kepada kita selama ini sungguh sangat selaras dengan Hadist yang tadi disebutkan diatas, ini hanya sebuah perumpamaan yang mengajak kita agar berfikir cerdas bahwa yang dimaksud dengan bermata satu atau mata yang picik hanyalah satu cara pandang atau menilai sesuatu dengan sebelah mata saja atau dengan kata lain sesuatu kegiatan yang berbentuk penilaian atau menilai dengan berpandangan hanya dari satu sisi saja, padahal Allah menyuruh kita agar bersikap bijak sana dan Allah memang Maha bijaksana, itulah pengertian dari kalimat lanjutan Hadist tadi diatas “dan tidaklah Tuhanmu itu picik“.


Jadi begitulah cara seorang Dajjal memandang, jika dia menilai kepada sesuatu kebaikan dia selalu tidak akan pernah bisa melihat bahwa didalam sebuah kebaikan itu ternyata terdapat keburukan dan sebaliknya jika dia memandang kedalam sebuah keburukan dia juga tidak akan bisa mendapati bahwa ternyata didalamnya terdapat sesuatu yang buruk

Kita juga sering mendengar bahwah Dajjal akan datang dengan menyajikan dua tawaran kepada kita yaitu Surga dan Neraka, dia akan mengataka Surga itu ada ditangan kanannya dan Neraka itu ada ditangan kirinya padahal yang ditangan kanannya itulah Neraka tersebut dan ditangan kirinya itulah Surga .


Kalau kita simak dengan sangat teliti ini merupakan suatu kegiatan yang memutar balikan fakta, yang akan menipu dan menjerumuskan kita, karena sesuatu yang menggunakan kata sebelah “kanan“ sudah sangat tertanam oleh kita bahwa ini digunakan hanya untuk menyatakan makna yang baik-baik saja dan kata sebelah “kiri“ di gunakan hanya untuk menyatakan makna yang buruk, lalu disini ternyata kita mendapati kalau tangan kanan Dajjal yang diakuinya bahwa didalamnya terdapat Surga ternyata Neraka dan ditangan kirinya dia katakan ada Neraka ternyata Surga, ini berarti Dajjal sedang berusaha membohongi kita dengan menyajikan kebaikan atau sesuatu yang nilainya baik kepada kita padahal ternyata itulah yang buruk, dan sebaliknya Dajjal akan berusaha menunjukkan yang dianggap buruk padahal itulah yang ternyata baik, jadi pantaslah jika Dajjal didalam satu Hadist disimbolkan dengan rambutnya yang keriting, itu bermakna bahwa Dajjal sangat pintar memutar balikkan fakta, hal yang semacam ini sungguh pernah terjadi sebelumnya dan cerita ini terdapat didalam Kitab Suci Al Qur’an ketika Fir’aun menentang Musa as.

“Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!” Fir’aun berkata: “Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.”


Tidak hanya memutar balikan fakta, Dajjal juga akan datang dengan banyak fitnah yang akan ditebarkannya kepada kita, agar kita yang menerima fitnah tersebut nantinya dapat memusuhi Imam Mahdi ketika kedatangannya, begitulah cara Dajjal mengumpulkan pasukan Elitenya, yang mana pasukan-pasukan Elite tersebut nantinya akan sangat mudah mengatakan sesat kepada segolongan manusia tapi mereka tidak punya kemampuan untuk memberikan pentunjuk kepada yang mereka katakan atau tuduhkan sesat tadi, supaya yang tersesat tadi tidak lagi tersesat, begitulah Dajjal mendidik pasukannya menjadi manusia-manusia yang tak bertanggung jawab atas apa yang telah dikatakan dan tuduhkan mereka kepada segolongan orang atau per Individu .
Dan ketika Imam Mahdi datang untuk menjalankan tugas yang telah Allah embankan kepadanya yaitu menegakkan kebenaran dimuka bumi dan menyatukan umat yang selama ini telah teserak dan tercerai berai agar kembali bersatu kedalam kalimat yang satu bahwa “tidak ada tuhan melainkan Allah“,
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”

Tapi Dajjal selalu menentang beliau dengan mengatakan “ tidak ada lagi orang seperti Muhammad “, kalau kita mau melihat kepada sejarah bahwa ini adalah perkataan orang yang ingkar (kafir) yang terdahulu, seperti yang tertulis didalam Kitab Suci Al Qur’an :

Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: “Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu .
Beginilah perangai Dajjal beserta pasukan Elitenya, ketika dizaman Muhammad mereka mengatakan tidak ada lagi orang seperti Isa dan ketika dizaman Isa mereka juga mengatakan tidak ada lagi orang seperti Musa .
Bukan itu saja, Dajjal juga sangat ahli dan berani mempelesetkan dan menyembunyikan ayat-ayat yang terdapat didalam Kitab Suci Al Qur’an, karna Dajjal memang adalah sosok yang ahli dalam segala kitab (Umul kitab), ini dilakukannya hanya untuk menghasut kita agar kita tidak mau mengikuti Imam Mahdi, sebab sedari dulu Dajjal sudah menanamkan kepada kita bahwah jika kita sujud (patuh) pada manusia kita akan menjadi Syirik jadi harus kepada Allah saja, pada hal ini adalah ucapan iblis (pembakang) yang ketika diperintahkan Allah kepadanya untuk sujud kepada manusia yaitu Adam as, dia menolak dan menyombongkan diri, seperti yang tertulis didalam Kitab Suci Al qur’an .
Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk .
Inilah Dajjal disamping dia adalah ahli Kitab dia juga adalah sosok yang ta’at beramal dan beribadah karena dengan beginilah Dajjal bisa menyembunyikan wujud aslinya, itulah benteng Dajjal yang sangat kokoh yang di bangunnya sejak lama, agar demikian dia dapat memperdaya dimuka bumi yang tujuannya hanya untuk memerangi, memusuhi dan mempersulit Imam Mahdi yang datang dengan membawa petunjuk .
Bukti nyata atau bukti otentik petunjuk yang dibawa oleh Imam Mahdi adalah Kitab Suci Al Qur’an, karena beliau selalu akan mengumandangkan, menerangkan serta menjelaskan ayat-ayat yang terkandung didalamnya, dan Kitab Suci Al Qur’an itu sendiripun menceritakan akan datangnya seseorang yang mampu untuk menerangkan dengan jelas tentang ayat-ayat Allah,
KHUTBAH IMAM ALJABIR TENTANG FENOMENA AKHIR ZAMAN

Sudah beberapa hari ini saya tidak sempat membuka blog ini. Kesibukan akan tugas kuliah dan berbagai kegiatan organisasi kampus yang masyaallah berjubel banyaknnya menjadi salah satu alasan mengapa saya tidak juga menjamah blog kecil ini. Baru hari ini alhamdulillah saya diberi kesempatan oleh Allah untuk bersua dengan catatan-catatan ini. Ya, mau bagaimana lagi. Hari ini saya mulai pergi ke internet perpustakaan kampus. Tempat ini adalah tempat favorit saya untuk melakukan berbagai aktiftas yang insyaallah bermanfaat. Internet di kampus lumayan lebih murah dibandingkan dengan di warnet sekitar kampus. Hanya 1000 rupiah perjam. Meski accessnya cukup lama. Nah saat saya mulai menelusuri jendela blog. Saya dihadapkan pada kata “(2)menunggu moderasi” yup ada 2 komentar dari sahabat yang menunggu untuk diterbitkan. Komentar itu ditulis 4 hari yang lalu. Saat saya mengklik komentar tersebut, masyaallah panjang bener komentarnya. Saya benar-benar kaget. Tapi setelah saya baca, ternyata itu adalah sebuah kutipan
KHUTHBAH SHALAT ‘IDUL ADHHA
Tahun 1428 H / 2007 M
Oleh ALJABIR
PEMIMPIN AKHIR ZAMAN.
Yang dikirim oleh saudara Hariyanto. Terima kasih untuk saudara Haryanto yang dengan kerelaan hati berbagi ilmu dengan mempostingkan catatan khutbah imam Aljabir berkenaan dengan kemunculan imam Mahdi dan kondisi umat islam sekarang. Berikut khutbah Imam Aljabir dalam khutbah idul Adhanya pada tahun 1428 H.
DI SAMPAIKAN ALOH :
DEPARTEMEN DAKWAH
HIMPUNAN PEMUDA SINAR SYAHID
HIMPASS
KHUTHBAH SHALAT ‘IDUL ADHHA
Tahun 1428 H / 2007 M
Oleh ALJABIR
PEMIMPIN AKHIR ZAMAN
Allaahu Akbar ….9 x, Allaahu akbar kabira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiila, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu akbar wa lillaahil hamd Alhamdulillaahilladzii arsala rasuulahu bil hudaa wa diinil haq, liyuzhhirahuu ‘alad diini kullihii walau karihal musyrikuun. Ashhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah wa ashhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh. Allahumma shalli wa sallim wa baarik ’alaa saiyyidinaa Muhammad, wa ’alaa aalihii wa shahbihii ajma’iin.
Amma ba’du, fayaa ‘ibaadallaah, ittaqullaaha haqqa tuqaatih wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun. Yaa aiyyuhalladziina aamanuu, athii’ullaaha wa athii’ur rasuula wa ulil amri minkum; fa in tanaaza’tum fii syai-in farudduuhu ilallaahi war rasuuli inkuntum tu`minuuna billaahi wal yaumil aakhir; dzaalika khairun wa ahsanu ta`wiila. Qaalallaahu ta’aala fii kitaabihil kariim, A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim
Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Quran itu. pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu sesungguhnya telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami membawa yang hak, Maka Adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?. Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka Tuhan-Tuhan yang mereka ada-adakan.
Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
Dikumandangkan kepada kamu sekalian Pemberitaan yang dari Tuhanmu ini, supaya kamu mengetahui bahwa sekalian umat manusia ini sedang menunggu kedatangan seorang anak manusia yang ianya memerintah dikerajaan Bumi Allah ini dengan Kalam Tuhannya. Semua manusia menunggu kedatangan seorang anak manusia yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Semua manusia menunggu seorang anak manusia yang dapat menyatukan semua manusia dimuka bumi ini dengan menjalankan apa yang mereka sangka adalah suatu kebenaran.
Sebahagian manusia menunggu kemunculan Imam Mahdi yang sangat mereka yakini Imam Mahdi akan memimpin mereka memerangi orang kafir. Sebahagian manusia menunggu turunnya ‘Isa dari langit yang sanggup membunuh Almasihud Dajjal. Sebahagian manusia menunggu kedatangan sang Ratu Adil sehingga memerintah Indonesia ini dengan adil. Ada yang menunggu reinkarnasinya sang Buda Sidarta Gautama sehingga bumi dipenuhi dengan keindahan budi pekerti. Ada yang menunggu Kresna kembali meluncurkan anak panahnya yang sanggup menembus jantung dan hati orang-orang yang durjana. Dan banyak nama lagi yang ditunggu manusia di muka buni ini.
Semua nama yang kamu tunggu-tunggu itu tak lain tak bukan adalah nama Allah yang menciptakan langit dan bumi dan yang ada diantara keduanya, bahkan yang menciptakan dirimu, bahwa dengan namaNya aku menyampaikan kepadamu sekalian salam dari Tuhan yang Maha Penyayang. Dengan kasih sayang Tuhanmu, maka aku datang kehadapanmu sekalian menyampaikan apa yang dari padaNya, supaya kamu mau bersatu dalam kasih sayang Tuhan.
Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga tidak ada yang membantah melainkan orang-orang kafir. Aku datang bukan memerangi orang kafir seperti yang kamu kata orang lain adalah orang kafir, sehingga berusaha kamu dengan berbagai cara membunuh, memfitnah bahkan mengusir orang dari kediamannya yang ini sangat dilarang oleh Alqur`an namun kebanyakan kamu menyangka ini adalah perbuatan yang mulia. Kebanyakan kamu mengikuti langkah syaithan yang memandang baik perbuatan yang buruk dan sebaliknya memandang buruk perbuatan yang baik.
Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga nyata Dajjal yang selama ini bersembunyi dengan kebohongan-kebohongan dalam agama. Maka setelah nyata Dajjal, mudah-mudahan para pengikutnya mau diajak kepada agama Allah. Mereka membuat kebohongan dengan mengatakan: “taqwalah kamu kepada Allah dan Rasul” sehingga samar entah siapa yang mau diikut karena Rasulnya tidak ada lagi. Akhirnya mereka hanya berpedoman dengan ilmu, amal, ibadah, yang telah mereka perbuat sedari nenek moyang mereka. Jika ada yang berbuat tak seperti ilmu, amal, dan ibadah, yang mereka perbuat, maka difatwakanlah sesorang tersebut kafir atau sesat atau dengan kalimat-kalimat keji lainnya.
Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga ketika aku mengumandangkan sama seperti apa yang dikumandangkan pendahulu-pendahulu sebelumku yaitu pewaris Nabi-Nabi: “taqwalah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul”, maka orang yang beriman sangat mengetahui siapa yang diikutinya. Mereka tidak menyombongkan diri dengan ilmu yang telah dituntutnya, tidak menyombongkan diri dengan amal yang telah diperbuatnya, tidak menyombongkan diri dengan ibadah yang dikhidmatkannya, dengan kekuasaan yang sedang dijabatnya, dengan harta hasil usahanya, dsb. Bahkan mereka berserah diri, menundukkan diri, taslim, Islam, seraya berikrar dengan lisannya: “Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah” “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah”.
Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga setelah kamu mengikutiku, maka kamu akan berbuat dengan apa yang disenangi Tuhanmu. Kamu akan sangat segan dan takut berbuat apa yang dilarang Tuhanmu, begitulah akhirnya orang-orang yang beriman mempunyai budi pekerti yang indah dan luhur sesuai atas petunjuk Allah dan Rasul, bukan hanya sekedar dengan petunjuk akal nafsu yang selama ini diperolehnya dari yang diketahuinya.
Aku datang mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga tersentuhlah hati orang-orang yang mencari kebenaran. Tersadarlah mereka dari apa yang selama ini mereka perbuat. Orang lalai tersadarkan bahwa sia-sia apa yang mereka perbuat sedang mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat yang sebaik-baiknya. Bahkan masuk neraka bagi orang-orang yang shalat, ketika dikumandangkan Alqur`an mereka masih mengatakan: “sebelumnya ini sungguh telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran”. Pada hal aku tidak pernah mengatakan dulu belum pernah datang Rasul, bahkan aku membenarkan Rasul-Rasul terdahulu yang mereka juga mengumandangkan seperti apa yang aku kumandangkan sekarang ini kepadamu. Namun orang lalai sedari dulunya marah ketika diberi peringatan dengan Kalam-Kalam Tuhan. Mereka tetap bertahan dengan apa yang yang mereka dapatkan dari nenek-nenek moyang mereka menyembah walaupun nenek moyang mereka tidak sekalipun mau berfikir melainkan hanya dogma-dogma dan tidak pernah mendapatkan petunjuk dari Allah melainkan thagut dengan iming-iming surga.
Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
Thagut dengan si Dajjalnya membuatkan dogma dan iming-iming kepada pengikutnya, mudah-mudahan kita mendapat syafaat di yaumil akhir kelak pada seiap khuthbah Jum’at atau ketika mereka berpidato dsb. Padahal tidak berhak mereka mendapat syafa’at melainkan orang yang telah mendapatkan janji dari sisi Tuhan yang Pengasih. Thagut dan si Dajjalnya membuatkan dogma dan iming-iming kepada pengikutnya bahwa jika mereka mengamalkan amalan shalih seperti apa yang diamalkan salama ini mereka akan masuk surga. Padahal Apakah kamu menyangka bahwa kamu masuk surga sebelum didatangkan apa yang didatangkan kepada orang sebelum kamu, sehingga Rasul dan orang-orang yang percaya bersamanya berkata: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ketahuilah, pertolongan Allah amat dekat.
Sungguh mereka merugikan diri mereka sendiri dengan mengikuti dogma-dogma thagut, iming-iming Dajjal yang dengan fitnahnya yang paling populer :
• Rasul tidak ada lagi, padahal dengan keberadaan Rasul ditengah-tengah kamu itulah sebagai syarat bahwa ada surga sebagai cita-cita orang berakal.
• Wahyu tidak ada lagi, supaya ketika aku kumandangkan Wahyu Ilahi, Kalam Allah, Alqur`an kamu membantahnya dengan ilmu, amal dan ibadah.
• Pemimpin tidak wajib dipatuhi, sehingga kamu membuat kerusakan dimuka bumi Allah ini dengan kedok beramal shalih.
Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
Wahai orang-orang yang lalai, sungguh kamu telah merugikan dirimu sendiri dan sis-sialah, rusak binasalah apa yang selama ini kamu ada-adakan ketika aku sampaikan kepada kamu sekalian pemberitaan kebenaran Alqur`an ini kamu masih dilalaikan dengan mengatakan: “Dulu telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami membawa kebenaran”. Lenyaplah dari mereka Tuhan-Tuhan yang mereka ada-adakan dengan mentiadakan Rasul setelahnya dan mentiadakan Pemimpin yang dipatuhi. Mereka mengada-adakan Tuhan yang namanya Allah tapi mentiadakan Rasul dan Pemimpin, padahal Tuhan memang ada yang namanya Allah, terbukti dengan didatangkannya Rasul untuk memimpin manusia dimuka bumi Allah ini. Jika penduduk negri ini beriman dan bertaqwa, niscaya Kami akan bukakan ke atas mereka keberkatan dari langit dan bumi, namun mereka masih meragukan bahkan mendustakan, maka Kami ‘adzab mereka dengan isu pemanasan global disebabkan perbuatannya yang meragukan dan mendustakan.
Aku undang Ratu Balqis, Pemimpin negri ini, dengan Kalam Tuhan:
Innahuu min sulaimaana wa innahuu bismillaahir rahmaanir rahiim.
Allaa ta’luu ‘alaiyya wa`tuunii muslimiin.
Sesungguhnya surat itu dari SuIaiman dan sesungguhnya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang Islam.”
namun yang datang hanya intel-intelnya.
Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
Baarakallaahu lii wa lakum fil qur`aanil ‘azhiim. Wanafa’anii wa iyyakum bimaa fiihi minal aayaati wadzdzikril hakiim. Wataqabbala minnii wa minkum tilaawattahu, innahu huwas samii’ul ‘aliim. Aquulu qauli hadzaa, fastagfiruuh, innallaaha gafuurur rahiim.
KHUTBAH ke-2
Allaahu akbar …7 x kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiila. Alhamdulillaahilladzii anzala ‘alaa ‘abdihil kitaaba wa lam yaj’allahu ‘iwaja.
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu rasuuluh.
Allaahumma shallii wa sallim wa baarik ‘alaa saiyyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihii wa ashhaabihii ajma’iin.
‘amma ba’du fa yaa ‘ibaadallaah : ittaqullaaha mastatha’tum, wa saari’uu ilaa magfiratir rabbil ‘aalamiin.
Fa qaala ta’aala : innallaaha wa malaa-ikatahuu yushalluuna ‘alannabiyy, yaa aiyyuhalladziina aamanuu shalluu ‘alaihi wa sallimu tasliimaa.
Allaahumma shallii wa sallim wa baarik ‘alaa saiyyidinaa Muhammad, saiyyidil mursaliin, wa ‘alaa aalihii wa ashhaabihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii ajma’iin. Wardhallaahumma ‘alaa arba’atihil khulafaa-ir raasyidiin, Abii bakrin wa ‘umara wa ‘utsmana wa ‘aliy, wa ‘alaa baqiyyatish shahaabati wattaabi’iin, wa taabi’it taabi’iin waman tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin, wa ‘alainaa birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Allaahummashlih wulaati jamii’il muslimiin, wanshuril islaama wal muslimiin, wa ahlikil kafarati wal musyrikiin, wa a’li kalimatika ilaa yaumid diin.
Allaahummagfir lil muslimiina wal muslimaat, walmu`miniina wal mu`minaat, al ahyaa-i minhum wal amwaat, innaka samii’un qariibun mujiibud da’waat, wa yaa qaadhiyal haajaat. Rabbanaa aamannaa bimaa anzalta wattaba’nar rasuula faktubnaa ma’asy syaahidiin.
‘ibaadallaah. Innallaaha ya`murukum bil ‘adli wal ihsaan, wa iitaa-idzil qur`baa wa yanhaa ‘anil fahsyaa-i wal munkari wal bagy. Ya’iizhukum la’allakum tadzakkaruun, fadzkurullaaha yadzkurkum wad’uuhu yastajiblakum wa ladzikrullaahi akbar. Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
SERUAN PEMIMPIN AKHIR ZAMAN….. AL MAHDI,,,, DIA-LAH MUHAMMAD UTUSAN ALLAH
ALI IMRAN 31
“JIKA BENAR KAMU MENCINTAI ALLAH, IKUTILAH AKU”
Qs. 4 An – Nisa 59
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah ALLAH, dan taatilah Rasul ( Nya ), dan ULIL AMRI diantara kamu.
Kemudian :
Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada ALLAH ( Al Quran ) dan Rasul ( Sunnah Nya ). Jika kamu benar-benar beriman kepada ALLAH dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya.
QS. 4 An Nisa 164
Dan ( Kami telah mengutus ) Rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka ke padamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara langsung dengan Musa.
QS. 14 Ibrahim 1
Al Qur’an diturunkan kepada manusia untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju alam yang terang benderang ( cahaya yang terang )
Qs. 72 Al – Jinn 16
“Jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan Allah ( Agama ISLAM ) benar-benar kami akan memberi kepada mereka nikmat yang besar.
Qs. 36 Ya Sin 17.
17. Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”.
QS. 36 Ya Sin 21
“Ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
QS.3 Ali Imran 164
164. Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
QS. 4 An Nisa 165
Tidak ada alasan untuk membantah Allah (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
DASAR JANJI SETIA
QS.48 Al Fath 10
QS. 2 Al Bagorah 80,81,82
“ Sudahkah kamu mengambil janji di sisi Allah?”
QS. 48 Al – Fath 10
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia ( Bai’ah) kepada kamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. “ Tangan Allah diatas tangan mereka “. Maka barang siapa yang melanggar janjinya, niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri. Dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
QS. 16 An – Nahl 89
(Dan ingatlah) akan hari ( ketika ) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan kamu menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan kami turunkan kepadamu Al kitab ( Al Qur’an ) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
QS. 33 Al – Ahjab 46
Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi
QS. 46 Al – Ahgaf 31
Hai kaum kami; terimalah ( seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan ber imanlah kepada Nya, niscaya Allah mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
QS. 46 Al – Ahqaf 32
Dan orang yang tidak menerima ( seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
QS. 5 Al Ma’idah 7
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjiannya yang telah diikatNya dengan kamu, ketika kamu mengatakan “ Kami dengar dan kami taati “. Dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu)
QS 16 An – Nahl 91
Dan tepatilah perjanjian apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah ( mu ) itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan ALLAH sebagai saksimu ( terhadap sumpah-sumpah itu ). Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat.
QS 5 Al – Maidah 3
Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi Islam itu jadi agama bagimu.
QS 2 Al – Baqoroh 208
“ Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan “
( ISLAM KAFFAH )

No comments:

Post a Comment